Inspirasi Sehat
Mitos/Fakta: Vitamin D Bisa Sebabkan Batu Ginjal?
Tue, 10 Jun 2025Vitamin D dikenal luas karena manfaatnya dalam membantu penyerapan kalsium serta menjaga kekuatan tulang. Namun, belakangan muncul anggapan bahwa kelebihan vitamin D bisa memicu batu ginjal. Apakah hal ini benar adanya? Mari kita kupas bersama.
Vitamin D adalah nutrien larut lemak yang dapat diperoleh dari makanan, suplemen, serta diproduksi tubuh melalui paparan sinar matahari. Dalam batas normal (20–50 ng/mL), vitamin D sangat penting untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfat, mendukung imunitas, serta fungsi saraf dan otot. Namun, jika kadarnya melebihi 50 ng/mL, tubuh bisa mengalami hipervitaminosis D.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (Permenkes No. 28 Tahun 2019), kebutuhan vitamin D orang dewasa rata-rata berkisar antara 15–20 mikrogram per hari. Bila dikonsumsi berlebihan, vitamin D dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah (hiperkalsemia), yang dalam jangka panjang dapat membentuk kristal kalsium di ginjal. Hal ini berpotensi menimbulkan batu ginjal, terutama pada individu yang memiliki kecenderungan gangguan metabolisme kalsium.
Sebuah studi dari Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menyebutkan bahwa konsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi secara berkepanjangan dapat meningkatkan ekskresi kalsium urin, faktor risiko utama pembentukan batu ginjal (doi.org/10.1210/jc.2011-2521).
Namun, kondisi ini relatif jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan penggunaan suplemen tanpa pengawasan medis. Vitamin D dari sumber alami seperti makanan dan sinar matahari umumnya tidak menimbulkan risiko ini jika dikonsumsi dalam batas aman.
Jadi, fakta: kelebihan vitamin D dapat meningkatkan risiko batu ginjal, namun bukan berarti vitamin D secara langsung menjadi penyebab utamanya. Konsumsi yang bijak dan sesuai rekomendasi tetap penting.
Sahabat PRAMITA, jangan mudah percaya pada kabar simpang siur. Periksa kadar vitamin D secara berkala dan konsultasikan pada tenaga medis jika merasakan gejala yang mencurigakan.
