Healthy Inspirations
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PENYAKIT OSTEOPOROSIS
Mon, 26 Oct 2020
Osteoporosis adalah kondisi disaat kualitas kepadatan tulang menurun, akibat gangguan metabolisme tubuh tidak dapat menyerap zat-zat yang diperlukan untuk proses pematangan tulang. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan retak.
Osteoporosis merupakan silent disease, sebab pasien tidak merasakan gejala apapun dan baru diketahui setelah pasien mengalami jatuh ringan yang menyebabkan retak atau patah pada tulang, biasanya yang sering terjadi retak yaitu pada tulang pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang.
Beberapa faktor risiko osteoporosis, diantaranya adalah :
- usia tua
- kadar kalsium
- vitamin D kurang dalam tubuh
- rendahnya kadar hormon estrogen dalam tubuh
- riwayat keluarga
- riwayat patah tulang sebelumnya
- merokok
- konsumsi alkohol dan beberapa obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis (seperti : obat kortikosteroid, antidepresan dan agen kemoterapi)
- wanita lebih banyak terkena osteoporosis daripada pria.
Penanganan Penyakit Osteoporosis:
1. Pencegahan kemungkinan terjadinya fraktur dengan : memakai alas kaki datar & lunak, hindari lantai basah, alas lantai (keset) diusahakan memakai yang tidak licin.
2. Dilakukan pemeriksaan bone mass densitometry (BMD) agar mengetahui bagian tulang yang osteoporosis.
3. Melakukan aktifitas mengangkat beban (weight bearing activity) terutama pada bagian tulang yang osteoporosis.
3. Terapi dengan obat seperti kimiawi, herbal atau terapi sulih hormon (hormone replacment therapy).
Penulis : dr. Ratih Dewi Triani (Dokter Konsulen Medis Lab. Klinik PRAMITA Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 95 Cirebon).
Osteoporosis merupakan silent disease, sebab pasien tidak merasakan gejala apapun dan baru diketahui setelah pasien mengalami jatuh ringan yang menyebabkan retak atau patah pada tulang, biasanya yang sering terjadi retak yaitu pada tulang pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang.
Beberapa faktor risiko osteoporosis, diantaranya adalah :
- usia tua
- kadar kalsium
- vitamin D kurang dalam tubuh
- rendahnya kadar hormon estrogen dalam tubuh
- riwayat keluarga
- riwayat patah tulang sebelumnya
- merokok
- konsumsi alkohol dan beberapa obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis (seperti : obat kortikosteroid, antidepresan dan agen kemoterapi)
- wanita lebih banyak terkena osteoporosis daripada pria.
Penanganan Penyakit Osteoporosis:
1. Pencegahan kemungkinan terjadinya fraktur dengan : memakai alas kaki datar & lunak, hindari lantai basah, alas lantai (keset) diusahakan memakai yang tidak licin.
2. Dilakukan pemeriksaan bone mass densitometry (BMD) agar mengetahui bagian tulang yang osteoporosis.
3. Melakukan aktifitas mengangkat beban (weight bearing activity) terutama pada bagian tulang yang osteoporosis.
3. Terapi dengan obat seperti kimiawi, herbal atau terapi sulih hormon (hormone replacment therapy).
Penulis : dr. Ratih Dewi Triani (Dokter Konsulen Medis Lab. Klinik PRAMITA Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 95 Cirebon).