Inspirasi Sehat
Mitos atau Fakta: Semua Tes Darah Butuh Puasa?
Tue, 8 Jul 2025Sebagian sahabat PRAMITA mungkin sering kali mendapatkan arahan untuk berpuasa sebelum menjalani pemeriksaan laboratorium. Namun, apakah benar semua tes darah harus dilakukan saat tubuh dalam kondisi tidak makan atau minum terlebih dahulu?
Mengapa Beberapa Tes Perlu Puasa?
Puasa sebelum pemeriksaan laboratorium ditujukan agar hasil tes lebih akurat dan tidak terpengaruh makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelumnya. Beberapa komponen dalam darah dapat berubah drastis setelah makan, seperti kadar gula dan lemak darah. Bila tidak puasa, hasil yang didapat bisa menunjukkan kadar yang lebih tinggi dari kondisi sebenarnya. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan dalam diagnosis.
Misalnya, tes gula darah puasa atau tes glukosa puasa mengharuskan tubuh tidak menerima asupan makanan minimal 8 jam sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengukur kadar gula dalam darah pada kondisi dasar, tanpa pengaruh makanan. Begitu pula tes trigliserida yang memerlukan puasa agar hasilnya tidak meningkat drastis akibat makanan berlemak tinggi.
Tes Darah yang Tidak Memerlukan Puasa
Namun tidak semua pemeriksaan darah mensyaratkan puasa. Banyak tes darah yang justru tetap akurat meski dilakukan setelah makan. Misalnya:
Tes fungsi hati (SGOT, SGPT)
Tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin)
Tes darah lengkap (hemoglobin, sel darah putih, trombosit)
Pemeriksaan hormonal seperti TSH, T3, T4
Tes infeksi (seperti CRP, prokalsitonin)
Kesimpulan
Tidak semua tes darah mengharuskan sahabat PRAMITA untuk berpuasa. Pemeriksaan seperti gula darah puasa dan profil lipid lengkap memang butuh puasa, tetapi banyak tes lain yang tetap valid meski dilakukan setelah makan. Untuk hasil terbaik, konsultasikan dengan tenaga medis atau staf laboratorium mengenai apakah perlu puasa sebelum tes. Informasi yang benar akan mencegah kesalahan diagnosis dan memudahkan proses pemeriksaan laboratorium.
