Sahabat PRAMITA, pernahkah terbayang betapa pentingnya tulang dalam menopang aktivitas sehari-hari? Dari berjalan, berlari, hingga sekadar duduk nyaman, semua membutuhkan tulang yang kuat. Salah satu cara untuk mengetahui kondisi tulang adalah melalui tes kepadatan tulang atau Bone Mineral Density (BMD).

Apa Itu Bone Mineral Density?

Tes BMD mengukur kadar kalsium dan mineral lain dalam tulang. Semakin tinggi hasilnya, semakin padat tulang, dan risiko patah tulang jadi lebih kecil. Namun, angka yang terlalu tinggi juga bisa menandakan kelainan, misalnya osteopetrosis.

Tujuan Pemeriksaan

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi osteoporosis, menilai risiko patah tulang, hingga mengevaluasi efektivitas terapi. Wanita yang sudah menopause, pria dengan riwayat patah tulang, atau mereka yang menggunakan obat tertentu dalam jangka panjang sangat dianjurkan melakukan tes ini.

Jenis Pemeriksaan BMD

Metode yang paling akurat adalah DXA (Dual-Energy X-ray Absorptiometry), terbagi menjadi dua:

DXA sentral: memeriksa tulang belakang dan pinggul.
DXA perifer: menilai kepadatan pada pergelangan tangan, jari, atau tumit.

Selain itu, ada juga quantitative ultrasound (QUS) untuk tumit, meski informasinya tidak selengkap DXA.

Prosedur dan Hasil

Tes ini sederhana dan cepat, biasanya hanya 15–30 menit. Sahabat PRAMITA akan diminta berbaring, lalu mesin pemindai akan bekerja. Hasil pemeriksaan muncul dalam bentuk nilai T dan Z:

Nilai T ≥ -1: normal
Nilai T antara -1 hingga -2,5: osteopenia
Nilai T ≤ -2,5: osteoporosis

Pentingnya Tes Kepadatan Tulang

Tes ini aman, dosis radiasi rendah, dan minim risiko. Hasilnya dapat menjadi panduan dokter untuk menentukan langkah selanjutnya, mulai dari perubahan gaya hidup, konsumsi suplemen kalsium, hingga terapi medis.

Jadi, jangan abaikan kesehatan tulang. Dengan pemeriksaan BMD di PRAMITA, sahabat PRAMITA bisa menjaga tulang tetap kuat dan aktif lebih lama!