HIV dan AIDS sudah lama menjadi topik yang sering dibicarakan, namun masih banyak kesalahpahaman yang membuat penderitanya mendapat stigma negatif. Sebagian orang bahkan masih takut berdekatan dengan orang yang hidup dengan HIV. Padahal, banyak anggapan itu hanyalah mitos yang perlu diluruskan. Mari sahabat PRAMITA pahami fakta yang sebenarnya.

1. HIV dan AIDS Bukan Hal yang Sama

Masih banyak yang menganggap HIV dan AIDS adalah penyakit yang identik. Faktanya, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV yang tidak tertangani dengan baik. Jadi, seseorang bisa hidup sehat bertahun-tahun dengan HIV tanpa pernah mengalami AIDS, asalkan rutin berobat.

2. HIV Tidak Menular Lewat Sentuhan

Bersalaman, berpelukan, berbagi alat makan, atau duduk berdampingan tidak menularkan HIV. Virus ini hanya berpindah melalui darah, cairan kelamin, dan ASI, bukan lewat udara, air, atau gigitan nyamuk. Jadi, sahabat PRAMITA tidak perlu takut berinteraksi dengan orang yang hidup dengan HIV.

3. Seks Oral Tetap Bisa Menularkan

Meski risikonya lebih kecil, seks oral tetap berpotensi menularkan HIV, terutama jika ada luka di mulut atau alat kelamin. Penggunaan kondom dan menjaga kebersihan area tubuh menjadi langkah penting untuk mencegah penularan.

4. Penderita HIV Bisa Hidup Sehat dan Punya Keturunan

Dengan pengobatan antiretroviral (ARV) secara rutin, kadar virus dalam tubuh bisa ditekan hingga sangat rendah. Pada kondisi ini, risiko penularan pada pasangan maupun bayi bisa ditekan secara signifikan. Banyak orang dengan HIV yang tetap hidup produktif, menikah, dan memiliki anak sehat.

5. ODHA Tidak Bisa Dikenali dari Penampilan

Seseorang dengan HIV sering kali tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun. Karena itu, pemeriksaan darah menjadi satu-satunya cara mengetahui status HIV seseorang.

Kesimpulan: Ini adalah beberapa fakta tentang HIV/AIDS yang perlu diketahui mengingat masih banyak anggapan atau mitos soal HIV/AIDS .

HIV bukan kutukan, bukan penyakit yang menular lewat sentuhan, dan bukan akhir dari kehidupan. Dengan pengobatan teratur, dukungan sosial, serta edukasi yang benar, penderita HIV dapat hidup sehat, produktif, dan tetap bahagia.