Inspirasi Sehat
Pedekate Zaman Now: Waspadai Throning!
Fri, 25 Apr 2025Belakangan ini, istilah throning mulai ramai dibicarakan, terutama di kalangan generasi muda alias Gen Z. Apa sih artinya? Sederhananya, throning adalah menjalin hubungan bukan karena cinta, melainkan demi gengsi dan citra sosial.
Kalau zaman dulu orang pacaran buat saling kenal lebih dekat, sekarang nggak selalu begitu. Bayangkan seseorang mendekati pasangan hanya karena status sosial atau popularitasnya. Bukan lagi soal hati, tapi soal pencitraan.
Tren ini makin marak di era media sosial. Dengan sekali unggah foto bersama pasangan populer, pamor seseorang bisa langsung naik. Tapi, di balik itu ada pertanyaan besar: apa hubungan ini benar-benar tulus atau cuma transaksional?
Kenapa Fenomena Throning Terjadi?
Menurut para pengamat, media sosial punya andil besar dalam mempopulerkan throning. Sahabat PRAMITA pasti tahu, di zaman serba digital ini, reputasi sering kali diukur dari siapa yang kita kenal atau dengan siapa kita terlihat dekat.
Throning adalah cara cepat buat mendongkrak branding diri. Misalnya, menjalin hubungan dengan sosok berpengaruh atau kaya raya, demi keuntungan reputasi. Sayangnya, hubungan ini sering terasa dangkal karena fokusnya bukan pada cinta sejati, tapi apa yang terlihat di luar.
Tanda-Tanda Kamu Sedang Jadi “Tahta”
Mereka Lebih Fokus pada Statusmu: Pasangan lebih peduli dengan siapa kamu di mata orang lain daripada siapa kamu sebenarnya.
Pujian yang Berlebihan: Bukannya bikin nyaman, malah terasa dibuat-buat.
Terlalu Ramah di Depan Publik: Tapi beda sikap saat berdua.
Tidak Mendukung Saat Kamu Membutuhkan: Mereka hanya ada saat kamu sedang "di atas."
Gimana Menghindari Jadi Korban Throning?
Jadilah dirimu yang autentik! Jangan terlalu menonjolkan status atau pencitraan. Fokuslah pada hubungan yang didasarkan pada ketulusan dan saling pengertian. Ingat, cinta sejati nggak butuh pameran.
