Inspirasi Sehat

WASPADAI BAHAYA KANKER MULUT

Tue, 12 Sep 2023

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkontrol yang menginvasi dan merusak jaringan sekitarnya. Pertumbuhan sel berfungsi untuk membentuk sel-sel baru sesuai kebutuhan tubuh. Ketika sel-sel yang lama menjadi tua atau rusak, mereka akan mati dan digantikan dengan sel-sel yang baru. Namun, terkadang proses pergantian tersebut rusak dan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Sel- sel yang tumbuh secara abnormal membentuk tumor atau gumpalan jaringan, yang bisa bersifat kanker atau tidak bersifat kanker (jinak). Proses metastasis dapat terjadi ketika sel menyerang jaringan kulit, mulut, otak dan jaringan organ lain.


Kanker mulut adalah gangguan kanker yang mempengaruhi bagian dalam atau rongga mulut. Bagian yang dapat disasar adalah kanker bibir, lidah, langit rongga mulut, rahang, dasar mulut, orofaringeal, kelenjar ludah, sinus maksilaris dan kanker yang terjadi di anterior selaput lendir kulit.

Kanker mulut (oral cancer) atau dikenal juga dengan istilah kanker rongga mulut memiliki gejala yang mirip dengan radang tenggorokan serta sariawan. Keganasan ini menyerang bagian mulut dan sekitar rongga mulut, mulai dari bibir, lidah, gusi, hingga langit-langit mulut. 

Kanker ini dapat terlihat seperti adanya masalah umum pada bibir atau mulut layaknya bercak putih atau luka yang berdarah. Perbedaan antara masalah non-kanker dan potensi terjadinya kanker adalah gejala ini tidak hilang. Jika tidak diobati, kanker pada mulut dapat menyebar ke seluruh mulut dan tenggorokan ke area lain di kepala dan leher.

World Health Organization (WHO), mencatat kanker bibir dan rongga mulut adalah salah satu dari 15 kanker paling umum di dunia, dengan hampir 180.000 kematian setiap tahunnya. Tahun 2013 Riskesdas menunjukan data prevalensi kanker di Indonesia yang meningkat seiring bertambahnya usia dan prevalensi tertinggi berada pada usia ≥75 tahun. Keabnormalan dan kematian yang diakibatkan kanker mulut masih tinggi.

Prevalensi kanker meningkat seiring bertambahnya usia dan prevalensi tertinggi berada pada usia ≥75 tahun (5%). Proporsi mengunyah tembakau menurut Riskesdas tahun 2013 menunjukkan proporsi laki-laki 3,9% dan 4,8% pada perempuan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Keabnormalan dan kematian yang diakibatkan kanker mulut masih tinggi. Beberapa alasan yang dikemukakan yaitu terutama karena kurangnya deteksi dini dan identifikasi pada kelompok berisiko tinggi, serta kegagalan untuk mengontrol lesi primer dan metastase nodus limfe servikal. 

Sariawan bisa jadi gejala dari kanker mulut, lidah merupakan bagian rongga mulut, sehingga ada juga sebutan kanker rongga mulut yang bisa menyerang lidah, langit-langit, gusi, pipi, dasar mulut, ruang di belakang gigi, namun kanker ini biasanya banyak menyerang orang dewasa.

Banyak orang yang tidak menyadari dirinya menderita kanker rongga mulut karena gejalanya yang mirip sariawan. Hampir semua orang pasti pernah merasakan sariawan. Rasa sakitnya bisa membuat kita sulit makan sampai malas bicara. Bahkan, ada sariawan tidak biasa yang bisa jadi merupakan tanda dari kanker mulut.

 

Sariawan biasa itu khasnya bisa sembuh sendiri dalam waktu dua minggu sampai satu bulan tanpa diobati atau bila dengan pengobatan akan sembuh. Apabila sariawan tersebut menetap di tempat yang sama di dalam mulut lebih dari satu bulan dan tidak sembuh - sembuh dan tidak menyebakan rasa sakit, penampakan nya sebenarnya mirip dengan sariawan namun lama lama menjadi borok. Hal ini harus diwaspadai karena bisa menjadi pemicu kanker.

Bila disadari lebih dini ada perbedaan gejala diantaranya, hal ini akan memudahkan dalam pengobatan dan tidak terlambat penanganannya. Semakin cepat pengobatan biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan akan relatif lebih kecil.

Kanker Mulut bisa disebabkan oleh jaringan di dalam mulut tumbuh secara tidak normal, terjadi karena perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di jaringan tersebut. Meski begitu, penyebab mutasi genetik ini sendiri belum diketahui dengan pasti.

Sejauh ini belum diketahui penyebab mutasi DNA tersebut. Namun, kanker pada mulut dapat terjadi saat sel-sel di bibir atau di mulut mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA. Saat mengalami gangguan, perubahan mutasi memberitahu sel untuk terus tumbuh dan membelah ketika sel sehat seharusnya akan mati. Akumulasi sel kanker pada mulut ini dapat membentuk tumor. Jika tidak segera diatasi, penyebaran dapat terjadi di area lainnya yang berdekatan. 

 

Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut, di antaranya adalah keturunan dan usia (di atas 50 tahun). Beberapa perilaku dan penyakit juga diduga bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena kanker mulut adalah: 

     • Merokok

     • Mengonsumsi minuman beralkohol

     • Sering mengunyah buah pinang

     • Jarang mengonsumsi sayur dan buah

     • Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, misalnya membiarkan gigi berlubang

     • Sering terpapar sinar matahari, misalnya pekerja lapangan

Sedangkan penyakit yang diduga berisiko menimbulkan kanker mulut adalah:

     • Infeksi HPV

     • Infeksi herpes mulut

     • Penyakit yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, misalnya HIV/AIDS

     • Penyakit genetik tertentu, seperti anemia Fanconi atau diskeratosis kongenital

 

Gejala Kanker Mulut

Pada beberapa orang, perubahan yang terjadi pada jaringan mulut akibat kanker mulut bisa saja tidak disadari, karena dianggap sebagai hal yang tidak berbahaya. Padahal, ada tanda-tanda perubahan yang perlu diwaspadai, antara lain:

     • Sariawan yang tidak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu

     • Sariawan yang disertai dengan perdarahan

     • Bercak merah atau putih dalam mulut

     • Benjolan atau penebalan di dinding dalam mulut atau gusi yang tidak kunjung hilang

     • Gigi goyang tanpa penyebab yang jelas

     • Sakit mulut atau telinga.

 

Selain perubahan pada jaringan di dalam mulut, gejala yang dapat dirasakan oleh penderita kanker mulut adalah:

     • Rasa sakit di dalam mulut

     • Sulit atau sakit saat menelan atau mengunyah

     • Rahang terasa kaku atau sakit

     • Sakit tenggorokan

     • Perubahan suara atau cara bicara (misalnya menjadi cadel)

     • Kesulitan saat bicara.

Pada kanker mulut yang sudah memasuki stadium lanjut, gejala tidak hanya terjadi di dalam mulut. Pada stadium ini, sel-sel kanker sudah menyebar dan menyebabkan benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

 

Pencegahan Kanker Mulut

Kanker mulut tidak dapat dicegah sepenuhnya, karena penyebabnya belum diketahui. Namun, pasien dapat melakukan langkah-langkah sederhana untuk menurunkan risiko menderita kanker mulut, yaitu:

     • Tidak merokok

     • Menghindari konsumsi minuman beralkohol

     • Memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan

     • Menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi

     • Memeriksa kesehatan gigi secara teratur, setidaknya 1 tahun sekali

     • Hindari paparan sinar matahari yang berlebihan ke bibir.

     • Rutin berkunjung ke dokter gigi secara teratur, untuk memeriksakan area yang abnormal pada mulut sebagai indikator kanker mulut atau terjadinya perubahan terkait pra-kanker.

 

Penulis : Ira Puspita Sari, S.Tr. A.K (Manager Teknis Laboratorium Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang Cirebon Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo no.95 Cirebon)

 

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA