Halo Sahabat PRAMITA,
Tren hidup sehat kini tak lagi identik dengan diet ekstrem atau pantangan makan yang membingungkan. Generasi milenial dan Gen Z makin sadar bahwa penurunan berat badan bukan semata soal tampil langsing, tapi menyangkut kesehatan metabolik jangka panjang. Namun, sebelum mengikuti program diet yang viral di media sosial, penting untuk memahami bahwa setiap tubuh memiliki kebutuhan gizi yang berbeda. Di sinilah peran penting dietisien hadir sebagai pendamping profesional.

Dietisien adalah tenaga ahli gizi yang telah mendapatkan pendidikan khusus dan kompetensi untuk merancang pola makan sesuai kondisi kesehatan, tujuan, dan gaya hidup individu. Menurut The Academy of Nutrition and Dietetics, pendekatan berbasis konsultasi personal terbukti lebih efektif dalam membantu manajemen berat badan secara berkelanjutan dibanding metode diet instan yang tidak terukur (Anderson et al., 2021).

Sahabat PRAMITA, konsultasi dengan dietisien bukan hanya untuk yang ingin menurunkan berat badan. Pemeriksaan ini juga dibutuhkan bagi individu dengan penyakit metabolik seperti diabetes, dislipidemia, gangguan pencernaan, atau yang ingin merancang pola makan seimbang pasca medical check-up.

Menariknya, survei global yang dimuat dalam Journal of Health Communication menyebutkan bahwa milenial cenderung lebih percaya pada sumber informasi kesehatan yang berbasis data klinis dan dipandu oleh profesional daripada tren diet dari influencer (Lee et al., 2023). Ini menandakan bahwa kesadaran akan pentingnya literasi gizi semakin tumbuh.

PRAMITA kini menghadirkan layanan konsultasi dietisien terjadwal, yang meliputi analisis kebutuhan gizi, edukasi pola makan, serta panduan nutrisi yang disesuaikan secara personal. Tak hanya itu, konsultasi dilakukan oleh Registered Dietitian yang terlatih secara klinis.

Jadi, sebelum mulai diet, pastikan tubuh benar-benar siap.
Langkah pertama menuju sehat dimulai dari pemahaman yang benar tentang gizi.