Healthy Inspirations
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN LABORATORIUM pada STUNTING
Fri, 5 Jun 2020
Stunting bisa dicegah pada 1000 hari pertama kehidupan yang optimal, yaitu dengan pemberian gizi yang tepat dan pencegahan penyakit. 3 (tiga) komponen utama penanggulangan stunting adalah pola asuh, pola makan, dan kecukupan sarana air bersih serta sanitasi.
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan pada stunting untuk mengetahui faktor penyebab, memprediksi faktor risiko, dan pencegahan stunting.
Adapun pemeriksaan laboratorium untuk mengertahui penyebab stunting adalah pemeriksaan Hematologi Lengkap, di mana balita yang dilahirkan dari ibu dengan riwayat anemia pada masa kehamilan memiliki risiko 4x mengalami stunting dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki riwayat anemia pada masa kehamilan.
Pemeriksaan cadangan besi (Ferritin), besi serum dan total iron binding capacity (TIBC) juga dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab anemia pada ibu di masa kehamilan.
Pemeriksaan kadar Seng (zinc/Zn) dan vitamin A (retinol) serum pada balita dilakukan untuk mengetahui status gizi dan imun dari balita tersebut. Jika terdapat defisiensi serum retinol dan seng, maka balita akan berisiko sering mengalami penyakit infeksi, hal ini dapat berpengaruh terhadap pola makan balita tersebut.
Pemeriksaan uji saring Hipotiroid dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting dan gangguan metabolik pada balita. Pemeriksaan TSH neonatus, T3, T4, FT3 dan FT4. Pemeriksaan Profil Lipid dilakukan pada balita atau anak stunting untuk mengetahui risiko obesitas dan penyakit jantung.
Keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi Laboratoriuk Klinik PRAMITA cabang terdekat di kota anda
Untuk melakukan pemerikaan ini tidak memerlukan persiapan khusus sebelumnya, dan sampel yang dubutuhkan adalah menggunakan darah Vena.
Keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Laboratorium Klinik Pramita cabang terdekat di kota anda.
Penulis : dr. Aditarahma Imaningdyah, Sp.PK (Penanggung Jawab Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Samanhudi No. 21 Jakarta)
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan pada stunting untuk mengetahui faktor penyebab, memprediksi faktor risiko, dan pencegahan stunting.
Adapun pemeriksaan laboratorium untuk mengertahui penyebab stunting adalah pemeriksaan Hematologi Lengkap, di mana balita yang dilahirkan dari ibu dengan riwayat anemia pada masa kehamilan memiliki risiko 4x mengalami stunting dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki riwayat anemia pada masa kehamilan.
Pemeriksaan cadangan besi (Ferritin), besi serum dan total iron binding capacity (TIBC) juga dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab anemia pada ibu di masa kehamilan.
Pemeriksaan kadar Seng (zinc/Zn) dan vitamin A (retinol) serum pada balita dilakukan untuk mengetahui status gizi dan imun dari balita tersebut. Jika terdapat defisiensi serum retinol dan seng, maka balita akan berisiko sering mengalami penyakit infeksi, hal ini dapat berpengaruh terhadap pola makan balita tersebut.
Pemeriksaan uji saring Hipotiroid dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting dan gangguan metabolik pada balita. Pemeriksaan TSH neonatus, T3, T4, FT3 dan FT4. Pemeriksaan Profil Lipid dilakukan pada balita atau anak stunting untuk mengetahui risiko obesitas dan penyakit jantung.
Keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi Laboratoriuk Klinik PRAMITA cabang terdekat di kota anda
Untuk melakukan pemerikaan ini tidak memerlukan persiapan khusus sebelumnya, dan sampel yang dubutuhkan adalah menggunakan darah Vena.
Keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Laboratorium Klinik Pramita cabang terdekat di kota anda.
Penulis : dr. Aditarahma Imaningdyah, Sp.PK (Penanggung Jawab Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Samanhudi No. 21 Jakarta)