Inspirasi Sehat
Operasi Potong Lambung, Apa Itu?
Fri, 22 Aug 2025Dalam beberapa tahun terakhir, operasi potong lambung menjadi perbincangan hangat, apalagi setelah sejumlah selebritas Indonesia yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan terbuka soal prosedur ini. Tak hanya menurunkan berat badan drastis, operasi ini juga memicu rasa penasaran masyarakat luas tentang manfaat dan risikonya.
Apa Itu Obesitas dan Overweight?
Obesitas adalah kondisi saat lemak tubuh menumpuk secara berlebihan dan berpotensi membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah tahap sebelum obesitas. Biasanya kondisi ini diukur melalui indeks massa tubuh (IMT). Bila IMT melebihi 25, seseorang dikategorikan overweight. Jika di atas 30, masuk kategori obesitas.
Kondisi ini tak bisa dianggap enteng. Sahabat PRAMITA yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai penyakit, mulai dari tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, penyakit jantung, hingga gangguan tidur. Bahkan, risiko komplikasi berat bisa datang lebih cepat jika obesitas dibiarkan tanpa penanganan serius.
Pemeriksaan Penting Sebelum Operasi
Sebelum memilih jalan operasi, sangat penting bagi sahabat PRAMITA untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Beberapa tes laboratorium yang disarankan meliputi:
Pemeriksaan gula darah (untuk mendeteksi risiko diabetes)
Profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida)
Fungsi hati dan ginjal
Panel hormon (terutama untuk memantau keseimbangan metabolisme)
Tes fungsi tiroid
Pemeriksaan darah lengkap
Dengan hasil pemeriksaan tersebut, dokter bisa menilai apakah sahabat PRAMITA layak menjalani prosedur operasi lambung.
Operasi Potong Lambung: Apa dan Bagaimana?
Operasi potong lambung, atau dikenal dengan operasi bariatrik, merupakan prosedur yang bertujuan membatasi kapasitas lambung atau mengurangi penyerapan makanan di usus. Ada berbagai jenisnya, seperti:
Gastric bypass: mengalihkan jalur pencernaan agar makanan melewati sebagian besar lambung.
Sleeve gastrectomy: mengangkat sebagian besar lambung sehingga membentuk “tabung”.
Adjustable gastric band: menggunakan alat cincin untuk mengecilkan bagian atas lambung.
Biliopancreatic diversion: memotong lambung dan langsung menghubungkannya ke usus besar.
Prosedur ini biasanya direkomendasikan bagi sahabat PRAMITA dengan obesitas parah (IMT > 40) atau memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, asma, atau hipertensi.
Manfaat dan Risiko Operasi Potong Lambung
Manfaat:
Menurunkan berat badan secara signifikan dan permanen
Mengurangi risiko komplikasi penyakit terkait obesitas
Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental
Memperbaiki fungsi tubuh, termasuk kontrol gula darah dan tekanan darah
Risiko:
Infeksi luka operasi
Kekurangan nutrisi akibat penyerapan yang terganggu
Gangguan pencernaan seperti mual dan diare
Potensi batu empedu akibat penurunan berat badan yang terlalu cepat
Risiko gagal menurunkan berat badan jika tidak diiringi gaya hidup sehat
Penutup: Pilih Jalan Sehat yang Tepat
Operasi potong lambung bisa menjadi pilihan yang tepat untuk sahabat PRAMITA yang mengalami obesitas parah dan sudah mencoba berbagai cara tanpa hasil. Namun, keputusan ini harus melalui proses pertimbangan matang, didukung hasil pemeriksaan laboratorium dan evaluasi medis menyeluruh. Jangan lupakan, hasil terbaik hanya datang jika sahabat PRAMITA juga berkomitmen menjalani pola hidup sehat setelahnya.
