Inspirasi Sehat
Waspadai Kanker Pada Anak
Wed, 14 Feb 2024Menurut WHO, kanker adalah sekelompok besar penyakit yang dapat dimulai dihampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali melampui batas, biasanya menyerang bagian tubuh yang berdekatan dan/atau menyebar ke organ lain. Proses terakhir disebut sebagai metastasis dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker.
Kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia. Pada tahun 2018, sekitar 9,6 juta orang atau 1 dari 6 orang meninggal karena kanker. Setiap tahunnya 300.000 kasus baru kanker terdiagnosa pada anak umur 0-19 tahun.
Kanker dapat terjadi tidak hanya pada manusia dewasa, namun juga dapat terjadi pada anak-anak. Kanker anak adalah kanker yang menyerang anak-anak pada usia 0-18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Menurut Sistem Teregistrasi Kanker di Indonesia (SriKanDi) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker pada anak usia 0-17 tahun sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita kanker. Pada usia 0-5 tahun angka kejadiannya 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun angka kejadiannya 10 per 100.000 anak.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (RISKESDA) tahun 2013, prevalensi kanker pada anak umur 0-14 tahun sekitar 16.291 kasus tiap tahunnya. Hal yang menyedihkan adalah lebih dari 50% kasus kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Kurangnya edukasi dan pengetahuan orang tua mengenai kanker menjadi salah satu penyebab kanker yang diderita anak-anak dalam kondisi stadium lanjut. Apabila kanker dapat terdeteksi sejak dini, maka kanker anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik.
Upaya pengobatan kanker pada anak tidak hanya memperpanjang umur semata namun untuk mencapai kesembuhan dan kualitas hidup ke depan pada anak. Peluang sembuh dari kanker pada anak-anak sangat bergantung pada jenis kanker, tingkat pertumbuhan kanker pada saat pertama kali ditemukan dan waktu memulai pengobatan.
Kanker pada anak berbeda dari kanker pada orang dewasa. Jika kanker pada orang dewasa dapat diketahui faktor risiko, penyebab serta pencegahannya, kanker pada anak sampai saat ini belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab kanker, serta belum ada pencegahan yang dapat dilakukan. Walaupun demikian, pola hidup dan pola makan yang sehat harus tetap diajarkan sejak anak masih belia, agar saat anak beranjak dewasa mereka dapat terhindar dari risiko-risiko kanker yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.
Terdapat beberapa tanda dan gejala yang umum dan patut dicurigai kanker pada anak, diantaranya :
• Mudah lelah, lemas, rentan terkena infeksi
• Pucat, memar/perdarahan dan nyeri tulang
• Tampak adanya benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri dan tanpa demam, atau adanya tanda-tanda infeksi lain
• Penurunan berat badan atau demam tanpa sebab yang jelas, batuk yang menetap atau sesak napas dan berkeringat di malam hari
• Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata seperti terlihatnya manik putih, juling, hilangnya penglihatan dan memar/bengkak di sekitar mata
• Perut yang membuncit
• Sakit kepala yang menetap atau berat, kemudian disertai muntah, biasanya terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari
• Nyeri pada tangan, kaki atau tulang, sehingga mengalami pembengkakan tanpa riwayat trauma atau infeksi
• Pilek disertai ingus bercampur darah, sering mimisan, nyeri telinga dan rasa penuh di telinga
• Kelumpuhan anggota gerak tubuh
• Berat badan turun drastis
Berikut merupakan 8 kanker paling umum yang terjadi pada anak, yaitu :
1. Leukemia (darah) dengan angka kejadian 30-40% dan paling banyak terjadi pada usia 3-6 tahun
2. Retinoblastoma (mata) dengan angka kejadian 20-30% dan paling banyak terjadi pada usia dan paling banyak terjadi pada usia 6 bulan – 2 tahun
3. Osteosarcoma (tulang) dengan angka kejadian 20-30% dan paling banyak terjadi pada usia > 10 tahun
4.Tumor otak dengan angka kejadian 20-30% dan paling banyak terjadi pada usia > 10 tahun
5.Limfoma (kelenjar getah bening) dengan angka kejadian 7-15% dan paling banyak terjadi pada usia 6-10 tahun
6. Neuroblastoma dengan angka kejadian 7-11% dan paling banyak terjadi pada usia 2 – 4 tahun
7. Rabdomiosarkoma (jaringan otot) dengan angka kejadian 5-9%dan paling banyak terjadi pada usia 5 – 6 tahun
8. Wilms Tumor (ginjal) dengan angka kejadian 5-7%dan paling banyak terjadi pada usia 2 – 3 tahun
Dalam penegakan diagnosis kanker pada anak, dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan lebih lanjut terkait keluhan dan gejala. Pemeriksaan yang dilakukan akan disesuaikan dengan keluhan dan gejala, beberapa diantaranya adalah tes darah, apusan darah, biopsi, USG, foto rontgen CT Scan maupun MRI untuk membantu penegakan diagnosis dan memantau perjalanan penyakit.
Penulis : dr. Najibah Nahrasiyah (Dokter Pelayanan Medis PRAMITA Lab Cabang Jl. Mulyosari 50-52 PEE 14-15 Surabaya)
Referensi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/kenali-gejala-dini-kanker-pada-anak
American Cancer Society. Finding Cancer in Children: https://www.cancer.org/cancer/types/cancer-in-children/finding-childhood-cancers-early.html
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. “Kanker berulang (Recurrence): Deteksi Dini dan Pencegahan”. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/738/