Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
WASPADAI PENYAKIT SAAT MUSIM HUJAN
Wed, 28 Dec 2022
Perubahan iklim menyebabkan banyak masalah lingkungan. Fenomena es di kutub - kutub bumi meleleh yang menyebabkan permukaan air naik sehingga menyebabkan banjir. Cuaca ekstrim seperti hujan kencang yang terjadi terus - menerus akan menyebabkan banjir jika daratan tidak siap menampung limpahan air yang banyak. Kondisi banjir menyebabkan lingkungan kotor dan menjadi sarang bagi serangga /nyamuk penyebar penyakit untuk hidup dan bereproduksi. Dengan kondisi seperti ini, beberapa penyakit, diantaranya demam berdarah dengue akan sangat banyak.
Dengan mengenali berbagai penyakit umum yang biasa terjadi di musim hujan, maka ini akan membuat kita menjadi lebih waspada dan lebih siap dalam penanganan dan pencegahannya.
Jenis Penyakit yang Kerap Muncul di Musim Hujan:
1. ISPA
Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang sistem pernapasan. ISPA adalah kondisi yang umum terjadi di musim hujan. Namun, komplikasi dari ISPA bisa memicu pneumonia dan ini bisa mematikan. Anak-anak, orang tua, pasien dengan penyakit kronis dan mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah atau menggunakan obat imunosupresif, berisiko mengalami komplikasi dari ISPA.
2. Diare
Penyakit ini sering terjadi selama musim hujan karena mengonsumsi makanan atau air yang mungkin terkontaminasi. Gejala diare adalah feses yang encer dan cair, demam atau kram perut. Untuk pencegahan diare adalah konsumsi makanan yang matang dan dikukus, gunakan sendok saat makan, sering mencuci tangan dan jangan pernah menggunakan peralatan makan orang lain.
3. Demam Berdarah Dengue
Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegepty yang menyukai air dan kelembapan. Tahap pertama dari gejala demam berdarah adalah 2-7 hari demam dan nyeri otot. Setelah itu, demam akan turun. Tangan dan kaki akan menjadi dingin. Syok dapat terjadi pada beberapa orang yang mengidap komplikasi. Sebagai langkah pencegahan, kita bisa menghindari daerah yang penuh nyamuk, gunakan obat nyamuk dan tidur dalam kelambu. Di musim hujan, kita juga perlu menjaga kesehatan dengan cukup tidur, konsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur untuk melindungi diri dalam jangka panjang.
4. Demam Tifoid
Sanitasi yang buruk dapat membuat penyakit seperti tipes lebih sering muncul. Sakit perut, sembelit, diare dan juga sakit kepala, adalah gejala yang kerap dialami orang yang terkena demam tifoid . Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang mencemari makanan dan juga minuman. Gejala lainnya yang umum ditemukan yaitu tubuh terasa lelah, nyeri otot, keluar keringat berlebih, batuk kering, muncul ruam pada kulit, kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan secara drastis.
5. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing dan babi. Gejala terinfeksi leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot terutama pada betis dan paha serta muntah-muntah. Untuk beberapa kasus, gejalanya bisa parah termasuk meningitis, kerusakan hati dan ginjal atau bahkan kematian.
Penulis : dr. Luh Ayu Krisnayanti Darma (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Pajajaran No. 86 Bandung)
Dengan mengenali berbagai penyakit umum yang biasa terjadi di musim hujan, maka ini akan membuat kita menjadi lebih waspada dan lebih siap dalam penanganan dan pencegahannya.
Jenis Penyakit yang Kerap Muncul di Musim Hujan:
1. ISPA
Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang sistem pernapasan. ISPA adalah kondisi yang umum terjadi di musim hujan. Namun, komplikasi dari ISPA bisa memicu pneumonia dan ini bisa mematikan. Anak-anak, orang tua, pasien dengan penyakit kronis dan mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah atau menggunakan obat imunosupresif, berisiko mengalami komplikasi dari ISPA.
2. Diare
Penyakit ini sering terjadi selama musim hujan karena mengonsumsi makanan atau air yang mungkin terkontaminasi. Gejala diare adalah feses yang encer dan cair, demam atau kram perut. Untuk pencegahan diare adalah konsumsi makanan yang matang dan dikukus, gunakan sendok saat makan, sering mencuci tangan dan jangan pernah menggunakan peralatan makan orang lain.
3. Demam Berdarah Dengue
Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegepty yang menyukai air dan kelembapan. Tahap pertama dari gejala demam berdarah adalah 2-7 hari demam dan nyeri otot. Setelah itu, demam akan turun. Tangan dan kaki akan menjadi dingin. Syok dapat terjadi pada beberapa orang yang mengidap komplikasi. Sebagai langkah pencegahan, kita bisa menghindari daerah yang penuh nyamuk, gunakan obat nyamuk dan tidur dalam kelambu. Di musim hujan, kita juga perlu menjaga kesehatan dengan cukup tidur, konsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur untuk melindungi diri dalam jangka panjang.
4. Demam Tifoid
Sanitasi yang buruk dapat membuat penyakit seperti tipes lebih sering muncul. Sakit perut, sembelit, diare dan juga sakit kepala, adalah gejala yang kerap dialami orang yang terkena demam tifoid . Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang mencemari makanan dan juga minuman. Gejala lainnya yang umum ditemukan yaitu tubuh terasa lelah, nyeri otot, keluar keringat berlebih, batuk kering, muncul ruam pada kulit, kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan secara drastis.
5. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing dan babi. Gejala terinfeksi leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot terutama pada betis dan paha serta muntah-muntah. Untuk beberapa kasus, gejalanya bisa parah termasuk meningitis, kerusakan hati dan ginjal atau bahkan kematian.
Penulis : dr. Luh Ayu Krisnayanti Darma (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Pajajaran No. 86 Bandung)