Inspirasi Sehat
Stop Pencet Jerawat!
Fri, 28 Nov 2025Sahabat PRAMITA, masa remaja adalah fase yang seru sekaligus penuh tantangan. Salah satu tantangan yang sering bikin insecure adalah munculnya jerawat. Kadang rasanya baru satu sembuh, eh sudah muncul lagi di tempat lain. Sebenarnya, kenapa sih jerawat identik banget dengan usia remaja, dan benarkah memencetnya adalah tindakan terlarang? Yuk, kita bahas tuntas!
Penyebab Jerawat Sering Muncul di Usia Remaja
Munculnya jerawat di usia remaja bukanlah kutukan, melainkan efek samping dari perubahan besar di dalam tubuh. Saat memasuki pubertas, tubuh mulai memproduksi hormon dalam jumlah yang lebih banyak. Anggap saja hormon ini sebagai "komandan" yang memberi perintah ke seluruh tubuh. Salah satu perintahnya adalah menyuruh kelenjar minyak di kulit untuk lebih aktif bekerja.
Akibatnya, produksi minyak atau sebum jadi berlebihan. Minyak ini, ditambah dengan tumpukan sel kulit mati dan kotoran, menjadi penyebab utama pori-pori tersumbat. Pori-pori yang tersumbat ini adalah "rumah" yang sempurna bagi bakteri penyebab jerawat untuk berkembang biak. Jadilah peradangan yang kita kenal sebagai jerawat, entah itu bintik merah, benjolan, atau yang ada nanahnya.
Stop! Ini Alasan Jerawat Tidak Boleh Dipencet
Rasanya gemas sekali ingin memencet jerawat yang sudah "matang". Tapi, tahan dulu! Memencet jerawat adalah ide yang sangat buruk karena beberapa alasan krusial:
Mendorong Infeksi Lebih Dalam: Saat jerawat dipencet, bakteri dan kotoran di dalamnya bukan hanya keluar, tapi juga bisa terdorong lebih jauh ke dalam lapisan kulit. Hal ini memicu peradangan yang lebih parah, membuat jerawat jadi lebih besar, lebih merah, dan lebih sakit.
Menyebar Bakteri ke Area Lain: Jari tangan kita tidak pernah benar-benar steril. Saat menyentuh dan memencet jerawat, bakteri dari tangan bisa pindah ke wajah. Sebaliknya, bakteri dari jerawat yang pecah juga bisa menyebar ke pori-pori lain di sekitarnya, memicu munculnya jerawat baru. Istilahnya, dari satu jadi seribu!
Meninggalkan Bekas Permanen: Ini adalah akibat yang paling ditakuti. Memencet jerawat secara paksa akan merusak jaringan kulit. Sebagai respons, tubuh akan berusaha memperbaiki kerusakan itu, namun sering kali prosesnya tidak sempurna. Hasilnya adalah bekas luka yang sulit hilang, mulai dari noda kehitaman (hiperpigmentasi) hingga lubang atau bopeng di wajah.
Jadi, alih-alih memencetnya, lebih bijak merawat kulit dengan sabar menggunakan produk yang tepat dan menjaga kebersihan wajah.
