Inspirasi Sehat

Susah Dapat Keturunan, Perlukah Bayi Tabung?

Wed, 20 Nov 2024

In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung adalah salah satu solusi medis bagi pasangan yang sulit memiliki anak. Bayi tabung, yang juga disebut dengan in vitro fertilization atau IVF, adalah salah satu penanganan masalah infertilitas pada pasangan yang ingin memiliki anak. Prosedur bayi tabung dilakukan dengan mempertemukan sel sperma dan sel telur (pembuahan) di luar tubuh.

 

Singkatnya, setelah sel telur berhasil dibuahi oleh sperma di luar tubuh dan menjadi embrio, embrio tersebut akan dipindahkan ke dalam rahim wanita. Jika embrio sudah menempel di dinding rahim, janin akan tumbuh dan dilahirkan 9 bulan kemudian seperti kehamilan pada umumnya.

 

Bayi tabung sering kali direkomendasikan sebagai salah satu solusi masalah infertilitas pada wanita yang sudah berusia di atas 40 tahun. Selain faktor usia, bayi tabung biasanya juga menjadi solusi bagi pasangan yang sulit memiliki anak karena kondisi medis tertentu, seperti:

 

1. Kerusakan atau penyumbatan tuba falopi yang menyebabkan sel telur sulit dibuahi atau embrio kesulitan melakukan perjalanan ke rahim.

2. Gangguan ovulasi yang menyebabkan sedikitnya jumlah sel telur yang tersedia untuk dibuahi.

3. Endometriosis, kondisi ketika endometrium tumbuh di luar rahim sehingga memengaruhi fungsi ovarium, rahim, dan tuba falopi.

4. Kondisi rahim yang abnormal dan menyebabkan infertilitas.

5. Fibroid rahim, yaitu tumor jinak di dalam rahim yang dapat mempersulit implantasi embrio dalam rahim.

6. Memiliki riwayat keguguran sebanyak 2 kali atau lebih.

7. Telah menjalani sterilisasi atau pengangkatan tuba sebelumnya.

8. Mengidap gangguan hormon akibat sindrom polikistik ovarium (PCOS).

9. Masalah antibodi antisperma yang menghambat proses fertilisasi.

10. Gangguan sistem reproduksi atau fungsi sperma, seperti kualitas sperma yang buruk, gerakan sperma lemah, serta kelainan bentuk dan ukuran sperma.

11. Menderita kelainan genetik, sehingga melalui prosedur bayi tabung dapat dilakukan identifikasi pada janin sebelum dimasukkan ke rahim.

12. Masalah infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya.

13. Pernah melakukan program fertilisasi lainnya, seperti inseminasi, namun masih gagal.

 

Keinginan untuk menjalani preservasi kesuburan karena mengidap penyakit kanker atau kondisi kesehatan lainnya, dan menerima terapi radiasi atau kemoterapi yang berpotensi merusak kesuburan. Dalam hal ini, seorang wanita bisa mengambil sel telurnya dan membekukannya tanpa dibuahi untuk digunakan di kemudian hari. Sel telur tersebut juga bisa dibuahi dan dibekukan sebagai embrio untuk digunakan di masa mendatang.

 

Namun, ada beberapa kondisi medis yang menyebabkan seorang wanita tidak direkomendasikan menjalani bayi tabung, seperti:

1. Hipertensi pulmonal.

2. Sindrom Marfan.

3. Koarktasio aorta.

4. Gagal jantung stadium lanjut.

5. Sindrom Eisenmenger.

 

Pada beberapa pasangan, setelah dilakukan pemeriksaan hormonal, tidak selalu diperlukan teknologi reproduksi bayi tabung. Cara alami pertama yang bisa dilakukan adalah rutin melakukan hubungan suami istri tanpa alat kontrasepsi, penurunan obesitas, menghilangkan kebiasaan merokok, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesuburan. Jika setelah perubahan pola hidup tidak berhasil, langkah kedua adalah stimulasi ovulasi atau pemberian obat penyubur (suplemen atau terapi). Langkah ketiga adalah inseminasi, yaitu teknik medis dalam membantu reproduksi dengan memasukkan sperma ke dalam rahim menggunakan kateter.

 

Bayi tabung memiliki angka keberhasilan tertinggi, mencapai hingga 40 persen per siklus. Keberhasilan bayi tabung sangat dipengaruhi oleh usia wanita; semakin muda usianya, semakin besar kemungkinan berhasil. Skala keberhasilan program bayi tabung mencapai angka tertinggi jika calon ibu berusia di bawah 35 tahun. Sehingga, semakin dini pasangan suami istri dengan infertilitas melakukan pemeriksaan dan program reproduksi berbantu, semakin besar pula peluang keberhasilan untuk mendapatkan kehamilan.

 

Penulis: Dr. Eriza Dwi Indah Lestari (Dokter Konsultan Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Bambang Sugeng No. A2 Magelang)

 

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA