Inspirasi Sehat
Infeksi HIV
Wed, 4 Dec 2024Sahabat Pramita pasti pernah mendengar tentang HIV AIDS. Banyak sekali pernyataan yang beredar di masyarakat terkait penyakit ini, salah satunya adalah bahwa pengguna narkoba pasti terkena HIV. Namun, sebenarnya apa itu HIV AIDS? Apakah hanya pengguna narkoba yang bisa terinfeksi?
Apa Itu HIV AIDS? Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, menyebabkan penderitanya rentan terhadap penyakit serius. Virus ini menyerang Sel T (CD4), yang berfungsi menjaga sistem imun tubuh dan melawan infeksi. Jika infeksi HIV tidak ditangani, maka akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), yang merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, sistem imun sudah sangat rusak sehingga tidak dapat melawan infeksi yang masuk, menyebabkan munculnya berbagai penyakit serius.
Jenis Virus HIV Ada dua jenis virus HIV, yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah jenis yang paling umum di seluruh dunia, sementara HIV-2 lebih sering ditemukan di Afrika Barat. Infeksi HIV-1 memiliki risiko penyebaran yang lebih tinggi dan perkembangan menuju AIDS yang lebih cepat dibandingkan dengan HIV-2.
Penyebab HIV dan AIDS Penggunaan narkoba memang menjadi salah satu penyebab HIV, namun ada beberapa faktor risiko lain yang menyebabkan infeksi HIV:
1. Hubungan seksual dengan banyak pasangan tanpa kondom.
2. Hubungan seksual sesama jenis (laki-laki dengan laki-laki).
3. Penggunaan jarum suntik bersama, tindik, atau tato.
4. Kontak darah melalui alat makan yang sama dengan penderita HIV.
5. Transmisi dari ibu dengan HIV ke bayi yang dikandung.
6. Memiliki riwayat penyakit menular seksual.
7. Bekerja di lingkungan berisiko seperti tenaga kesehatan yang rentan terkena jarum terinfeksi.
8. HIV tidak menular melalui bersentuhan, udara, keringat, air mata, air liur, atau gigitan nyamuk.
Gejala HIV dan AIDS Gejala HIV berbeda-beda sesuai tahap infeksinya:
Tahap 1: Gejala awal berupa demam, kelelahan, nyeri otot, dan mudah terserang flu.
Tahap 2: Penurunan berat badan tanpa sebab, infeksi saluran pernapasan berulang, ruam kulit, luka mulut berulang, infeksi jamur pada kuku.
Tahap 3: Penurunan berat badan >10%, diare berkepanjangan, demam lebih dari 1 bulan, infeksi TB paru, pneumonia.
Tahap 4 (AIDS): Wasting syndrome, infeksi berulang, infeksi otak (meningitis).
Pengobatan HIV dan AIDS Setelah diagnosis melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta tes penunjang seperti tes antigen, antibodi, DNA, dan RNA HIV, dokter akan memberikan tindak lanjut. Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, namun terapi antiretroviral (ARV) tersedia untuk menekan perkembangan virus. Dengan ARV, penderita HIV dapat menjalani hidup normal, termasuk merencanakan kehamilan bagi wanita yang terinfeksi.
Jika Sahabat Pramita memiliki keluhan atau pertanyaan tentang HIV, segera kunjungi Laboratorium Pramita terdekat untuk mendapatkan tindak lanjut dengan cepat.
Penulis: dr. Ni Made Ayu Andini Rahmawati (Dokter Pelayanan Medis Pramita Lab Denpasar-Bali)