Healthy Inspirations
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN KESEHATAN GINJAL
Mon, 21 Mar 2022
Pemeriksaan ginjal secara rutin sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi sedini mungkin adanya masalah pada ginjal terutama yang memiliki faktor risiko, seperti : penyakit jantung, hipertensi, diabetes, atau riwayat keluarga dengan gagal ginjal. Dengan menjalani tes ini secara rutin dapat mengetahui kondisi ginjal sekaligus mendeteksi apabila ada masalah pada ginjal. Dengan ginjal yang sehat, risiko akan penyakit-penyakit tertentu yang berhubungan dengan organ ini dapat diminimalisir.
Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk menilai kesehatan ginjal kita, antara lain:
1. Urine lengkap
Merupakan pemeriksaan urine yang sangat umum dilakukan di laboratorium. Pemeriksaan ini dapat mengetahui adanya kelainan pada ginjal secara dini.
2. BUN (Blood Urea Nitrogen)
Pemeriksaan darah untuk menetapkan kadar nitrogen urea dalam darah. Hati kita berfungsi untuk memecah protein dari makanan dan menghasilkan zat nitogen urea yang akan disaring lewat ginjal dan dibuang lewat urine. Ginjal yang sehat dapat menyaring dan membuang ureum melalui urine, sehingga kadar ureum dalam darah dapat dipertahankan dalam jumlah yang normal. Apabila fungsi ginjal menurun, ureum tidak dapat dibuang melalui urine sehingga kadar ureum dalam darah tinggi.
3. Kreatinin
Kreatinin adalah zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal. Ginjal yang sehat dapat menyaring kreatinin dari darah dan dikeluarkan melalui urine. Apabila terdapat kelainan pada ginjal, maka jumlah kreatinin di dalam darah akan meningkat.
4. Asam urat
Asam urat terbentuk dari pemecahan purin. Purin dapat dihasilkan oleh tubuh kita sendiri atau didapatkan dari makanan. Asam urat yang tinggi di dalam darah dapat disebabkan karena ginjal tidak menyaring asam urat dengan baik.
5. Cystatin C
Cystatin C merupakan protein kecil yang dihasilkan oleh seluruh sel dalam tubuh serta terdapat dalam cairan tubuh termasuk darah. Cystatin C disaring oleh ginjal, sehingga cystatin C dapat digunakan untuk menilai kerja ginjal.
6. eGFR
Digunakan dalam menilai fungsi ginjal, menegakkan diagnosa dan stadium dari CKD ( Chronic Kidney Disease / Gagal Ginjal Kronis ). eGFR merupakan perhitungan yang menggunakan nilai kreatinin darah.
7. Microalbumin Urine
Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya keruakan ginjal tahap awal.
Pemeriksaan Non Laboratorium:
▪︎ Ultrasonografi (USG) Ginjal
Teknik pengambilan gambar secara non-invasif untuk menilai dan menentukan kondisi ginjal dan organ yang terkait lainnya seperti kandung kemih dan ureter. Tujuan pemeriksaan untuk mendeteksi kista, tumor, gundukan cairan, batu ginjal, abses, dan infeksi di dalam ginjal atau di sekitar ginjal.
Keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi Laboratorium Klinik PRAMITA cabang terdekat dikota Anda.
Penulis : Ira Puspita Sari, S.Tr.A.K (Manager Teknis Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 95 Cirebon)
Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk menilai kesehatan ginjal kita, antara lain:
1. Urine lengkap
Merupakan pemeriksaan urine yang sangat umum dilakukan di laboratorium. Pemeriksaan ini dapat mengetahui adanya kelainan pada ginjal secara dini.
2. BUN (Blood Urea Nitrogen)
Pemeriksaan darah untuk menetapkan kadar nitrogen urea dalam darah. Hati kita berfungsi untuk memecah protein dari makanan dan menghasilkan zat nitogen urea yang akan disaring lewat ginjal dan dibuang lewat urine. Ginjal yang sehat dapat menyaring dan membuang ureum melalui urine, sehingga kadar ureum dalam darah dapat dipertahankan dalam jumlah yang normal. Apabila fungsi ginjal menurun, ureum tidak dapat dibuang melalui urine sehingga kadar ureum dalam darah tinggi.
3. Kreatinin
Kreatinin adalah zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal. Ginjal yang sehat dapat menyaring kreatinin dari darah dan dikeluarkan melalui urine. Apabila terdapat kelainan pada ginjal, maka jumlah kreatinin di dalam darah akan meningkat.
4. Asam urat
Asam urat terbentuk dari pemecahan purin. Purin dapat dihasilkan oleh tubuh kita sendiri atau didapatkan dari makanan. Asam urat yang tinggi di dalam darah dapat disebabkan karena ginjal tidak menyaring asam urat dengan baik.
5. Cystatin C
Cystatin C merupakan protein kecil yang dihasilkan oleh seluruh sel dalam tubuh serta terdapat dalam cairan tubuh termasuk darah. Cystatin C disaring oleh ginjal, sehingga cystatin C dapat digunakan untuk menilai kerja ginjal.
6. eGFR
Digunakan dalam menilai fungsi ginjal, menegakkan diagnosa dan stadium dari CKD ( Chronic Kidney Disease / Gagal Ginjal Kronis ). eGFR merupakan perhitungan yang menggunakan nilai kreatinin darah.
7. Microalbumin Urine
Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya keruakan ginjal tahap awal.
Pemeriksaan Non Laboratorium:
▪︎ Ultrasonografi (USG) Ginjal
Teknik pengambilan gambar secara non-invasif untuk menilai dan menentukan kondisi ginjal dan organ yang terkait lainnya seperti kandung kemih dan ureter. Tujuan pemeriksaan untuk mendeteksi kista, tumor, gundukan cairan, batu ginjal, abses, dan infeksi di dalam ginjal atau di sekitar ginjal.
Keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi Laboratorium Klinik PRAMITA cabang terdekat dikota Anda.
Penulis : Ira Puspita Sari, S.Tr.A.K (Manager Teknis Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 95 Cirebon)