Inspirasi Sehat
IGRA: Tes Canggih untuk Deteksi Tuberkulosis yang Lebih Akurat
Sat, 14 Jun 2025Halo Sahabat PRAMITA,
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global yang memerlukan perhatian serius. Tidak hanya yang sudah bergejala, infeksi laten TB (LTBI) juga menjadi tantangan karena tidak menunjukkan tanda fisik, namun dapat berkembang menjadi TB aktif. Salah satu metode modern untuk mendeteksinya adalah dengan pemeriksaan Interferon Gamma Release Assays (IGRA).
Pemeriksaan IGRA bekerja dengan mengukur respons sistem imun terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam darah. Ketika seseorang terinfeksi, sel T spesifik dalam tubuh akan melepaskan interferon-gamma (IFN-γ) sebagai respons terhadap paparan antigen TB. IGRA mengukur kadar IFN-γ ini untuk menilai kemungkinan infeksi TB, baik yang laten maupun aktif.
Kelebihan IGRA Dibanding Tes Kulit (TST):
Hasil lebih objektif dan presisi – menggunakan analisis perangkat lunak, bukan pembacaan visual seperti TST.
Tidak terpengaruh vaksinasi BCG – cocok untuk sahabat PRAMITA yang pernah divaksin BCG.
Hanya satu kali kunjungan – tidak perlu datang dua kali seperti TST.
Tidak memicu reaksi positif palsu saat tes diulang.
Hasil lebih cepat diketahui.
Teknis Pemeriksaan:
Sampel: darah (whole blood) 3 mL.
Tidak perlu puasa jika tidak disertai tes lain.
Pemeriksaan dilakukan di laboratorium terstandar, hasilnya dikategorikan sebagai positif, negatif, atau indeterminate.
Positif menandakan kemungkinan infeksi TB, negatif menandakan tidak ada infeksi, dan indeterminate berarti hasil belum dapat dipastikan.
CDC (Centers for Disease Control and Prevention, AS) merekomendasikan IGRA untuk hampir semua kondisi di mana TST biasa digunakan, kecuali pada anak di bawah usia 5 tahun.
IGRA sangat ideal bagi sahabat PRAMITA yang bekerja di sektor kesehatan, pernah mendapat vaksin BCG, atau tidak memungkinkan kembali untuk pembacaan hasil TST.
Dengan teknologi ini, PRAMITA berkomitmen menghadirkan solusi skrining TB yang akurat, efisien, dan nyaman bagi masyarakat.
