Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
Wanita dengan Diabetes, Amankah Mengonsumsi Pil KB?
Tue, 15 Dec 2020
Pil KB dikenal sebagai salah satu jenis kontrasepsi yang paling umum dan praktis. Selain mudah didapat, penggunaan pil KB juga tidak memerlukan tindakan medis, hanya perlu berkonsultasi
dengan dokter untuk menentukan jenis yang sesuai dikonsumsi, kemudian minum sesuai anjuran agar efektif.
Namun menurut penelitian berjudul Oral Contraceptives and The Risk of Myocardial Infraction yang dimuat dalam laman The Plaid Journal, pil KB sebagai kontrasepsi hormonal disebut-sebut dapat meningkatkan probabilitas terjadinya komplikasi bagi perempuan dengan diabetes (PDD), kondisi kesehatan yang dimilikinya harus hati-hati dalam memilih kontrasepsi.
Namun sebuah studi oleh University of Surrey, London menyebut metode kontrasepsi menggunakan hormon estrogen dan progresteron dengan kandungan kurang dari 35 µg etininil estradiol tidak mempengaruhi konsentrasi gula darah maupun sekresi insulin pada tubuh penderita.
Konsumsi pil KB dengan kadar androgenik rendah, tidak akan mempengaruhi tingkat probabilitas risiko seperti pendarahan dan komplikasi jangka panjang terjadi pada PDD.
Meski demikian, pada periode awal pemakaian, setidaknya enam bulan pertama, kadar gula darah mungkin saja mengalami sedikit peningkatan. Pada beberapa kasus, PDD yang mengonsumsi pil KB mungkin harus menyesuaikan dosis obat diabetes yang rutin diminumnya untuk mencegah terjadinya efek samping maupun komplikasi.
dengan dokter untuk menentukan jenis yang sesuai dikonsumsi, kemudian minum sesuai anjuran agar efektif.
Namun menurut penelitian berjudul Oral Contraceptives and The Risk of Myocardial Infraction yang dimuat dalam laman The Plaid Journal, pil KB sebagai kontrasepsi hormonal disebut-sebut dapat meningkatkan probabilitas terjadinya komplikasi bagi perempuan dengan diabetes (PDD), kondisi kesehatan yang dimilikinya harus hati-hati dalam memilih kontrasepsi.
Namun sebuah studi oleh University of Surrey, London menyebut metode kontrasepsi menggunakan hormon estrogen dan progresteron dengan kandungan kurang dari 35 µg etininil estradiol tidak mempengaruhi konsentrasi gula darah maupun sekresi insulin pada tubuh penderita.
Konsumsi pil KB dengan kadar androgenik rendah, tidak akan mempengaruhi tingkat probabilitas risiko seperti pendarahan dan komplikasi jangka panjang terjadi pada PDD.
Meski demikian, pada periode awal pemakaian, setidaknya enam bulan pertama, kadar gula darah mungkin saja mengalami sedikit peningkatan. Pada beberapa kasus, PDD yang mengonsumsi pil KB mungkin harus menyesuaikan dosis obat diabetes yang rutin diminumnya untuk mencegah terjadinya efek samping maupun komplikasi.