Sahabat Pramita, pernahkah melihat anak usia sekolah yang sering terlihat sulit fokus saat belajar, mudah terdistraksi, bahkan cepat bosan? Nah, kondisi ini dikenal dengan gangguan konsentrasi belajar. Anak dengan masalah ini biasanya sering terlihat gelisah, gampang lupa, tidak sabaran, atau bahkan sulit menyelesaikan tugas sekolah.

Masalah fokus belajar umumnya menyerang anak usia 6-12 tahun, tetapi bisa juga muncul lebih awal atau lebih lambat. Ada beberapa penyakit yang ternyata bisa bikin anak susah konsentrasi, seperti anemia, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), kekurangan vitamin D, gangguan tiroid, hingga defisiensi zat besi. Nah, siapa yang paling berisiko? Biasanya anak dengan pola makan kurang seimbang, kebiasaan jarang beraktivitas di luar ruangan, atau punya riwayat keluarga dengan gangguan nutrisi tertentu.

Tenang, Sahabat Pramita bisa deteksi dini lewat pemeriksaan laboratorium yang praktis dan akurat. Berikut beberapa pemeriksaan pentingnya:

Tes Zat Besi (Ferritin & Hemoglobin): buat ngecek apakah si kecil mengalami anemia atau kekurangan zat besi, yang bisa bikin mudah capek dan nggak fokus.

Tes Vitamin D: penting buat memastikan kadar vitamin D normal, karena kekurangannya sering dikaitkan dengan gangguan konsentrasi.

Tes Vitamin B12: vitamin ini esensial banget buat fungsi saraf dan otak. Kurangnya vitamin B12 bisa ganggu daya ingat dan fokus anak.

Tes Fungsi Tiroid (TSH & FT4): karena gangguan hormon tiroid juga bisa pengaruhi konsentrasi, penting banget buat dicek, apalagi jika ada gejala lain seperti cepat lelah dan perubahan berat badan.

Hasil pemeriksaan ini bakal bantu banget buat Sahabat Pramita mengetahui langkah selanjutnya. Dokter atau ahli gizi akan memberi solusi berupa pola makan yang tepat atau suplemen yang dibutuhkan. Dengan begitu, Sahabat Pramita bisa lebih tenang karena si kecil bisa lebih fokus, sehat, dan berprestasi di sekolah!