Fibromialgia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas disertai dengan masalah : kelelahan, tidur, tekanan mental dan emosional. Para peneliti percaya bahwa penderita fibromialgia memiliki sensasi nyeri atau lebih sensitiif terhadap rasa sakit dibandingkan dengan orang tanpa fibromyalgia. Hal ini terjadi akibat gangguan proses pengsinyalan persepsi nyeri pada otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala fibromialgia yang paling umum adalah nyeri dan kaku di sekujur tubuh, kelelahan dan mudah merasa Lelah, depresi dan kecemasan, gangguan tidur, gangguan dengan pemikiran, ingatan, dan konsentrasi, sakit kepala (termasuk migrain), dan mungkin ada gejala lain seperti kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki, nyeri di wajah atau rahang (sindrom sendi temporomandibular / temporomandibular joint syndrome / TMJ), gangguan pencernaan, seperti sakit perut, kembung, sembelit, dan kadang timbul irritable bowel syndrome / IBS.

Penyebab terjadinya fibromialgia yaitu : trauma fisik, pembedahan, infeksi, atau stres psikologis yang signifikan. Dalam kasus lain, gejala berangsur-angsur menumpuk dari waktu ke waktu tanpa peristiwa pemicu tunggal.

Faktor risiko menderita fibromialgia adalah segala usia, termasuk anak-anak. Berdasarkan penelitian, usia dewasa dan lanjut usia memiliki risiko lebih tinggi menderita fibromialgia dibandingkan usia anak, perempuan lebih berisiko menderita fibromialgia dibandingkan laki-laki, dan penderita lupus (SLE) atau rheumatoid artritis lebih mudah mengalami fibromialgia.

Penulis : dr. Aditarahma Imaningdyah, SpPK (Penanggung Jawab Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Samanhudi No. 21 Jakarta)