Layanan Korporasi

Sebagai aset yang sangat berharga, pemeriksaan kesehatan bagi karyawan penting untuk meningkatkan produktifitas kerja. PRAMITA menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan korporasi/institusi meliputi :

  • Pemeriksaan kesehatan calon pegawai, pemeriksaan ini berguna untuk menyaring penyakit atau kelainanan tertentu yang bisa membahayakan bagi pekerja, orang lain, maupun bisa mempengaruhui kualitas dan produktifitas kerja. Disamping itu pemeriksaan ini juga berguna sebagai data awal status kesehatan pegawai.
  • Pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan Medical Check Up (MCU) berkala bagi karyawan sangat diperlukan untuk deteksi dini gangguan kesehatan yang disebabkan oleh perubahan pola hidup dan faktor lingkungan kerja, dan sebagai dasar perencanaan penatalaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
  • Pemeriksaan kesehatan insidentil, merupakan pemeriksaan kesehatan sesuai kebutuhan dalam rangka membantu menegakkan diagnosa bagi karyawan yang mengalami gangguan kesehatan.

Kami menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan untuk pelanggan korporasi dengan berbagai jenis paket yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Untuk memberikan kemudahan, kami menyediakan fasilitas layanan medical check-up on site sehingga pelaksanaan medical check-up ini diharapkan tidak banyak menggangu aktifitas operasional perusahaan. Silahkan menghubungi custumer service kami untuk informasi lebih lanjut.

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Pemeriksaan Fisik yang langsung dilakukan oleh dokter yang meliputi anamnesa, status generalis, status lokalis, kesimpulan dan saran

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Pemeriksaan Fisik yang langsung dilakukan oleh dokter yang meliputi anamnesa, status generalis, status lokalis, kesimpulan dan saran

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Pemeriksaan Fisik yang langsung dilakukan oleh dokter yang meliputi anamnesa, status generalis, status lokalis, kesimpulan dan saran

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Kreatinin merupakan limbah yang dihasilkan oleh proses metabolisme otot, yang akan disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urine. Adanya gangguan fungsi ginjal menyebabkan proses pembuangan terganggu dan kadar dalam darah meningkat.
          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Syarat pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

          Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Pemeriksaan Fisik yang langsung dilakukan oleh dokter yang meliputi anamnesa, status generalis, status lokalis, kesimpulan dan saran

        • Laporan hasil analisa medical check-up secara komprehensif menggunakan lebih dari 70 ribu protokol, berupa interpretasi hasil pemeriksaan, prediksi risiko dan perjalanan penyakit, serta saran tindakan yang harus dilakukan akan diberikan setelah melakukan Medical Check-up.

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Pemeriksaan Anti-HCV digunakan untuk test penyaring adanya infeksi virus Hepatitis C (HCV). Adanya Anti HCV yang positip mengindikasikan bahwa seseorang pernah kontak atau terinfeksi oleh virus Hepatitis C, tetapi tidak bisa diketahui apakah virusnya masih ada atau sudah sembuh. Namun, sebagian besar (lebih dari 60 %) penderita hepatitis C bersifat kronis, sehingga walaupun Anti HCVnya positip tetapi infeksi virus hepatitis C masih terjadi.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

        • Pemeriksaan anti HIV digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV, virus penyebab penyakit AIDS. Anti HIV Positip mengindikasikan adanya infeksi oleh virus HIV. Penggunaan deteksi antigen P24 pada pemeriksaan Anti HIV generasi terkini dapat meningkatkan sensitifitas karena bisa mendeteksi pada window periode.

          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

          Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Pemeriksaan Fisik yang langsung dilakukan oleh dokter yang meliputi anamnesa, status generalis, status lokalis, kesimpulan dan saran

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Pemeriksaan Anti-HCV digunakan untuk test penyaring adanya infeksi virus Hepatitis C (HCV). Adanya Anti HCV yang positip mengindikasikan bahwa seseorang pernah kontak atau terinfeksi oleh virus Hepatitis C, tetapi tidak bisa diketahui apakah virusnya masih ada atau sudah sembuh. Namun, sebagian besar (lebih dari 60 %) penderita hepatitis C bersifat kronis, sehingga walaupun Anti HCVnya positip tetapi infeksi virus hepatitis C masih terjadi.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Pemeriksaan anti HIV digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV, virus penyebab penyakit AIDS. Anti HIV Positip mengindikasikan adanya infeksi oleh virus HIV. Penggunaan deteksi antigen P24 pada pemeriksaan Anti HIV generasi terkini dapat meningkatkan sensitifitas karena bisa mendeteksi pada window periode.

          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

          Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Pemeriksaan Fisik yang langsung dilakukan oleh dokter yang meliputi anamnesa, status generalis, status lokalis, kesimpulan dan saran

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Darah manusia dapat digolongkan menjadi ABO serta Rh(+) dan (-), berdasarkan ada tidaknya antigen A & B serta Rh pada permukaan sel darah merah.Fungsi utama pemeriksaan kedua golongan darah tersebut adalah untuk mencegah terjadinya inkompabilitas golongan darah pada saat transfusi yang dapat berakibat fatal.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Merupakan test penyaring untuk mendeteksi hormon hCG yang dikeluarkan oleh plasenta normal setelah implantasi (tahap reproduksi manusia dimana embrio menuju ke dinding uterus) yang digunakan untuk m:endeteksi kehamilan dan lebih sensitif dari pada plano test
          Spesimen pemeriksaan: Urine Pagi
          Persiapan Pemeriksaan: Tidak ada persiapan khusus

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

        • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

        • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Panel uji cepat multi obat adalah uji skrining rapid urine test menggunakan antibodi monoklonal untuk selektif mendeteksi peningkatan tingkat obat khusus dalam urine yaitu canabinoid,amphetamin,morphine,coccain,methamphetamin & benzodiazepin. Fungsi pemeriksaan : Mendeteksi panel narkoba 6 jenis yaitu canabinoid,amphetamin,morphine,coccain,methamphetamin & benzodiazepin dalam urin secara kualitatif, sebagai pemeriksaan untuk mendeteksi penyalahgunaan canabinoid,amphetamin,morphine,coccain,methamphetamin & benzodiazepin.                                                                                                                                               

          Spesimen Pemeriksaan : Urin sewaktu                                                                                                                                                                                                               

          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
          Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
           

        • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

          Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi dari pendengaran seseorang dengan cara mendengarkan suara, nada, atau frekuensi tertentu pada suatu tempat yang kedap terhadap suara sampai batas kepekaan dalam penerimaan suara tersebut.

          Berfungsi mengetahui adanya gangguan pada pendengaran.

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi dan mendiagnosis kondisi paru-paru dengan pengukuran RS (Relaxed Spirometry), FS (Forced Spirometry), atau mengukur udara yang dapat diinspirasi dan diekspirasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik pemeriksaan. Berfungsi untuk mengetahui kesehatan pada fungsi paru-paru. Pemeriksaan spirometri menggunakan perangkat yanng disebut spirometer.

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Darah manusia dapat digolongkan menjadi ABO serta Rh(+) dan (-), berdasarkan ada tidaknya antigen A & B serta Rh pada permukaan sel darah merah.Fungsi utama pemeriksaan kedua golongan darah tersebut adalah untuk mencegah terjadinya inkompabilitas golongan darah pada saat transfusi yang dapat berakibat fatal.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

        • IgM Anti HAV digunakan untuk mendeteksi adanya IgM antibodi terhadap hepatitis A. IgM Anti HAV yang positip mengindikasikan adanya infeksi virus Hepatitis A akut, artinya infeksi virus hepatitis A baru terjadi.

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.
           

        • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

        • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Widal merupakan test yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan agglutinin  (antibodi) pada serum pasien dengan  penyakit tifoid atau paratifoid, guna untuk membantu mendiagnosis penyakit tifoid atau paratifoid.  Pemeriksaan ini masih banyak dilakukan di Indonesia karena praktis, cepat, mudah, dan murah. 

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

        • Panel uji cepat multi obat adalah uji skrining rapid urine test menggunakan antibodi monoklonal untuk selektif mendeteksi peningkatan tingkat obat khusus dalam urine yaitu canabinoid,amphetamin,morphine,coccain,methamphetamin & benzodiazepin. Fungsi pemeriksaan : Mendeteksi panel narkoba 6 jenis yaitu canabinoid,amphetamin,morphine,coccain,methamphetamin & benzodiazepin dalam urin secara kualitatif, sebagai pemeriksaan untuk mendeteksi penyalahgunaan canabinoid,amphetamin,morphine,coccain,methamphetamin & benzodiazepin.                                                                                                                                               

          Spesimen Pemeriksaan : Urin sewaktu                                                                                                                                                                                                               

          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Pemeriksaan yang mendeteksi secara lengkap adanya mikroorganisme patogen seperti jamur, parasit, dan benda asing lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan

          Spesimen Pemeriksaan: Faeses

          Persiapan pemeriksaan: Tidak ada persiapan khusus

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
          Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
           

        • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

          Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi dan mendiagnosis kondisi paru-paru dengan pengukuran RS (Relaxed Spirometry), FS (Forced Spirometry), atau mengukur udara yang dapat diinspirasi dan diekspirasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik pemeriksaan. Berfungsi untuk mengetahui kesehatan pada fungsi paru-paru. Pemeriksaan spirometri menggunakan perangkat yanng disebut spirometer.

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

        • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

        • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

        • VDRL atau Veneral Disease Research Laboratory merupakan pemeriksaan yang sering digunakan untuk screening penyakit sifilis. VDRL biasanya digunakan bersama-sama dengan TPHA, untuk saling konfirmasi. Bila TPHA akan tetap positip walaupun pasien sudah sembuh maka VDRL akan menjadi negatip pada orang yang sudah sembuh dari penyakit sifilis 

          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Pemeriksaan yang mendeteksi secara lengkap adanya mikroorganisme patogen seperti jamur, parasit, dan benda asing lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan

          Spesimen Pemeriksaan: Faeses

          Persiapan pemeriksaan: Tidak ada persiapan khusus

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
          Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
           

        • Pemeriksaan ini mendeteksi dan mengukur kadar antibodi terhadap protein spike (S) reseptor binding domain (SRB) dari virus SARS-CoV-2. Anti-SARS-CoV-2 S-RBD merupakan salah satu antibodi fungsional yang bisa menetralisasi virus SARS-CoV-2. Pemeriksaan ini digunakan untuk memantau kadar immun pada penyintas, pasca vaksinasi dan persyaratan donor plasma konvalesen

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (serum)

          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, Pemeriksaan untuk memantau kadar antibodi paska vaksin, sebaiknya dilakukan setelah 28 hari dari penyuntikan kedua.

        • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

          Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi dari pendengaran seseorang dengan cara mendengarkan suara, nada, atau frekuensi tertentu pada suatu tempat yang kedap terhadap suara sampai batas kepekaan dalam penerimaan suara tersebut.

          Berfungsi mengetahui adanya gangguan pada pendengaran.

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi dan mendiagnosis kondisi paru-paru dengan pengukuran RS (Relaxed Spirometry), FS (Forced Spirometry), atau mengukur udara yang dapat diinspirasi dan diekspirasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik pemeriksaan. Berfungsi untuk mengetahui kesehatan pada fungsi paru-paru. Pemeriksaan spirometri menggunakan perangkat yanng disebut spirometer.

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • Pemeriksaan Rontgen yang digunakan untuk mendapat gambaran gigi dan jaringan lunak di sekitarnya dan pemeriksaan noninvasif yang merupakan prosedur ekstraoral sederhana yang menggambarkan daerah rahang atas dan rahang bawah dalam satu film.

        • Vitamin D: Definisi, Manfaat, Spesimen, dan Cara Persiapan

          Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Vitamin D dikenal sebagai vitamin yang dapat membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang. Selain itu, vitamin D juga memiliki banyak manfaat lainnya bagi kesehatan tubuh manusia.

          Definisi Vitamin D

          Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak dan ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti ikan, telur, dan susu. Vitamin D juga dapat diproduksi oleh tubuh manusia ketika kulit terkena sinar matahari.

          Manfaat Vitamin D

          Vitamin D memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, di antaranya:

          1. Meningkatkan kesehatan tulang
          Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan osteoporosis atau kerapuhan tulang.

          2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
          Vitamin D dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

          3. Meningkatkan kesehatan jantung
          Vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit jantung.

          4. Meningkatkan kesehatan otak
          Vitamin D dapat membantu meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer.

          Spesimen Vitamin D

          Vitamin D dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti ikan, telur, dan susu. Selain itu, vitamin D juga dapat diproduksi oleh tubuh manusia ketika kulit terkena sinar matahari.

          Cara Persiapan Vitamin D

          Untuk mendapatkan manfaat dari vitamin D, Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D atau menghabiskan waktu di bawah sinar matahari selama 10-15 menit setiap hari. Namun, jika Anda memiliki kekurangan vitamin D, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen vitamin D untuk membantu mening

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

        • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

        • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

        • VDRL atau Veneral Disease Research Laboratory merupakan pemeriksaan yang sering digunakan untuk screening penyakit sifilis. VDRL biasanya digunakan bersama-sama dengan TPHA, untuk saling konfirmasi. Bila TPHA akan tetap positip walaupun pasien sudah sembuh maka VDRL akan menjadi negatip pada orang yang sudah sembuh dari penyakit sifilis 

          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Pemeriksaan yang mendeteksi secara lengkap adanya mikroorganisme patogen seperti jamur, parasit, dan benda asing lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan

          Spesimen Pemeriksaan: Faeses

          Persiapan pemeriksaan: Tidak ada persiapan khusus

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
          Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
           

        • Pemeriksaan ini mendeteksi dan mengukur kadar antibodi terhadap protein spike (S) reseptor binding domain (SRB) dari virus SARS-CoV-2. Anti-SARS-CoV-2 S-RBD merupakan salah satu antibodi fungsional yang bisa menetralisasi virus SARS-CoV-2. Pemeriksaan ini digunakan untuk memantau kadar immun pada penyintas, pasca vaksinasi dan persyaratan donor plasma konvalesen

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (serum)

          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, Pemeriksaan untuk memantau kadar antibodi paska vaksin, sebaiknya dilakukan setelah 28 hari dari penyuntikan kedua.

        • Vitamin D: Definisi, Manfaat, Spesimen, dan Cara Persiapan

          Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Vitamin D dikenal sebagai vitamin yang dapat membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang. Selain itu, vitamin D juga memiliki banyak manfaat lainnya bagi kesehatan tubuh manusia.

          Definisi Vitamin D

          Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak dan ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti ikan, telur, dan susu. Vitamin D juga dapat diproduksi oleh tubuh manusia ketika kulit terkena sinar matahari.

          Manfaat Vitamin D

          Vitamin D memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, di antaranya:

          1. Meningkatkan kesehatan tulang
          Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan osteoporosis atau kerapuhan tulang.

          2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
          Vitamin D dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

          3. Meningkatkan kesehatan jantung
          Vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit jantung.

          4. Meningkatkan kesehatan otak
          Vitamin D dapat membantu meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer.

          Spesimen Vitamin D

          Vitamin D dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti ikan, telur, dan susu. Selain itu, vitamin D juga dapat diproduksi oleh tubuh manusia ketika kulit terkena sinar matahari.

          Cara Persiapan Vitamin D

          Untuk mendapatkan manfaat dari vitamin D, Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D atau menghabiskan waktu di bawah sinar matahari selama 10-15 menit setiap hari. Namun, jika Anda memiliki kekurangan vitamin D, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen vitamin D untuk membantu mening

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

        • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
           

        • Alkali Fosfatase  merupakan enzim yang terutama berasal  dari tulang dan hati. Peningkatan fisiologis alkali fosfatase didapatkan pada anak-anak karena pertumbuhan tulang dan selama kehamilan, sedangkan peningkatan patologis (abnormal) berkaitan dengan penyakit hati, saluran empedu dan tulang.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Cholineterase adalah enzim hidrolase yang dihasilkan terutama oleh jaringan hati disamping pankreas, otak, ginjal dan sel organ yang lain. Pemeriksaan cholinestarase digunakan untuk identifikasi seseorang yang overexposure terhadap peptisida atau organophosphate, disamping untuk pemeriksaan screening sebelum pemberian anestesi. 

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

        • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
          Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
           

        • Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung pada saat istirahat yang dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

          Jenis spesimen : Gambaran rekaman ECG
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi dari pendengaran seseorang dengan cara mendengarkan suara, nada, atau frekuensi tertentu pada suatu tempat yang kedap terhadap suara sampai batas kepekaan dalam penerimaan suara tersebut.

          Berfungsi mengetahui adanya gangguan pada pendengaran.

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi dan mendiagnosis kondisi paru-paru dengan pengukuran RS (Relaxed Spirometry), FS (Forced Spirometry), atau mengukur udara yang dapat diinspirasi dan diekspirasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik pemeriksaan. Berfungsi untuk mengetahui kesehatan pada fungsi paru-paru. Pemeriksaan spirometri menggunakan perangkat yanng disebut spirometer.

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • USG abdomen adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang suara frekuensi tinggi untuk mencitrakan organ-organ utama dalam rongga perut.

          Jenis spesimen : Gambaran USG
          Persiapan pemeriksaan : Puasa makan minimal 6 jam, dan minum air putih 2 jam sebelum pemeriksaan dan menahan buang air kecil +- 60 menit

        • USG mammae adalah salah satu jenis USG yang secara khusus dilakukan untuk memeriksa kondisi payudara. Jenis pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi gangguan dan berbagai bentuk kelainan pada payudara, seperti kista dan tumor.

          Jenis spesimen : Gambaran USG
          Persiapan pemeriksaan : Menghindari pemakaian skincare atau kosmetik di area payudara yang dapat mempengaruhi hasil test dan menggunakan pakaian yang nyaman

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

        • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
           

        • Alkali Fosfatase  merupakan enzim yang terutama berasal  dari tulang dan hati. Peningkatan fisiologis alkali fosfatase didapatkan pada anak-anak karena pertumbuhan tulang dan selama kehamilan, sedangkan peningkatan patologis (abnormal) berkaitan dengan penyakit hati, saluran empedu dan tulang.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Cholineterase adalah enzim hidrolase yang dihasilkan terutama oleh jaringan hati disamping pankreas, otak, ginjal dan sel organ yang lain. Pemeriksaan cholinestarase digunakan untuk identifikasi seseorang yang overexposure terhadap peptisida atau organophosphate, disamping untuk pemeriksaan screening sebelum pemberian anestesi. 

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Bilirubin merupakan hasil  pemecahan hemoglobin yang selanjutnya akan diolah oleh hati dan dibuang lewat urine dan faeces yang menyebabkan warnanya menjadi kuning. Peningkatan kadar bilirubin bisa disebabkan karena pemecahan hemoglobin yang tinggi atau adanya gangguan organ hati misalnya hepatitis, sumbatan saluran empedu dan tumor hati. Peningkatan psykologis bilirubin dapat terjadi pada bayi yang baru lahir,  karena masih belum sempurnanya fungsi hati. 
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Albumin adalah bagian utama dari protein plasma yang disintesa di hati dan berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik pembuluh darah.  Kadar albumin darah  menurun terutama pada penyakit hati kronis, penyakit ginjal, mal-nutrisi, perdarahan, luka bakar, eksudat dan perdarahan saluran cerna dan penyakit kronis lainnya.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus  

        • Globulin merupakan protein utama penyusun antibodi. Peningkatan globulin sering dikaitkan dengan proses peradangan baik akut maupun kronis.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus  

        • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

        • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
          Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
           

        • Prostate Spesific Antigen (PSA) adalah pemeriksaan penanda kanker prostat disamping. Disamping itu, pemeriksaan PSA juga digunakan untuk monitoring respon terapi dan keberhasilan pengobatan. PSA dapat dideteksi pada semua orang laki-laki, dan kadarnya akan meningkat pada penderita kanker prostat. Seseorang dengan kadar PSA lebih dari 10 ng/mL mempunyai kemungkinan tinggi indikasi kanker prostat. 

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum) . 
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus.

        • Tes Treadmill (Exercise Stress Test) adalah pemeriksaan fisik jantung guna memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi aktifitas fisik. Karena latihan beban membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat dibandingkan ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan ini dapat memberikan informasi masalah pada jantung yang tidak tampak dari hasil rekam EKG

          Jenis spesimen : Grafik Rekaman Treadmill
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan treadmill, Tidak makan dan minum (kecuali makanan ringan dan air putih) minimal 4 jam sebelum pemeriksaan untuk mengurangi mual dan muntah, Mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, Mengisi kuesioner persiapan pemeriksaan treadmill

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi dari pendengaran seseorang dengan cara mendengarkan suara, nada, atau frekuensi tertentu pada suatu tempat yang kedap terhadap suara sampai batas kepekaan dalam penerimaan suara tersebut.

          Berfungsi mengetahui adanya gangguan pada pendengaran.

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi dan mendiagnosis kondisi paru-paru dengan pengukuran RS (Relaxed Spirometry), FS (Forced Spirometry), atau mengukur udara yang dapat diinspirasi dan diekspirasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik pemeriksaan. Berfungsi untuk mengetahui kesehatan pada fungsi paru-paru. Pemeriksaan spirometri menggunakan perangkat yanng disebut spirometer.

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • USG abdomen adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang suara frekuensi tinggi untuk mencitrakan organ-organ utama dalam rongga perut.

          Jenis spesimen : Gambaran USG
          Persiapan pemeriksaan : Puasa makan minimal 6 jam, dan minum air putih 2 jam sebelum pemeriksaan dan menahan buang air kecil +- 60 menit

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari Hemoglobin, Lekosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung Jenis, LED, Eritosit, dan nilai-nilai MC. Pemeriksaan Hematologi sering digunakan sebagai pemeriksaan dasar untuk menyaring berbagai kelaianan atau penyakit, diantaranya penyakit infeksi, kelainan darah dan penyakit degeneratif.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah dengan antikoagulan EDTA
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Merupakan panel pemeriksaan yg terdiri dari pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimia urine : pH, berat jenis urine, protein urine, glukosa urine, bilirubin urine, urobilinogen urine, keton, nitrit, serta  pemeriksaan  mikroskopis urine : sel-sel, parasit, bakteri dan kristal di urine. Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal dan saluran kemih, diabetes mellitus, dan penyakit hati.
          Spesimen Pemeriksaan : Urine (dianjurkan urine pagi)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi

        • Hepatitis B Surface Antigen (HBs Ag) merupakan antigen yang berada pada permukaan luar virus hepatitis B. Pemeriksaan HBs Ag digunakan untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan HBs Ag positip mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B dalam tubuh.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Anti HBs merupakan antibodi  terhadap virus hepatitis B. Hasil pemeriksaan  Anti HBs yang positip menunjukan bahwa seseorang sudah mempunyai antibodi (zat kekebalan) untuk melawan virus hepatittis B.

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus 

        • SGOT atau dikenal juga AST merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka. Peningkatan kadar SGOT sering berkaitan dengan gangguan fungsi hati atau gangguan jantung. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • SGPT atau dikenal juga ALT merupakan enzyme yang didapatkan terutama pada sel-sel hati. Pemeriksaan kadar SGPT digunakan untuk melihat kinerja fungsi hati.  Dibandingkan dengan SGOT,  peningkatan SGPT lebih spesifik menunjukkan adanya gangguan fungsi hati. 

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.

        • Gamma GT merupakan enzyme yang dihasilkan pada sel-sel dalam jaringan hati. Peningkatan Gamma GT berkaitan dengan gangguan fungsi hati terutama disebabkan karena peradangan (hepatitis), pecandu alkohol, perlemakan hati dan gangguan saluran empedu

          Jenis Spesimen : Darah (serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih sebelum pemeriksaan dilakukan.
           

        • Alkali Fosfatase  merupakan enzim yang terutama berasal  dari tulang dan hati. Peningkatan fisiologis alkali fosfatase didapatkan pada anak-anak karena pertumbuhan tulang dan selama kehamilan, sedangkan peningkatan patologis (abnormal) berkaitan dengan penyakit hati, saluran empedu dan tulang.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Cholineterase adalah enzim hidrolase yang dihasilkan terutama oleh jaringan hati disamping pankreas, otak, ginjal dan sel organ yang lain. Pemeriksaan cholinestarase digunakan untuk identifikasi seseorang yang overexposure terhadap peptisida atau organophosphate, disamping untuk pemeriksaan screening sebelum pemberian anestesi. 

          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Bilirubin merupakan hasil  pemecahan hemoglobin yang selanjutnya akan diolah oleh hati dan dibuang lewat urine dan faeces yang menyebabkan warnanya menjadi kuning. Peningkatan kadar bilirubin bisa disebabkan karena pemecahan hemoglobin yang tinggi atau adanya gangguan organ hati misalnya hepatitis, sumbatan saluran empedu dan tumor hati. Peningkatan psykologis bilirubin dapat terjadi pada bayi yang baru lahir,  karena masih belum sempurnanya fungsi hati. 
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus

        • Albumin adalah bagian utama dari protein plasma yang disintesa di hati dan berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik pembuluh darah.  Kadar albumin darah  menurun terutama pada penyakit hati kronis, penyakit ginjal, mal-nutrisi, perdarahan, luka bakar, eksudat dan perdarahan saluran cerna dan penyakit kronis lainnya.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus  

        • Globulin merupakan protein utama penyusun antibodi. Peningkatan globulin sering dikaitkan dengan proses peradangan baik akut maupun kronis.
          Spesimen Pemeriksaan : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus  

        • Ureum atau Blod Urea Nitrogen (BUN) merupakan hasil akhir metabolisme protein dan merupakan zat sampah yang harus dibuang ke luar tubuh melalui ginjal. Peningkatan kadar ureum dalam darah sering berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar Ureum/BUN digunakan senagai salah satu parameter untuk menilai kinerja fungsi ginjal.
          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus, puasa 8 - 12 jam sebelumnya lebih baik

        • Asam urat adalah limbah akhir dari metabolisme asam nukleat purin. Kadar berlebih bisa menyebabkan penyakit radang sendi (arthritis) dan batu ginjal. Asam urat meningkat disebabkan karena konsumsi zat purin berlebih atau pembuangan oleh ginjal yang terganggu.
          Spesimen pemeriksaan : Darah (Serum)
          Syarat Pemeriksaan : Puasa 8 - 12 jam

        • Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah lebih dari  125 mg/dL.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Puasa 10 - 12 Jam, mendapatkan istirahat yang cukup dan belum melakukan aktifitas berlebih

        • Pemeriksaan glukosa darah 2 Jam PP yang digunakan untuk screening (penyaring) penyakit diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa. Pengambilan spesimen pemeriksaan dilakukan pada 2 jam setelah makan terhitung dari suapan pertama.
          Jenis Spesimen : Darah dengan antikoagulan NaF atau serum
          Persiapan Pemeriksaan : Pasien puasa, kemudian makan dan setelah 2 jam terhitung dari suapan pertama, kemudian diambil spesimen darah serta tidak melakukan aktifitas berlebih.

        • Panel profil lemak merupakan paket pemeriksaan fraksi lemak tubuh  yang terdiri dari cholesterol, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol direct dan ratio HDL/LDL. 

          Jenis Spesimen : Darah (Serum)
          Persiapan Pemerikaan : Puasa 10-12 jam sebelumnya
           

        • Panel pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan Kreatinin dan estimation Glomorolus Filtration Rate (eGFR). Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kinerja fungsi Ginjal. Penurunan atau adanya gangguan fungsi ginjal ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dan penurunan eGFR.
          Spesimen pemeriksaan: Darah (Serum)
          Persiapan Pemeriksaan : Tidak ada persiapan khusus
           

        • Tes Treadmill (Exercise Stress Test) adalah pemeriksaan fisik jantung guna memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi aktifitas fisik. Karena latihan beban membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat dibandingkan ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan ini dapat memberikan informasi masalah pada jantung yang tidak tampak dari hasil rekam EKG

          Jenis spesimen : Grafik Rekaman Treadmill
          Persiapan pemeriksaan : Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan sebelum melakukan treadmill, Tidak makan dan minum (kecuali makanan ringan dan air putih) minimal 4 jam sebelum pemeriksaan untuk mengurangi mual dan muntah, Mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, Mengisi kuesioner persiapan pemeriksaan treadmill

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi dari pendengaran seseorang dengan cara mendengarkan suara, nada, atau frekuensi tertentu pada suatu tempat yang kedap terhadap suara sampai batas kepekaan dalam penerimaan suara tersebut.

          Berfungsi mengetahui adanya gangguan pada pendengaran.

        • Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi dan mendiagnosis kondisi paru-paru dengan pengukuran RS (Relaxed Spirometry), FS (Forced Spirometry), atau mengukur udara yang dapat diinspirasi dan diekspirasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik pemeriksaan. Berfungsi untuk mengetahui kesehatan pada fungsi paru-paru. Pemeriksaan spirometri menggunakan perangkat yanng disebut spirometer.

        • Profile Thorax PA merupakan pemeriksaan rontgen untuk mengevaluasi adanya kelainan jantung, paru, dan tulang dada (rongga dada) yang dilihat dari sisi depan.

        • USG abdomen adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang suara frekuensi tinggi untuk mencitrakan organ-organ utama dalam rongga perut.

          Jenis spesimen : Gambaran USG
          Persiapan pemeriksaan : Puasa makan minimal 6 jam, dan minum air putih 2 jam sebelum pemeriksaan dan menahan buang air kecil +- 60 menit

        • USG mammae adalah salah satu jenis USG yang secara khusus dilakukan untuk memeriksa kondisi payudara. Jenis pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi gangguan dan berbagai bentuk kelainan pada payudara, seperti kista dan tumor.

          Jenis spesimen : Gambaran USG
          Persiapan pemeriksaan : Menghindari pemakaian skincare atau kosmetik di area payudara yang dapat mempengaruhi hasil test dan menggunakan pakaian yang nyaman

        • Pap Smear (Liquid C Prep) - Definisi, Manfaat, Spesimen, Persiapan

          Pap smear adalah tes medis yang dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim dan kemudian diperiksa di laboratorium. Salah satu jenis pap smear yang umum dilakukan adalah pap smear dengan metode Liquid C Prep.

          Manfaat Pap Smear (Liquid C Prep)

          Pap smear dengan metode Liquid C Prep memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

          1. Mendeteksi dini kanker serviks

          Pap smear dengan metode Liquid C Prep dapat membantu mendeteksi dini adanya kanker serviks. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan tepat.

          2. Mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal

          Pap smear dengan metode Liquid C Prep juga dapat membantu mendeteksi dini adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim. Perubahan sel abnormal ini dapat menjadi tanda awal terjadinya kanker serviks.

          3. Meningkatkan peluang penyembuhan

          Dengan mendeteksi dini adanya kanker serviks atau perubahan sel abnormal, maka peluang penyembuhan akan semakin besar. Pengobatan dapat dilakukan lebih awal sehingga dapat menghindari komplikasi yang lebih serius.

          Spesimen Pap Smear (Liquid C Prep)

          Spesimen yang diambil pada pap smear dengan metode Liquid C Prep adalah sel-sel dari leher rahim. Sel-sel ini kemudian ditempatkan dalam cairan khusus yang akan membantu mempertahankan keutuhan sel-sel tersebut.

          Persiapan Pap Smear (Liquid C Prep)

          Untuk melakukan pap smear dengan metode Liquid C Prep, sebaiknya Anda melakukan persiapan sebagai berikut:

          1. Hindari melakukan hubungan seksual selama 24 jam sebelum tes dilakukan.

          2. Jangan menggunakan tampon atau melakukan douche selama 24 jam sebelum tes dilakukan.

          3. Jangan menggunakan krim atau obat-obatan vagina selama 24 jam se

  • Manfaat dan Hukum : Pengembangan produktivitas dapat dicapai melalui kinerja yang optimal dari seluruh komponen dalam perusahaan. Ini melibatkan kondisi kesehatan mereka untuk mengembangkan kinerja karyawan yang baik. Oleh karena itu, Medical Check Up perlu diberikan kepada karyawan sebagai sarana perusahaan untuk mendukung peningkatan kinerja. Sebagai kewajiban perusahaan, karyawan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan setahun sekali atau disebut pemeriksaan kesehatan berkala dan telah tertulis dalam undang-undang Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 02/Men/1980 Pasal 3 ayat (2).

    Berikut adalah manfaat yang akan diperoleh perusahaan jika perusahaan telah melakukan kewajibannya :

    1. Mendeteksi penyakit karyawan lebih awal untuk efisiensi anggaran perusahaan dalam hal pengobatan.

    2. Mengembangkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan karena rendahnya tingkat turnover karyawan.

    3. Mengoptimalkan kinerja perusahaan melalui pencapaian kesehatan karyawan yang lebih baik.

  • Tahapan prosedur untuk pemeriksaan kesehatan karyawan melalui Medical Check Up adalah sebagai berikut :


    1. Dilakukan penyusunan paket berdasarkan faktor resiko di tempat kerja. Sehingga diperlukan peninjauan atau survey lokasi kerja untuk menganalisa faktor resiko tersebut.

    2. Pada waktu yang telah ditentukan, maka dilakukan pelaksanaan Medical Check Up sesuai dengan paket yang dipilih.

    3. Setelah dilakukan Medical Check Up, pihak manajemen perusahaan akan mendapatkan laporan status kesehatan karyawan, berdasarkan pola kelainan sesuai dengan lokasi dan resiko jenis pekerjaan.

    4. Pramita Lab akan senantiasa melakukan tindak lanjut terhadap hasil Medical Check Up sehingga status kesehatan karyawan termonitor dan terevaluasi secara rutin.

Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA