Inspirasi Sehat

Panel Pemeriksaan Saluran Pernapasan

Thu, 1 Aug 2024

Sistem pernapasan pada manusia merupakan salah satu tanda vital tubuh yang paling utama. Tanpa cara kerja sistem pernapasan yang baik, seseorang tidak akan mampu bernapas, bahkan bisa berdampak pada fungsi organ lainnya. Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat dikatakan memiliki laju pernapasan normal apabila ia bernapas sebanyak 12–20 kali per menit saat istirahat dan berlangsung secara berkesinambungan.

 

Saluran pernapasan terbagi menjadi saluran pernapasan atas dan bawah. Saluran pernapasan atas terdiri dari rongga hidung, sinus, dan tenggorokan bagian atas (faring). Sementara saluran pernapasan bawah meliputi tenggorokan bagian tengah dan bawah (trakea), bronkus, dan paru-paru.

 

Saluran pernapasan bisa terganggu dan menimbulkan berbagai gejala, mulai dari ringan hingga berat. Akibatnya, fungsi paru-paru dalam mengelola oksigen dan karbondioksida bisa terganggu. Jika gangguan pernapasan berat tidak segera ditangani, gangguan tersebut dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan berakibat fatal.

 

Gangguan pernapasan disebabkan oleh penyakit yang menyerang saluran pernapasan, antara lain:

1. Asma

2. Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur (pneumonia)

3. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

4. Penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru (emboli paru)

5. Tekanan darah tinggi pada pembuluh darah di paru-paru (hipertensi pulmonal)

6. Batuk rejan

7. Infeksi pada epiglotis (epiglotitis)

8. Tuberkulosis (TBC)

9. Kanker paru-paru

 

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan pernapasan, yaitu:

1. Merokok

2. Terpapar polusi, alergen, atau gas beracun

3. Menderita obesitas

4. Mengalami stres berat

5. Bepergian ke dataran tinggi

Dalam Penanganan Pasien gangguan pernapasan, dokter memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa menegakkan diagnosis meliputi:

 

Tes darah, untuk mendeteksi infeksi, analisis gas darah, dan fungsi ginjal

1. Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi peradangan di paru-paru dan pembengkakan pada jantung

2. Tes fungsi paru-paru (spirometri), untuk menilai volume udara yang dihirup dan dikeluarkan oleh pasien

3. CT scan dada, untuk melihat tumor atau kanker pada rongga dada dan paru-paru

4. Ekokardiogram, untuk melihat struktur dan kerja katup jantung

5. Tes Kapasitas difusi paru, untuk mengetahui kapasitas udara yang masuk dan keluar dari paru-paru

6. Rekam jantung dan stress test, untuk mendeteksi penyakit jantung koroner

 

Untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

 

1. Cegah penyakit infeksi paru dengan cuci tangan rutin menggunakan sabun dan air mengalir, serta hindari kontak dengan orang sakit.

2. Jalani vaksinasi pneumonia dan pastikan anak mendapat imunisasi.

3. Jangan merokok.

4. Hindari paparan polusi udara.

5. Hindari paparan alergen atau bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi dan asma kambuh.

6. Turunkan berat badan jika menderita obesitas.

7. Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, serta berolahraga secara teratur.

8. Pastikan untuk tidur dan beristirahat yang cukup.

9. Kelola stres dengan baik

10. Lakukan Medical Check Up secara teratur untuk mengetahui kondisi Kesehatan Pernapasan Anda.

 

Penulis: dr. Melynda Elka Putri (Dokter Pelayanan Medis Pramita Pekanbaru)

 

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA