Inspirasi Sehat
Waspadai Penyakit Herpes
Tue, 19 Sep 2023APA ITU HERPES?
Herpes merupakan kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi virus ini umumnya di tandai dengan kulit kering, luka terbuka yang berair dan luka lepuh. Herpes Simplex Virus (HSV) dan Varicella- Zoster virus (VZ) adalah dua jenis virus penyakit herpes yang umum menyerang manusia. Herpes simpleks adalah infeksi Herpes simplex virus (HSV), yang menyebabkan timbulnya vesikel pada kulit atau mukosa orofasial, genital dan anus.
HSV 1 sering menyebabkan infeksi pada orofasial, sedangkan HSV 2 sering menyebabkan infeksi genital. Namun, pada keadaan tertentu dapat menjadi berat, misalnya menyebabkan ensefalitis bila menyerang neonatus dan pasien imunokompromais.
Infeksi herpes simpleks dapat bersifat asimptomatik. Jika timbul gejala, dapat berupa gingivostomatitis herpetik, faringotonsilitis herpetik, herpetic whitlow, maupun ekzema herpetikum. Infeksi primer akan disertai gejala sistemik, memiliki durasi lebih lama dan kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi. Sedangkan infeksi rekuren biasanya lebih ringan dan lebih singkat.
APA PENYEBAB HERPES ?
Penyebab herpes simpleks adalah Herpes simplex virus (HSV) tipe 1 dan tipe 2. Umumnya virus tipe 1 diasosiasikan dengan infeksi di atas pinggang atau upper belt infection yaitu bagian mata dan mulut, biasa dikenal dengan orolabial herpes.
Sedangkan HSV tipe 2 berasosiasi terhadap infeksi di bawah pinggang atau lower belt infection yaitu di bagian genital, disebut dengan herpes genitalis. Namun, saat ini kedua tipe virus mulai menampakkan infeksi yang saling tumpang tindih satu sama lain, dengan peningkatan secara signifikan genital herpes akibat HSV tipe 1. Hal ini diduga disebabkan praktek orogenital seks pada pasien.
BAGAIMANA PENULARAN HERPES ?
Patofisiologi herpes simpleks dimulai dengan infeksi virus, namun cara transmisi virus sedikit berbeda antara Herpes simplex virus (HSV) tipe 1 dan tipe 2. Infeksi virus HSV tipe 1 terutama ditularkan melalui kontak langsung dengan saliva yang terkontaminasi atau sekret tubuh orang yang terinfeksi. Sementara HSV Tipe 2 terutama menular saat hubungan seksual.
Virus HSV sangat pandai mengelabui sistem imun tubuh manusia melalui beberapa mekanisme. Salah satunya adalah dengan menginduksi terakumulasinya molekul CD1d pada antigen presenting cells.
Normalnya, molekul-molekul CD1d akan ditransportasikan ke permukaan sel, dimana antigen dipresentasikan sebagai reaksi dari stimulasi natural killer T-cells yang kemudian memediasi respon imun. Ketika molekul CD1d terkumpul di dalam sel, respon imun menjadi terhalang.
GEJALA HERPES
Gejala biasanya muncul dalam kurun waktu 3-7 hari setelah seseorang dinyatakan terpapar virus, gejalanya sendiri diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan yang di derita oleh pengidap. Berikut adalah beberapa gejala tersebut:
1. Infeksi Primer
Gejala awal yang sering dijumpai berupa bintil berwarna putih tampak berisi air atau disebut sebagai vesikel. Awalnya vesikel tersebut tampak putih, akan tetapi lama kelamaan berisi nanah yang berwarna hijau.
Terkadang dapat ditemukan juga pada bintil yang telah pecah, sehingga penampakannya akan seperti sariawan pada kulit. Fase infeksi primer ini terjadi selama 3 minggu dan sering disertai dengan gejala lainnya, seperti mual, muntah, lemas dan demam.
2. Fase Laten
Disaat gejala membaik, bukan berarti virus telah mati. Namun virus tersebut beristirahat di dalam sel saraf tulang belakang. Di fase ini, pelepasan virus masih terus berlangsung, meskipun dengan jumlah sedikit.
3. Infeksi Rekuren
Virus yang beristirahat pada fase laten suatu waktu-waktu dapat aktif kembali. Faktor atau kondisi yang dapat mengaktifkan infeksi tersebut, antara lain:
1. Trauma fisik, seperti demam, infeksi penyakit lain, kurang istirahat dan sebagainya.
2. Trauma psikis, seperti gangguan depresi dan emosional.
3. Penggunaan obat-obatan dan melakukan terapi kanker.
Gejala ini timbul umumnya lebih ringan dibandingkan infeksi primer dan berlangsung lebih sebentar, yaitu dalam waktu selama 7 – 10 hari. Selain gejala dalam setiap fase di atas, berikut adalah beberapa jenis gejala tambahan yang bisa saja dialami oleh pengindap:
• Keputihan.
• Gejala neuropati, meliputi konstipasi atau sembelit, susah buang air kecil, ataupun hilang sensasi pada kulit.
• Pada pengidap perempuan gejalanya terjadi disuria atau rasa nyeri disaat buang air kecil.
PENCEGAHAN HERPES
Untuk menghindari penyebaran infeksi virus herpes ke orang lain, ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
• Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama bagi yang memiliki luka terbuka.
• Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Jangan berbagi pakai barang-barang pribadi yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, tempat makan, pakaian, handuk, dan peralatan makeup
• Oleskan obat pada ruam dengan menggunakan kapas agar tangan tidak bersentuhan langsung dengan daerah yang terinfeksi virus herpes
• Hindari terlalu sering mencium bayi
• Jangan melakukan aktivitas seksual, ciuman, atau seks oral, selama gejala penyakit herpes muncul.
Penulis : dr. Nurmalia Purnama Sari, Sp.PK., M.Si., Med (Dokter Penanggung Jawab Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang Jl. Veteran No. 173 Palembang)