Healthy Inspirations

PEMERIKSAAN PENYAKIT ASMA

Wed, 8 Jul 2020

Untuk mendiagnosa apakah seorang pasien menderita penyakit asma, diperlukan serangkaian tes seperti anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang laboratorium. Anamnesis biasanya dengan mengajukan pertanyaan seputar gejala yang dirasakan, misalnya apakah pasien suka mengalami sesak napas, nyeri dada, mengi, sulit bicara, dan kondisi bibir atau kuku berubah warna menjadi kebiruan.

Jika jawabannya positif, selanjutnya dokter akan bertanya mengenai waktu kemunculan gejala tersebut. Misal, saat : malam / dini hari, berolahraga, merokok, berada di dekat binatang berbulu, tertawa, merasa stres, atau kadang tidak dapat diprediksi. Selain itu, dokter juga perlu menanyakan apakah pasien memiliki keluarga yang memiliki riwayat penyakit asma atau alergi.

Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang lain. Ketika pemicu meng-iritasi paru, maka penderita asma akan merasakan otot-otot saluran pernapasan-nya kaku dan terasa menyempit.

Pemeriksaan penunjang laboratorium yang diperlukan untuk membantu mendiagnosa penyakit asma, antara lain :

• Pemeriksaan IgE Spesifik (54 atau 220 jenis) untuk mengetahui apakah gejala-gejala asma yang dirasakan oleh pasien disebabkan oleh alergi. Misalnya alergi pada makanan, tungau, debu, serbuk sari, atau gigitan serangga.
• Pemeriksaan Spirometri, untuk mengukur secara objektif kapasitas fungsi paru.
• Pemeriksaan Rontgen, untuk melihat apakah gangguan pernapasan disebabkan oleh kondisi lain selain asma.

Persiapan pasien dan sampel pemeriksaan:

• Tidak ada persiapan khusus untuk tes Penyakit Asma
• Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan ini adalah darah Vena.

Keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Laboratorium Klinik PRAMITA cabang terdekat di kota anda.

Penulis : Novriana Syafitri (Manager Teknis Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang Jl. Diponegoro No. 37 Medan).
Back to index
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA