Healthy Inspirations
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN PENYAKIT AUTOIMUN
Wed, 6 May 2020Penegakan diagnosis penyakit autoimun tidak dapat dilakukan hanya dengan satu tahap pemeriksaan. Beberapa dokter akan mengkombinasi beberapa tes, umum maupun spesifik, berdasarkan riwayat keluhan, gejala, dan hasil pemeriksaan fisik sebelumnya. Pemilihan jenis pemeriksaan tiap pasien pun berbeda sesuai dengan riwayat kesehatannya.
Pemeriksaan laboratorium umum seperti : hematologi lengkap maupun C-reactive protein (CRP) dapat dilakukan untuk mengetahui adanya inflamasi pada tubuh seseorang.
Salah satu jenis pemeriksaan spesifik yang perlu dilakukan adalah : ANA test (Antinuclear Antibody Test). ANA test yang positif menunjukkan bahwa seseorang memiliki salah satu jenis penyakit autoimun, namun belum dapat diketahui secara spesifik jenis penyakitnya. Pemeriksaan laboratorium lain seperti :
- Antistreptolysin Test (ASTO),
- ANTI-ds DNA
- Rheumatoid Factor
(juga dapat dilakukan)
Pemeriksaan ASTO dilakukan apabila terdapat kecurigaan adanya suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus grup A.
Sedangkan ANTI-ds DNA digunakan untuk membantu penegakan diagnosis pada pasien dengan ANA test yang positif dan memiliki gejala serta keluhan terkait dengan SLE (Systemic Lupus Erythematosus). Dan pemeriksaan Rheumatoid Factor dapat dilakukan jika terdapat kecurigaan terhadap Rheumatoid Arthritis.
Hingga saat ini, terdapat banyak pemeriksaan yang dapat dilakukan terkait penyakit autoimun, oleh karenanya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sehubungan dengan keluhan maupun gejala yang dialami oleh tiap pasien.
Penulis : Alamanda Prycilia, dr. (Dokter Pelayanan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA cabang Surabaya Jemur Andayani)