Inspirasi Sehat
Yuk Cari Tahu Tentang Cuci Darah
Tue, 12 Mar 2024Ginjal adalah organ vital yang berperan dalam membersihkan darah, mengeluarkan kelebihan cairan tubuh dalam bentuk urin, menghasilkan hormon pengatur tekanan darah, sel darah merah, vitamin D, dan mengatur elektrolit. Namun, terkadang ginjal dapat mengalami gangguan fungsi, yang memerlukan pengobatan. Salah satu pengobatan untuk memperbaiki fungsi ginjal adalah cuci darah atau hemodialisis.
Hemodialisis adalah prosedur pembersihan atau penyaringan darah dari limbah berbahaya hasil metabolisme, kelebihan garam, dan cairan menggunakan alat di luar tubuh (hemodialyzer). Limbah ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika dibiarkan akan menumpuk dan menyebabkan gangguan fungsi organ bahkan kematian. Selain itu, hemodialisis juga berfungsi untuk menyeimbangkan mineral penting dan mengontrol tekanan darah.
Hemodialisis merupakan prosedur pengganti untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak, baik pada kasus gagal ginjal akut maupun kronik. Ditujukan bagi mereka dengan penurunan fungsi ginjal hingga kurang dari 15% atau jika seseorang memiliki gejala parah yang disebabkan oleh penyakit ginjal, seperti sesak nafas, kelelahan, kram otot, mual, dan muntah.
Proses hemodialisis melibatkan pengeluaran darah "kotor" dari tubuh menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah, lalu dialirkan menggunakan selang ke dialyzer untuk disaring. Setelah "bersih," darah dikembalikan lagi ke dalam tubuh melalui pembuluh darah lain.
Beberapa faktor menentukan frekuensi hemodialisis, antara lain tingkat kerusakan ginjal, berat badan, banyaknya cairan yang diterima antara sesi hemodialisis, kadar racun dalam tubuh, dan jenis alat hemodialisis yang digunakan. Umumnya, hemodialisis dilakukan 2-3 kali per minggu dengan durasi sekitar 4-5 jam.
Meskipun aman, ada beberapa efek samping yang dapat terjadi selama hemodialisis, seperti hipotensi, kram otot, sakit kepala, mual, dan pusing.
Pada kasus gagal ginjal kronik, hemodialisis bukan berfungsi untuk menyembuhkan gagal ginjal, melainkan lebih untuk meningkatkan kualitas hidup sehingga harus dilakukan seumur hidup. Sedangkan pada kasus gagal ginjal akut, hemodialisis dilakukan untuk sementara saja, sampai fungsi ginjal membaik.
Keywords :
Ginjal,Cuci Darah,Hemodialisis,Fungsi Ginjal,Gagal Ginjal,Pengobatan Ginjal,Gejala Gagal Ginjal,Efek Samping Hemodialisis,Kesehatan Ginjal,Terapi Ginjal
Penulis: dr. Odilia Lustriana (Dokter Pelayanan Medis PRAMITA Lab Cabang M. Toha Bandung)