Ini Penjelasannya untuk Sahabat PRAMITA

Sahabat PRAMITA, ketika seorang ibu menyusui jatuh sakit, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah:
“Kalau sakit tipes, boleh tetap menyusui nggak, ya?” Kekhawatiran ini wajar, karena setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik dan aman untuk bayinya.

Tipes atau demam tifoid disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui makanan atau minuman yang tidak bersih. Namun, kabar baiknya: tipes tidak menular melalui air susu ibu (ASI). Jadi, ibu yang sedang sakit tipes tetap diperbolehkan menyusui, selama dokter mengijinkan, kondisinya memungkinkan, dan tidak mengalami komplikasi serius seperti dehidrasi berat atau penurunan kesadaran.

Yang penting, ibu harus menjaga kebersihan, cukup istirahat, dan minum obat sesuai anjuran dokter. Menyusui justru dapat menjadi momen penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh si kecil, karena ASI mengandung antibodi alami yang bermanfaat bagi kekebalan tubuh bayi.

Deteksi Dini Tipes dengan Pemeriksaan Laboratorium

Agar kondisi ibu dapat ditangani lebih cepat dan tepat, penting untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Beberapa jenis tes yang biasa digunakan untuk mendeteksi tipes antara lain:

Tes Widal

Tes ini mendeteksi antibodi dalam darah yang menunjukkan adanya infeksi tipes. Meski tidak selalu akurat pada awal penyakit, tes ini tetap berguna sebagai skrining awal.

Tes TIFO (Typhi IgG/IgM Rapid Test)

Tes cepat ini membantu mengetahui apakah infeksi masih baru atau sudah lama. Sangat praktis dan bisa memberikan hasil dalam waktu singkat.

Pemeriksaan PCR Salmonella Typhi

Merupakan pemeriksaan yang paling akurat untuk mengetahui keberadaan bakteri penyebab tipes dalam darah. Biasanya dilakukan jika gejala berlangsung cukup berat atau tidak membaik dengan pengobatan awal.

Dengan hasil pemeriksaan ini, dokter bisa menentukan jenis pengobatan yang sesuai dan memastikan bahwa ibu menyusui bisa pulih lebih cepat tanpa harus menghentikan ASI.