Inspirasi Sehat

Memahami Gula Darah: Cek Puasa & Setelah Makan, Apa Bedanya?

Mon, 17 Nov 2025

Memahami Gula Darah: Cek Puasa & Setelah Makan, Apa Bedanya?

Sahabat PRAMITA, menjaga kadar gula darah adalah salah satu pilar utama untuk hidup sehat dan berkualitas. Terlalu tinggi atau tidak terkontrolnya kadar gula darah dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mendeteksinya melalui pemeriksaan laboratorium yang tepat.

1. Apa Itu Diabetes Melitus?
Secara sederhana, Diabetes Melitus adalah sebuah kondisi di mana tubuh kehilangan kemampuan untuk mengendalikan kadar gula (glukosa) dalam darah secara efektif. Bayangkan gula sebagai bahan bakar untuk sel-sel tubuh. Pada kondisi normal, hormon insulin bertugas memasukkan "bahan bakar" ini ke dalam sel agar bisa digunakan sebagai energi. Pada penderita diabetes, proses ini terganggu, sehingga gula menumpuk di aliran darah dan dapat merusak berbagai organ seiring waktu.

2. Cek Gula Darah Puasa & 2 Jam Setelah Makan: Manfaatnya?
Untuk melihat seberapa baik tubuh mengelola gula, ada dua jenis pemeriksaan utama yang sering dilakukan secara berpasangan:

Glukosa Darah Puasa (GDP): Pemeriksaan ini mengukur kadar gula darah setelah Sahabat PRAMITA berpuasa (tidak makan atau minum manis) selama 8-10 jam. Tes ini memberikan gambaran kadar gula dasar tubuh saat tidak ada asupan makanan. Ini seperti melihat kondisi "awal" atau "istirahat" dari sistem metabolisme gula Sahabat PRAMITA.

Glukosa Darah 2 Jam PP (Postprandial): PP adalah singkatan dari Postprandial, yang artinya "setelah makan". Tes ini dilakukan tepat 2 jam setelah Sahabat PRAMITA menyantap makanan. Tujuannya adalah untuk melihat respons tubuh dalam mengelola lonjakan gula yang masuk setelah makan.

Manfaat melakukan keduanya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh; potret "sebelum" dan "sesudah" yang menunjukkan kemampuan tubuh dalam mengolah gula darah.

3. Memahami Hasil Pemeriksaan
Hasil dari kedua tes ini akan diinterpretasikan oleh dokter, namun secara umum penjelasannya sebagai berikut. Kondisi normal ditunjukkan oleh hasil Glukosa Darah Puasa di bawah 100 mg/dL dan hasil 2 Jam Setelah Makan di bawah 140 mg/dL.

Ada pula kondisi prediabetes atau "lampu kuning", di mana kadar gula sudah di atas normal tetapi belum masuk kategori diabetes. Ini ditandai dengan hasil Glukosa Darah Puasa antara 100-125 mg/dL atau hasil 2 Jam Setelah Makan antara 140-199 mg/dL.

Seseorang dapat didiagnosis diabetes jika hasil Glukosa Darah Puasa mencapai 126 mg/dL atau lebih, atau jika hasil 2 Jam Setelah Makan menunjukkan angka 200 mg/dL atau lebih.

4. Kapan Pemeriksaan Ini Dianjurkan?
Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi Sahabat PRAMITA yang memiliki beberapa faktor risiko, antara lain:

  • Usia di atas 45 tahun.
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.
  • Kurang melakukan aktivitas fisik.
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol yang tidak baik.
  • Wanita dengan riwayat melahirkan bayi besar (>4 kg) atau pernah mengalami diabetes saat hamil.

Persiapan Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa dan 2 Jam Post Prandial (2 Jam PP):

  1. Glukosa Darah Puasa: Puasa selama 8–10 jam sebelum pengambilan darah. Selama puasa, tidak boleh makan atau minum selain air putih. Hindari aktivitas fisik berat dan stres berlebihan agar hasil lebih akurat.
  2. Glukosa Darah 2 Jam PP: Setelah pengambilan darah puasa, konsumsi makanan seperti biasa atau sesuai anjuran dokter. Dua jam setelah mulai makan, lakukan pengambilan darah kembali. Jangan menunda atau mempercepat waktu 2 jam tersebut.
Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA