Inspirasi Sehat

Yuk, Stop Jadi Workaholic

Wed, 19 Jun 2024

Pernah dengar istilah "workaholic"? Yup, itu sebutan buat orang yang kerjaannya nggak kenal waktu, alias gila kerja. Tapi, jangan samain workaholic sama pekerja keras ya, karena beda loh!

Apa Itu Workaholic?

Workaholic itu keinginan nggak terkendali buat kerja terusterusan. Istilah ini pertama kali muncul di tahun 1971, dan bukan termasuk gangguan jiwa sih, tapi tetep nggak boleh disepelein.

Bedanya Workaholic sama Pekerja Keras

Pekerja keras itu kerja karena suka, sementara workaholic kerja karena kecemasan atau rasa bersalah kalau nggak kerja.

 

Tandatanda Workaholic

Kerja terus tanpa peningkatan produktivitas, obsesi kerja lebih lama dan banyak, nggak puas sama hasil kerja, kerja buat ngurangin rasa bersalah atau cemas, abaikan saran orang lain buat kurangin kerja, punya masalah pribadi karena terlalu sibuk kerja, kesehatan menurun karena stres kerja, pekerjaan jadi pelarian dari masalah, tertekan kalau nggak kerja.

 

Penyebab Workaholic

Sindrom impostor, merasa nggak layak dapet pekerjaan atau kesuksesan, menganggap jadi workaholic itu hebat, terbiasa banyak kerja, jadi cemas kalau nggak kerja,

mengulur waktu buat istirahat, takut pekerjaan numpuk.

 

Dampak Jadi Workaholic

Risiko gangguan mental meningkat, tekanan darah naik karena kebanyakan kafein, kinerja otak turun karena kurang tidur, hubungan sama orang sekitar jadi buruk, nggak

sempat olahraga dan pola makan jadi nggak teratur

Cara Berhenti Jadi Workaholic

Tetapkan batasan jam kerja dan pekerjaan yang harus selesai, jangan merasa bersalah saat nggak kerja, tuliskan halhal berharga dalam hidup selain kerja.

 

Jadi, buat para workaholic, ingat ya, hidup nggak cuma soal kerja terus. Ada banyak hal berharga lain yang bisa dinikmati. Jangan sampai kesehatan dan hubungan dengan orang terdekat jadi korban karena kecanduan kerja. Stay healthy and happy, #sahabatpramita!

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA