Inspirasi Sehat
Wajib Tahu SGOT dan SGPT: Pemeriksaan Penting untuk Cek Fungsi Hati
Mon, 8 Sep 2025Wajib Tahu SGOT dan SGPT: Pemeriksaan Penting untuk Cek Fungsi Hati
Sahabat PRAMITA, hati adalah organ vital yang bekerja setiap hari menyaring racun, membantu proses pencernaan, dan menyimpan energi. Untuk mengetahui apakah hati bekerja dengan baik atau tidak, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan SGOT dan SGPT.
SGOT dan SGPT adalah dua jenis enzim yang biasanya hanya terdapat dalam jumlah kecil di dalam darah. Namun, jika terjadi kerusakan pada hati, enzim-enzim ini bisa keluar ke aliran darah dan kadarnya menjadi tinggi. Itulah mengapa pemeriksaan SGOT dan SGPT penting untuk menilai kesehatan hati.
Menariknya, kedua tes ini selalu dilakukan bersamaan, bukan secara terpisah. Alasannya sederhana: meskipun sama-sama enzim yang terkait dengan hati, SGOT tidak hanya berasal dari hati, tetapi juga bisa berasal dari organ lain seperti jantung dan otot. Sementara SGPT lebih spesifik pada hati. Dengan memeriksa keduanya sekaligus, dokter bisa melihat gambaran yang lebih akurat tentang apakah gangguan benar-benar berasal dari hati atau bukan.
Tes ini sering dimasukkan ke dalam paket cek kesehatan rutin, terutama jika seseorang mengalami gejala seperti mual, kulit menguning, nyeri perut, lemas, atau urine berwarna gelap. Selain itu, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit hati, mengonsumsi alkohol, obesitas, atau sedang menjalani pengobatan tertentu juga disarankan melakukan tes ini secara berkala.
Prosedurnya pun sangat sederhana. Sahabat PRAMITA hanya perlu menjalani pengambilan darah, dan hasilnya akan dianalisis di laboratorium. Jika tes ini digabung dengan pemeriksaan lain seperti gula darah puasa atau kolesterol, biasanya perlu berpuasa 10–12 jam sebelumnya. Tapi untuk tes SGOT dan SGPT saja, tidak perlu puasa.
Segera konsultasi ke dokter jika hasilnya di atas normal, karena hal ini bisa jadi menandakan adanya gangguan seperti perlemakan hati, hepatitis, sirosis, atau efek samping obat tertentu. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk bisa mendapatkan diagnosis yang tepat sesuai dengan kondisi klinisnya.
