Inspirasi Sehat
Dok, Kenapa Anak Saya Telat Bicara?
Tue, 11 Nov 2025Sahabat PRAMITA, salah satu momen yang paling ditunggu orang tua adalah mendengar celotehan pertama si kecil. Namun, tak jarang muncul kegelisahan saat anak tetangga yang sebaya sudah pandai bicara, sementara buah hati kita masih lebih banyak diam. Membandingkan tumbuh kembang anak memang seringkali tak terhindarkan. Tapi sebelum khawatir berlebihan, penting untuk memahami bahwa setiap anak adalah individu unik dengan peta perkembangannya sendiri.
Kenapa Kemampuan Bicara Anak Berbeda-beda?
Keterlambatan bicara atau speech delay bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kemampuan bicara itu seperti tanaman, ia perlu dirawat dan disiram agar bisa tumbuh subur. Faktor utamanya adalah stimulasi atau rangsangan dari lingkungan. Anak yang jarang diajak berkomunikasi atau lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai cenderung memiliki perbendaharaan kata yang terbatas.
Selain itu, ada juga faktor dari dalam diri anak itu sendiri. Beberapa di antaranya adalah kemungkinan adanya gangguan pendengaran, sehingga ia kesulitan meniru suara. Ada pula tantangan pada organ bicaranya (seperti lidah atau bibir) atau kondisi perkembangan lain yang memerlukan perhatian khusus dari ahli.
Kapan Sebaiknya Mulai Waspada?
Meskipun laju perkembangan tiap anak bervariasi, ada beberapa "lampu kuning" yang bisa menjadi penanda bagi orang tua untuk lebih waspada. Sahabat PRAMITA dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika si kecil menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Tidak merespons suara atau menoleh saat namanya dipanggil pada usia 6-9 bulan.
- Belum mengoceh atau mengeluarkan suara seperti "bababa" atau "dadada" pada usia 12 bulan.
- Belum mengucapkan satu kata pun yang bermakna (seperti "mama" atau "susu") pada usia 18 bulan.
- Belum bisa menggabungkan dua kata sederhana pada usia 2 tahun.
Jurus Jitu Stimulasi si Kecil di Rumah
Peran orang tua adalah kunci utama untuk mendorong kemampuan bicara anak. Jangan menunggu, Sahabat PRAMITA bisa menjadi "terapis" terbaik bagi si kecil dengan cara-cara menyenangkan berikut:
Jadilah "Penyiar Radio" Pribadinya: Ceritakan apa saja yang sedang Sahabat PRAMITA lakukan. Misalnya, "Adik, sekarang kita pakai baju warna biru ya, biar ganteng!" saat memakaikan baju. Hal ini akan memperkaya kosakatanya setiap hari.
Membaca Buku dan Bernyanyi: Buku cerita bergambar dan lagu anak-anak adalah alat bantu yang luar biasa. Tunjuk gambarnya, sebutkan namanya, dan ajak si kecil bernyanyi bersama dengan gerakan yang ekspresif.
Batasi Gawai: Gawai memberikan komunikasi satu arah. Anak membutuhkan interaksi dua arah yang responsif untuk belajar bicara. Batasi waktu di depan layar dan perbanyak waktu bermain bersama.
Ingatlah, stimulasi yang penuh kasih sayang dan konsisten adalah fondasi terpenting. Jika kekhawatiran berlanjut, jangan ragu untuk menemui ahli tumbuh kembang anak.
