Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
WASPADA GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
Wed, 8 Jul 2020
WASPADA GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan muskuloskeletal merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi sendi, lingament, otot, saraf, tendon serta tulang belakang. Gejala yang dirasakan dari gangguan muskuloskeletal adalah nyeri pada punggung bagian bawah, fibromialgia, radang sendi, tendinitis, osteoarthritis, kesemutan, baal, dan kelemahan otot.
Penyebab Gangguan Muskuloskeletal
Karena muskuloskeletal meliputi banyak bagian dari tubuh kita, penyebab nyeri muskuloskeletal bervariasi. Penyebab pasti dari nyeri dapat tergantung pada :
1. Faktor Pekerjaan
• Peregangan otot yang berlebihan, melakukan pekerjaan seperti mengangkat, mendorong, menarik dan menahan beban yang berat.
• Sikap kerja tidak alamiah, menyebabkan posisi bagian – bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah.
• Aktivitas berulang, pekerjaan yang dilakukan secara terus – menerus.
2. Faktor Lingkungan
• Tekanan, terjadi tekanan langsung pada jaringan otot lunak, jika sering terjadi menyebabkan rasa nyeri otot yang menetap.
• Suhu, paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan dan kekuatan, sehingga gerakannya menjadi lamban, sulit bergerak dan menurunnya kekuatan otot.
• Getaran, getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontraksi otot bertambah, yang menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat tinggi dan nyeri otot.
3. Faktor Individu
• Umur, umumnya dimulai pada usia 30 th dan semakin meningkat pada usia 40 th ke atas. Ini disebabkan proses alamiah pada usia paruh baya kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga keluhan pada otot meningkat.
• Jenis kelamin, kondisi alamiah wanita mempunyai tingkat risiko terkenan gangguan muskuloskeletal lebih tinggi.
• Ukuran tubuh / antropometri, meski relatif kecil, berat badan, tinggi badan dan massa tubuh mempengaruhi terjadinya keluhan otot.
• Kesehatan / kesegaran jasmani, seseorang yang tidak terbiasa berolahraga memiliki risiko lima kali lebih besar menderita gangguan muskuloskeletal dibanding yang sering berolahraga.
Gangguan muskuloskeletal terjadi ketika seseorang terlalu sering menggunakan atau menyalahgunakan sekelompok otot atau tulang untuk waktu yang lama tanpa istirahat. Gangguan muskuloskeletal dapat berkembang dari tahap ringan sampai berat.
Tahapan perkembangan gangguan Muskuloskeletal meliputi :
1. Tahap awal : rasa sakit dan kelelahan pada anggota tubuh yang terkena selama melakukan pekerjaan, akan tetapi hilang saat malam hari atau saat libur.
2. Tahap peralihan : rasa sakit dan kelelahan terjadi lebih awal saat bekerja dan tetap terasa sampai malam hari.
3. Tahap akhir: rasa sakit, kelelahan, dan terjadi kelemahan saat sedang beristirahat. Terjadi ketidakmampuan untuk tidur dan mengerjakan tugas - tugas ringan.
Penulis : dr. ADITARAHMA IMANINGDYAH, Sp.PK (Penanggung Jawab Lab KLINIK PRAMITA Cabang Jl. Samanhudi No. 21 Jakarta).
Gangguan muskuloskeletal merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi sendi, lingament, otot, saraf, tendon serta tulang belakang. Gejala yang dirasakan dari gangguan muskuloskeletal adalah nyeri pada punggung bagian bawah, fibromialgia, radang sendi, tendinitis, osteoarthritis, kesemutan, baal, dan kelemahan otot.
Penyebab Gangguan Muskuloskeletal
Karena muskuloskeletal meliputi banyak bagian dari tubuh kita, penyebab nyeri muskuloskeletal bervariasi. Penyebab pasti dari nyeri dapat tergantung pada :
1. Faktor Pekerjaan
• Peregangan otot yang berlebihan, melakukan pekerjaan seperti mengangkat, mendorong, menarik dan menahan beban yang berat.
• Sikap kerja tidak alamiah, menyebabkan posisi bagian – bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah.
• Aktivitas berulang, pekerjaan yang dilakukan secara terus – menerus.
2. Faktor Lingkungan
• Tekanan, terjadi tekanan langsung pada jaringan otot lunak, jika sering terjadi menyebabkan rasa nyeri otot yang menetap.
• Suhu, paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan dan kekuatan, sehingga gerakannya menjadi lamban, sulit bergerak dan menurunnya kekuatan otot.
• Getaran, getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontraksi otot bertambah, yang menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat tinggi dan nyeri otot.
3. Faktor Individu
• Umur, umumnya dimulai pada usia 30 th dan semakin meningkat pada usia 40 th ke atas. Ini disebabkan proses alamiah pada usia paruh baya kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga keluhan pada otot meningkat.
• Jenis kelamin, kondisi alamiah wanita mempunyai tingkat risiko terkenan gangguan muskuloskeletal lebih tinggi.
• Ukuran tubuh / antropometri, meski relatif kecil, berat badan, tinggi badan dan massa tubuh mempengaruhi terjadinya keluhan otot.
• Kesehatan / kesegaran jasmani, seseorang yang tidak terbiasa berolahraga memiliki risiko lima kali lebih besar menderita gangguan muskuloskeletal dibanding yang sering berolahraga.
Gangguan muskuloskeletal terjadi ketika seseorang terlalu sering menggunakan atau menyalahgunakan sekelompok otot atau tulang untuk waktu yang lama tanpa istirahat. Gangguan muskuloskeletal dapat berkembang dari tahap ringan sampai berat.
Tahapan perkembangan gangguan Muskuloskeletal meliputi :
1. Tahap awal : rasa sakit dan kelelahan pada anggota tubuh yang terkena selama melakukan pekerjaan, akan tetapi hilang saat malam hari atau saat libur.
2. Tahap peralihan : rasa sakit dan kelelahan terjadi lebih awal saat bekerja dan tetap terasa sampai malam hari.
3. Tahap akhir: rasa sakit, kelelahan, dan terjadi kelemahan saat sedang beristirahat. Terjadi ketidakmampuan untuk tidur dan mengerjakan tugas - tugas ringan.
Penulis : dr. ADITARAHMA IMANINGDYAH, Sp.PK (Penanggung Jawab Lab KLINIK PRAMITA Cabang Jl. Samanhudi No. 21 Jakarta).