Inspirasi Sehat
Waspadai Gangguan Kesehatan Sehabis Lebaran
Tue, 25 Apr 2023Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga.
Selain momen silaturahmi, Lebaran juga identik dengan hidangan lezat khas seperti : opor ayam, rendang, sayur labu, sambal goreng hati, hingga kue kering yang manis : nastar, putri salju, kastengel dan masih banyak lagi. Sehingga pasca perayaan Idulfitri / Lebaran memicu kambuhnya beberapa sejumlah keluhan atau penyakit.
Gangguan kesehatan sehabis lebaran yang perlu diwaspadai :
- Peningkatan Profil Lipid:
Menu khas yang tersaji setiap lebaran, kandungan lemak dan santannya cukup berisiko menaikkan kadar profil lipid dalam darah. Untuk anda yang memiliki riwayat kolesterol dan trihliserida tinggi, perlu menahan diri untuk tidak mengonsumsi berlebih.
Beberapa gambaran yang diperiksa dalam pemeriksaan profil lipid adalah Kolesterol total, Trigliserida, HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Gambaran profil lipid merupakan suatu indikator yang baik untuk memprediksi apakah seseorang memiliki risiko yang besar untuk terkena Penyakit Jantung.
Nilai normal kadar Lipid, para pakar dindonesia sepakat untuk menggunakan patokan sebagai berikut :
- Kolesterol total < 200
- Kolesterol LDL < 130
- Kolesterol HDL > 45
- Trigliserida < 150
Kolesterol Total
Kolesterol total adalah jumlah keseluruhan kandungan kolesterol darah pasien, diproduksi oleh tubuh sendiri dan juga datang dari asupan makanan yang kita konsumsi (produk hewani). Kolesterol dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kesehatan sel-sel tetapi level yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko sakit jantung. Faktor genetik juga berperan sebagai penentu kadar kolesterol, selain dari makanan yang dikonsumsi.
2. Kadar gula tinggi
Kadar gula tinggi juga bisa meningkatkan risiko mengalami penyakit serius yang sering terjadi pasca lebaran. Kadar gula tinggi pasca Lebaran bisa terjadi karena pola makan tidak sehat. Misalnya, sering mengonsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan. Tanda-tanda gula darah tinggi di antaranya sering buang air kecil, merasa haus terus menerus, lemas atau kelelahan, pusing, pandangan kabur, hingga mengalami mual, muntah dan sakit gigi.
Diabetes juga merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian tinggi di dunia. Risiko yang perlu diwaspadai oleh orang dengan diabetes adalah rentannya muncul sejumlah gangguan pada tubuh seperti luka sulit sembuh, kebutaan, penyakit gigi, penyakit jantung dan stroke, kerusakan ginjal, kerusakan saraf, kanker, endometria, penurunan daya tahan tubuh dan melemahnya daya ingat.
3. Hipertensi
Penyakit ini perlu diwaspadai, terutama bagi yang mempunyai riwayat penyakit darah tinggi atau kondisi di mana seseorang mengalami tekanan darah di atas normal, yaitu lebih dari 120/80 mmHg. Makanan dengan kadar garam yang tinggi sering dijumpai saat lebaran, ini bisa menjadi salah satu pemicu naiknya tekanan darah. Perlu waspada bila mengalami gejala-gejala seperti pusing, sakit kepala, sesak napas, mimisan, sakit di bagian dada, pengelihatan buram dan ada darah dalam urin. Namun, selain makanan bisa juga hipertensi terpicu karena stess pikiran atau terlalu lelah. Sejumlah makanan yang bisa memicu hipertensi diantaranya makanan dengan kandungan garam yang tinggi, daging olahan, makanan kalengan. Biasanya, gejala dari penyakit hipertensi ini ditandai dengan pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, hingga penglihatan buram. Jika tidak segera ditangani, penyakit hipertensi bisa memicu masalah pada jantung hingga stroke.
4. Gastritis
Penyebab munculnya keluhan pada saluran pencernaan atau maag diantaranya adalah adanya perubahan pola makan hingga jenis makanan yang dikonsumsi saat lebaran. Salah satu jenis makanan yang harus dibatasi bagi penderita maag adalah makanan pedas dan berlemak, yang justru banyak dihidangkan saat lebaran. Jika terlalu banyak makan pedas, terlambat makan, atau justru makan dengan porsi banyak dalam satu waktu bisa menjadi hal-hal yang bisa memicu maag kambuh.
▪ Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung (menyebabkan pembengkakan lambung) sampai terlepasnya epitel mukosa suferpisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada lambung.
Penyebab utama Gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus atau parasit lainnya juga dapat menyebakan gastritis. Kontributor gastritis akut adalah meminum alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan dan penggunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID aspirin dan ibuprofen.
Beberapa gejala gastritis di antaranya: nyeri epigastrium, mual, muntah, perut terasa penuh dan bersendawa.
Gambaran klinis pada Gastritis yaitu:
- Gastritis akut gambaran klinis :
1) adanya ulserasi dan dapat menimbulkan hemoragik.
2) Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual dan anoreksia. Disertai muntah dan cegukan.
3) Kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak dimuntahkan.
- Gastritis kronis
Pada gastritis kronis terjadi anoreksia (nafsu makan menurun), nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa asam di mulut atau mual dan muntah. Komplikasi yang dapat di timbulkan oleh gastritis adalah perdahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa haematomesis dan melena, dapat berakhir dengan shok hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu di bedakan dengan tukak peptic. Gambaran klinis yang di perlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptic penyebab utamanya adalah Helicobacter Pylory, sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 60-90 % pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat di tegakkan dengan endoskopi.
5. Diare
Kondisi lain yang sering muncul pasca lebaran adalah diare. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10ml/kg/hari) dengan peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari. Seringkali diare terjadi lantaran perubahan pola makan atau karena makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak higienis. Maka dari itu saat lebaran, penting bagi kita untuk menjaga makanan agar tetap bersih dan higienis.
Gangguan diare dapat mengakibatkan :
- Lemas dan pusing
- Tidak nafsu makan
- Feses yang cair atau lembek dan keluar dalam jumlah banyak
- Munculnya darah pada feses
- Mual dan muntah
- Kesulitan untuk menahan keinginan buang air besar
- Sakit perut atau bahkan kram
- Merasa haus terus-menerus atau dehidrasi
- Demam.
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare :
- Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat terangsang tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
Pemeriksaan laboratorium yang intensif perlu dilakukan untuk mengetahui adanya diare yang disertai kompikasi dan dehidrasi. Pemeriksaan darah perlu dilakukan untuk mengetahui Analisa Gas Darah (AGD) yang menunjukan asidosis metabolik. Pemeriksaan feses juga dilakukan untuk mengetahui lekosit polimorfonuklear yang membedakan antara infeksi bakteri dan infeksi virus, kultur feses positif terhadap organisme yang merugikan. Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dapat menegaskan keberatan rotavirus dalam feses.
TIPS MENGHIDARI GANGGUAN KESEHATAN SEHABIS LEBARAN
Adanya berbagai risiko gangguan kesehatan yang biasa muncul sehabis lebaran di atas, bukan berarti kita tidak perlu mempersiapkan makanan istimewa di bulan lebaran. Atau membuat kita merasa terancam dengan keberadaan makanan-makanan di atas meja. Agar momen kebersamaan lebaran tetap bisa dinikmati sekaligus terhindar dari risiko kambuhnya penyakit, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Perbanyak minum air putih
Semakin banyak minum air putih akan berdampak lebih baik bagi tubuh, terutama bila jumlah air yang Anda konsumsi setiap harinya minimal 2 liter per hari. Sebab, air putih dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
2. Perbanyak makan buah dan sayur
Buah dan sayur memiliki kandungan vitamin dan zat lain yang baik bagi tubuh kita. Berbagai vitamin yang terkandung dalam buah dan serat yang ada di dalam sayuran akan meningkatkan imun tubuh, sehingga membuat tubuh tidak mudah terserang penyakit yang berawal dari virus atau bakteri.
3. Batasi konsumsi gula berlebih
Berkumpul bersama keluarga sambil menikmati sajian kue kering serta aneka minuman manis dan segar di meja merupakan suasana yang menyenangkan. Tetapi mengkonsumsi makanan dengan kadar gula dan lemak terlalu banyak bisa berpotensi terserang penyakit kolesterol dan diabetes. Asupan gula yang baik per hari adalah 50 gram. Jumlah tersebut setara dengan 5-9 sendok teh.
4. Berolahraga
Kita bisa melakukan olah raga ringan seperti berjalan kaki atau lari santai di pagi hari, push-up atau sit-up, melakukan skipping dan lain-lain sekitar 15-30 menit setiap harinya atau memilih kegiatan olah raga sesuai dengan kemampuan dan kapasitas tubuh.
Penulis : dr. Deni Ariani (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang Jl. Kelapa Dua raya No. 18 Jakarta)