Inspirasi Sehat
TIPS Aman, Sehat Sebelum & Sesudah Mudik Lebaran bagi penderita DIABETES & HIPERTENSI
Tue, 18 Apr 2023Pulang ke kampung halaman atau mudik merupakan salah satu tradisi tahunan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang sangat dinantikan mereka yang merayakan. Namun, saat mudik orang mengabaikan faktor kesehatan dirinya. Padahal pemudik umumnya menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan.
Bagi para pemudik yang memiliki masalah kesehatan seperti diabetes dan hipertensi perlu melakukan persiapan matang ketika memutuskan untuk mudik. Perjalanan mudik terkadang membutuhkan waktu yang cukup panjang, terutama jika ditempuh melalui jalur darat yang bisa jadi sangat melelahkan karena kondisi macet diperjalanan, terlebih yang mengemudikan mobil atau motor sendiri dan tidak ada yang menggantikan.
Beristirahat secara berkala saat melakukan perjalanan jauh dapat membantu tubuh untuk memulihkan tenaga misalnya dengan beristirahat setiap 2 jam sekali. Termasuk bagi anggota keluarga yang juga memiliki riwayat penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
■ Tips mudik aman untuk penderita DIABETES :
1. Tidak ada kondisi penyakit akut
kondisi akut yang dimaksud adalah kondisi yang baru terjadi, sifatnya mendadak, dan perlu penanganan yang cepat misalnya infeksi berat seperti radang paru-paru dan kadar gula darah yang terlalu tinggi
2. Pemeriksaan sebelum perjalanan
Sebelum melakukan perjalanan, penderita penyakit tertentu, seperti diabetes sangat perlu memeriksakan diri / konsultasi ke dokter serta melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi apakah gula darah sudah terkontrol dengan baik atau belum dan apakah ada komplikasi atau tidak. Contohnya, jika pasien diabetes dengan penggunaan insulin melakukan perjalanan jauh pasti akan terjadi perubahan pola makan, jenis makanan dan waktu makan, sehingga perlu dilakukan pengaturan kembali dosis insulin.
3. Jangan terlalu lama duduk saat perjalanan jauh.
Perjalanan jauh baik melalui jalur darat dengan mobil, kereta api atau pesawat berisiko terjadinya kaki bengkak pada penderita diabetes. Kondisi ini diakibatkan oleh pembuluh darah primer di kaki tidak bisa memompa darah kembali ke atas.
Bagi penderita diabetes perlu sesekali berhenti di rest area, berjalan-jalan sebentar atau menggerak-gerakan kaki.
4. Perhatikan makan, minum dan obat-obatan selama perjalanan.
Jenis makanan dan minuman serta waktu makan dan minum obat harus tetap terkontrol selama perjalanan, sesampainya di tujuan, maupun selama masa liburan. Makanan tidak boleh yang terlalu manis, terlalu asin, terlalu berlemak, berminyak dan porsi yang terlalu banyak.
5. Sempatkan olahraga.
Saat mudik sering kali terjadi penurunan aktivitas olahraga untuk menjaga gula darah tetap stabil dan tubuh juga akan jadi lebih bugar.
6. Kontrol setelah liburan.
Setelah melakukan perjalanan panjang, sebaiknya penderita diabetes kembali kontrol ke dokter atau melakukan pemeriksaan laboratorium untuk cek gula darah. Hal ini dikarenakan, selama perjalanan tentu aktivitas pola makan berubah, konsumsi asupan manis, waktu makan yang berubah atau bahkan bertambah, sehingga ada risiko gula darah meningkat.
■ Tips mudik aman bagi penderita HIPERTENSI
1. Sebelum mudik sebaiknya memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.
2. Apabila sudah diberi resep obat rutin maka tetap menjaga kedisiplinan waktu minum obat selama dalam perjalanan.
3. Jika kondisi tubuh terasa lelah dan terasa pegal-pegal segera beristirahat. Kelelahan / mengantuk dapat mengakibatkan stres dan naiknya tekanan darah.
4. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak karena berdampak buruk bagi penderita hipertensi dan dapat meningkatkan kandungan kolesterol dalam darah.
Melonjaknya kadar kolesterol dapat menjadikan kondisi penderita tekanan darah tinggi semakin memburuk dan rentan terkena penyakit jantung koroner.
5. Kurangi mengkonsumsi kafein karena biasanya kopi dapat dinikmati sebagai penahan kantuk saat perjalanan. Namun, bagi penderita hipertensi, meminum kopi atau asupan lain yang mengandung banyak kafein sangat tidak dianjurkan karena dapat memicu meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan pusing bahkan sampai stroke.
Penulis : dr. Deni Ariani (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Cabang Jl. Kelapa Dua raya No. 18 Jakarta)