Bayi yang mengalami kulit dan bagian putih matanya berubah menjadi kuning kerap memunculkan kekhawatiran di kalangan orang tua. Kondisi ini dikenal sebagai ikterus neonatal atau jaundice, dan umumnya terjadi karena kadar bilirubin dalam darah meningkat. Banyak masyarakat masih beranggapan bahwa menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi sudah cukup untuk mengatasi kondisi ini. Padahal, tidak semua kasus bayi kuning dapat diselesaikan hanya dengan cara tersebut.

Bilirubin adalah pigmen kuning hasil pemecahan sel darah merah. Normalnya, pigmen ini akan diolah oleh hati dan dikeluarkan melalui urin dan feses. Namun, pada bayi baru lahir, organ hati masih belum berkembang sempurna, sehingga kemampuan tubuh untuk memproses bilirubin terbatas. Akibatnya, bilirubin menumpuk dan menyebabkan warna kekuningan pada kulit dan mata bayi.

Penjemuran di bawah sinar matahari memang dapat membantu menurunkan kadar bilirubin ringan karena sinar ultraviolet dapat mengubah struktur bilirubin. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada intensitas cahaya, durasi paparan, dan faktor cuaca, yang semuanya tidak bisa dikontrol secara konsisten.

Untuk kasus dengan kadar bilirubin sedang hingga tinggi, tindakan medis yang lebih tepat adalah fototerapi. Fototerapi menggunakan sinar biru dengan panjang gelombang khusus (sekitar 460–490 nm) yang telah terbukti secara ilmiah lebih efektif dalam mengubah bilirubin menjadi bentuk yang mudah dikeluarkan tubuh. Prosedur ini dilakukan dalam pengawasan tenaga medis, menggunakan perangkat khusus yang aman bagi kulit dan mata bayi.

Fototerapi juga mengurangi risiko komplikasi berat seperti kernikterus, yaitu kerusakan otak akibat tingginya kadar bilirubin yang tidak ditangani. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan saraf jangka panjang bahkan kecacatan.

Oleh karena itu, fototerapi bukan hanya alternatif, tetapi langkah medis yang sangat penting saat kadar bilirubin melewati batas normal. Pemeriksaan laboratorium menjadi langkah awal yang tidak boleh dilewatkan untuk menentukan tingkat keparahan jaundice dan memilih terapi yang tepat.

Sahabat PRAMITA, jika bayi menunjukkan gejala kuning, jangan ragu untuk segera memeriksakan kadar bilirubinnya. Penanganan cepat dan tepat hanya bisa dimulai dari hasil diagnosis yang akurat. Percayakan pemeriksaan laboratorium si kecil di PRAMITA.