Inspirasi Sehat
Mitos/ Fakta : Apakah Gluten Berbahaya?
Tue, 4 Nov 2025Apakah Gluten Berbahaya?
Gluten belakangan ini sering dibicarakan di media dan dunia kesehatan. Ada yang mengatakan gluten berbahaya, ada pula yang mengatakan tidak masalah kecuali untuk sebagian orang. Berikut ulasannya untuk sahabat PRAMITA agar bisa memahami mitos dan fakta seputar gluten.
1. Apa itu gluten, dan makanan apa saja yang menjadi sumber gluten?
Gluten adalah sejenis protein yang terdapat secara alami di beberapa jenis biji-bijian, terutama gandum (wheat), jelai (barley), dan rai (rye). Protein ini membantu adonan
menjadi elastis dan kenyal, sehingga roti bisa mengembang, pasta bisa kenyal, kue bisa lembut.
Sumber utama gluten:
1.Roti, mie, pasta, produk bakery yang menggunakan tepung gandum.
2.Produk yang memakai jelai atau rai, misalnya bir, malt, beberapa saus, kadang-kadang pada makanan siap saji.
2. Apa manfaat gluten
Sahabat PRAMITA, walau gluten sering dipersalahkan, protein ini juga punya fungsi yang bermanfaat:
Gluten membantu struktur tekstur makanan agar tidak hancur saat dipanggang atau direbus; memberi kenyal dan elastisitas.
Karena gluten berada dalam biji-bijian seperti gandum, jelai, rai, makanan yang mengandung gluten biasanya juga membawa nutrisi-penting seperti karbohidrat sebagai
sumber energi, serta beberapa vitamin kelompok B dan mineral.
3. Mengapa ada anggapan bahwa gluten tidak baik untuk kesehatan
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang merasa gluten berbahaya:
1. Penyakit celiac: kondisi di mana sistem tubuh bereaksi berlebihan terhadap gluten, sehingga
2. Sensitivitas non-celiac gluten: ada orang yang tidak punya penyakit celiac tapi merasa tidak nyaman (seperti kembung, diare, lelah) setelah makan gluten.
3. Berkembangnya diet bebas gluten di masyarakat, kadang sebagai tren, kadang karena keyakinan bahwa menghindar gluten berarti lebih sehat.
4. Golongan yang tidak dianjurkan mengonsumsi gluten
Ada kelompok tertentu untuk siapa gluten sangat perlu dihindari:
1.Orang dengan penyakit celiac: mereka harus benar-benar bebas gluten seumur hidup.
2.Orang dengan alergi terhadap gandum (wheat allergy): reaksi mereka terhadap gandum bisa menyentuh sistem imun, kulit, atau pernapasan.
3.Orang dengan sensitivitas gluten non-celiac: meskipun tidak merusak usus seperti celiac, tetap bisa mengalami gangguan jika mengonsumsi gluten.
5. Apa akibatnya bila kita sama sekali tak mengonsumsi gluten
Jika sahabat PRAMITA memutuskan untuk tidak mengonsumsi gluten sama sekali, ada beberapa hal positif dan juga risiko yang harus diperhatikan:
Potensi manfaat:
Bagi orang yang termasuk golongan yang tidak dianjurkan (celiac, sensitivitas), menghindari gluten bisa mengurangi gejala seperti sakit perut, kembung, gangguan
pencernaan, kelelahan.
Potensi risiko:
Kekurangan nutrisi tertentu: karena banyak makanan penghasil gluten juga sumber vitamin B, zat besi, serat, mineral tertentu. Jika makanan pengganti tidak seimbang,
bisa terjadi kurang nutrisi.
Makanan bebas gluten yang dijual kadang lebih mahal dan tidak selalu lebih bergizi; bisa memiliki kandungan gula atau lemak yang lebih tinggi untuk menggantikan tekstur
atau rasa.
Bila tanpa alasan medis, secara total menghindari gluten belum terbukti memberikan manfaat khusus bagi orang sehat. Bahkan dapat membuat pola makan kurang variasi.
Kesimpulan: Mitos atau Fakta?
Gluten tidak selalu berbahaya untuk banyak orang. Mitos bahwa gluten buruk bagi semua orang tidak didukung bukti ilmiah. Namun bagi mereka yang memiliki kondisi
tertentu—celiac, alergi gandum, atau sensitivitas non-celiac—gluten bisa menimbulkan masalah nyata. Sahabat PRAMITA perlu mempertimbangkan kondisi tubuh, gejala, dan jika perlu konsultasi dengan tenaga kesehatan bila merasa tidak nyaman setelah makan gluten.
