Inspirasi Sehat

Mitos atau Fakta: Telapak Tangan Berkeringat = Lemah Jantung?

Tue, 13 May 2025

Sahabat Pramita tentu tidak asing dengan anggapan bahwa telapak tangan berkeringat adalah tanda jantung lemah. Namun, secara medis, klaim ini termasuk mitos yang perlu diluruskan.

Kondisi telapak tangan yang sering berkeringat berlebihan dikenal sebagai palmar hyperhidrosis. Ini adalah gangguan yang ditandai oleh aktivitas berlebihan dari sistem saraf simpatis yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom—yaitu sistem yang mengatur fungsi-fungsi tubuh otomatis seperti detak jantung, pernapasan, tekanan darah, dan produksi keringat.

Apa Itu Gangguan Saraf Otonom?
Gangguan saraf otonom (autonomic dysfunction) adalah kondisi di mana sistem saraf otonom tidak bekerja secara seimbang. Akibatnya, tubuh sahabat Pramita bisa mengalami gejala seperti keringat berlebihan, detak jantung tidak teratur, pusing saat berdiri, gangguan pencernaan, dan lain-lain. Pada kasus palmar hyperhidrosis, keringat dihasilkan secara berlebih tanpa adanya pemicu fisik seperti panas atau aktivitas berat.

Apakah Berkeringat Artinya Lemah Jantung?
Tidak selalu. Telapak tangan yang berkeringat bukanlah indikator langsung dari fungsi jantung. Namun, pada beberapa kasus, keringat dingin bisa menjadi gejala penyakit sistemik, termasuk gagal jantung, diabetes, gangguan tiroid, infeksi, atau bahkan stres berat.

Deteksi Penyakit Sistemik: Kenapa Penting?
Hiperhidrosis bisa menjadi tanda penyakit sistemik, yaitu kondisi medis yang memengaruhi berbagai sistem tubuh sekaligus, seperti:

  • Gagal jantung: jantung tidak mampu memompa darah secara efisien, sehingga tubuh bereaksi dengan keringat dingin.
  • Hipertiroidisme: hormon tiroid yang berlebihan mempercepat metabolisme dan meningkatkan produksi keringat.
  • Infeksi sistemik: tubuh merespons infeksi berat dengan demam dan keringat dingin.
  • Diabetes: hipoglikemia akut dapat menyebabkan keringat berlebih dan rasa lemas.
     

Pemeriksaan Laboratorium yang Disarankan
Untuk mengevaluasi kemungkinan penyebab sistemik, dokter biasanya menyarankan serangkaian pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, seperti:

  • Tes darah lengkap (CBC): untuk mengevaluasi infeksi atau anemia.
  • Tes fungsi tiroid (TSH, T3, T4): mendeteksi hipertiroidisme.
  • Tes gula darah puasa dan HbA1c: untuk skrining diabetes.
  • Tes fungsi jantung (EKG, echocardiogram): untuk menilai kondisi jantung.
  • Tes fungsi hati (SGOT, SGPT) dan ginjal (ureum, kreatinin): memastikan organ vital bekerja baik.
  • Pemeriksaan kadar elektrolit (natrium, kalium): penting untuk stabilitas sistem saraf.
     

Kesimpulan
Jadi, sahabat Pramita, telapak tangan berkeringat bukan berarti jantung lemah, melainkan bisa disebabkan oleh gangguan saraf otonom atau kondisi sistemik tertentu. Deteksi dini melalui pemeriksaan laboratorium akan membantu memastikan penyebabnya dan menentukan langkah penanganan yang tepat.

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA