Inspirasi Sehat
PANEL KESUBURAN PRIA & WANITA
Thu, 21 Nov 2024Panel Kesuburan adalah serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab infertilitas pada pria maupun wanita, sehingga dapat memberikan diagnosis dan terapi yang sesuai. Infertilitas adalah gangguan sistem reproduksi yang menyebabkan kegagalan mencapai kehamilan klinis setelah 12 bulan atau lebih berhubungan intim secara teratur tanpa kontrasepsi (WHO). Sekitar 15% pasangan mengalami infertilitas, dan 30% di antaranya disebabkan oleh faktor pria.
PANEL KESUBURAN PRIA:
Pemeriksaan Laboratorium:
A. Analisis Sperma
Analisis sperma sangat penting dilakukan dengan spesimen yang diperoleh melalui masturbasi. Sebelum pemeriksaan, diperlukan pantangan ejakulasi selama 2-7 hari. Pemeriksaan ini menilai volume, jumlah, kualitas, morfologi, densitas, dan pergerakan sperma. Penting untuk membedakan:
Oligozoospermia: spermatozoa < 1,5 juta/ml
Asthenozoospermia: < 32% spermatozoa motil progresif
Teratozoospermia: < 4% bentuk normal sperma
B. Antibodi Sperma Autoimun
Sperma mengandung antigen unik yang bisa dikenali oleh sistem imun jika barrier darah-testis terganggu, seperti akibat infeksi, vasektomi, atau trauma. Antibodi ini dapat menurunkan kemampuan sperma menembus mukus serviks.
C. Analisis Hormonal
Sekitar 3% infertilitas pria disebabkan oleh kelainan hormonal. Pemeriksaan ini meliputi hormon FSH, LH, prolaktin, dan testosteron.
Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
USG testis digunakan untuk mendeteksi varikokel atau kelainan pada testis. USG transrektal dapat melihat prostat dan kemungkinan obstruksi saluran semen.
Biopsi Testikular
Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel testis menggunakan jarum.
Pemeriksaan DNA Fragmentation Index (DFI)
Pemeriksaan ini mendeteksi tingkat kerusakan DNA sperma yang berhubungan dengan keguguran berulang, varikokel, leukospermia, atau kegagalan reproduksi berbantu seperti IUI dan IVF.
PANEL KESUBURAN WANITA:
Pemeriksaan Hormon
Pemeriksaan hormon FSH, estradiol, progesteron, prolaktin, AMH, dan TSH untuk mendeteksi gangguan ovulasi seperti hipotalamik amenore atau insufisiensi ovarium.
Histerosalfingografi (HSG)
Pemeriksaan radiologi dengan memasukkan zat kontras melalui serviks untuk melihat bentuk uterus dan memastikan apakah tuba falopi terbuka.
Ultrasonography (USG)
USG mengevaluasi posisi dan ukuran uterus, mendeteksi fibroid, polip endometrium, kista ovarium, dan endometrioma.
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI menggunakan gelombang magnet untuk melihat massa pelvis dan mendeteksi kelainan kongenital.
Histeroskopi
Prosedur untuk melihat langsung bagian dalam rahim dengan menggunakan alat histeroskop.
Laparoskopi
Prosedur bedah untuk melihat organ dalam pelvis melalui sayatan kecil di dinding perut.
Biopsi Endometrium
Pengambilan jaringan uterus melalui kateter yang dimasukkan lewat serviks.
Penulis: Dr. Eriza Dwi Indah Lestari (Dokter Konsultan Medis Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Bambang Sugeng No. A2 Magelang)