Inspirasi Sehat
Disleksia Bukan Akhir Dunia
Tue, 5 Aug 2025Banyak yang belum tahu bahwa disleksia bukanlah kegagalan, melainkan bagian dari keragaman cara otak bekerja. Sahabat PRAMITA, yuk pahami bersama bahwa kondisi ini bisa dihadapi dengan dukungan yang tepat dan bukan alasan untuk menyerah.
Apa Itu Disleksia?
Disleksia adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, dan mengeja. Bukan karena kurangnya kecerdasan, tapi karena cara otak memproses huruf dan kata berbeda dari kebanyakan orang. Anak dengan disleksia sering mengalami kesulitan dalam mengenali bunyi huruf atau menghubungkannya dengan kata tertulis, namun mereka bisa sangat berbakat dalam bidang lain.
Anak Jaman Now Wajib Tahu
Sahabat PRAMITA yang hidup di era digital perlu tahu bahwa disleksia bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Justru, memahami kondisi ini bisa membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif. Disleksia tidak hanya terjadi pada anak kecil, remaja pun bisa mengalaminya tanpa sadar. Sayangnya, banyak yang terlambat didiagnosis karena minimnya informasi.
Disleksia ≠ Bodoh
Sahabat PRAMITA perlu tahu bahwa banyak tokoh hebat dunia dulunya mengalami disleksia. Contohnya, Albert Einstein, ilmuwan jenius ini semasa kecil kesulitan bicara dan membaca, namun akhirnya mengubah dunia dengan teorinya. Contoh lainnya, Thomas Edison—penemu bola lampu—yang sempat dikeluarkan dari sekolah karena dianggap tidak bisa belajar. Ini bukti bahwa disleksia tidak ada hubungannya dengan kecerdasan.
Bagaimana Disleksia Didiagnosis?
Proses diagnosis disleksia mencakup beberapa langkah, seperti observasi di sekolah, wawancara dengan orang tua, hingga tes kemampuan membaca, mendengar, mengeja, dan memahami bacaan. Evaluasi ini biasanya dilakukan oleh psikolog pendidikan atau profesional lain yang berpengalaman. Tidak semua tes membutuhkan alat canggih—yang terpenting adalah kepekaan guru dan orang tua dalam mengenali tanda-tandanya.
Peran Orang Tua Sangat Penting
Orang tua adalah support system terbaik bagi anak dengan disleksia. Mulai dari membacakan buku bersama, membatasi waktu layar, hingga menjalin komunikasi dengan guru di sekolah adalah bentuk dukungan yang berdampak besar. Jangan lupa, penting juga untuk memberikan motivasi bahwa disleksia bukanlah penghalang untuk sukses.
Disleksia bukan akhir dunia. Justru, dari sinilah awal perjalanan luar biasa anak dimulai. Dukung, dengarkan, dan tumbuhkan semangat mereka untuk melangkah lebih jauh.
