Inspirasi Sehat
Tes Holter Monitoring
Wed, 17 Jul 2024Tes Holter monitoring adalah pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) secara kontinu yang bertujuan untuk melihat bagaimana respons denyut nadi dan irama jantung seseorang saat melakukan aktivitas normal sehari-hari.
Prinsip diagnostik mendasar dalam menangani pasien dengan gangguan irama jantung yang tidak terdokumentasi adalah merekam EKG selama episode gejala berlangsung dan mencari hubungan sebab akibat antara aritmia dan gejala tersebut. Pada pasien yang tidak dicurigai menderita aritmia yang mengancam nyawa, tes Holter monitoring akan merekam EKG dalam periode yang lebih lama, sehingga meningkatkan kemungkinan observasi irama jantung selama gejala muncul.
Indikasi Pemeriksaan
Tes Holter monitoring diindikasikan untuk beberapa kondisi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah palpitasi yang terjadi berkaitan dengan kelainan irama jantung.
2. Untuk mendiagnosis penyebab sinkop atau near syncope.
3. Untuk mengevaluasi episode transien aritmia jantung atau iskemia miokard.
4. Pasien dengan kejadian neurologis yang dicurigai mengalami atrial fibrilasi atau atrial flutter transien.
5. Untuk memantau efikasi dan keamanan terapi farmakologis atau nonfarmakologis.
6. Untuk mendeteksi respons proaritmia terhadap pemberian terapi antiaritmia pada pasien risiko tinggi.
7. Untuk menganalisis fungsi alat pacu jantung atau perangkat implan lain.
8. Untuk mengevaluasi prognosis.
9. Untuk membuat stratifikasi risiko kematian jantung mendadak.
Kontraindikasi Pemeriksaan
Tes Holter monitoring dikontraindikasikan pada kondisi sebagai berikut:
1. Jika pemeriksaan akan menunda pengobatan, rawat inap, atau prosedur yang urgensi. Tes ini tidak boleh menjadi bagian dari pemeriksaan awal suatu angina karena lebih tepat menggunakan stress test.
2. Jika pasien menderita sinkop dan faktor risiko tinggi terkena sinkop yang mengharuskan untuk rawat inap.
3. Pasien memiliki gejala antara lain sinkop, near-syncope, episodic dizziness, atau palpitasi yang penyebabnya telah diidentifikasi secara jelas berdasarkan riwayat, pemeriksaan fisik, atau tes laboratorium.
4. Pedoman ACC/AHA tidak menyarankan tes Holter monitoring dalam mendeteksi aritmia atau menganalisis variabilitas irama jantung untuk penilaian risiko pada pasien tanpa gejala aritmia, bahkan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular seperti hipertrofi ventrikel kiri atau penyakit katup jantung.
5. Pasien yang menolak menjalani terapi lebih lanjut setelah aritmia diketahui.
6. Skrining rutin pada pasien tanpa gejala.
Komplikasi
Mengenakan perangkat ini tidak menimbulkan rasa sakit. Pasien kadang mengalami iritasi kulit karena adanya perekat atau selotip yang menempel untuk merekatkan elektroda ke dada.
Interpretasi Hasil
Hasil pemeriksaan akan diinterpretasikan oleh kardiologis dan sebaiknya telah selesai dalam waktu 48 jam setelah perangkat dikembalikan ke petugas.
Penulis: Prof. Dr. dr. Ellyza Nasrul Sp. PK(K) (Penanggung Jawab Laboratorium Medis Klinik Utama PRAMITA Cabang Padang)