Inspirasi Sehat
Teknologi Radiologi Digital
Wed, 28 Aug 2024Dalam dunia medis, pemeriksaan radiologi sangat membantu dokter untuk melihat bagian dalam tubuh pasien guna mendapatkan petunjuk mengenai kondisi medis yang dialami. Hampir setiap fasilitas layanan kesehatan memiliki layanan radiologi yang terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan koordinasi antara dokter dan bagian radiologi sehingga pasien dapat didiagnosis dan ditangani dengan baik.
Proses pemeriksaan radiologi menggunakan alat radiografi dengan beragam mesin dan teknik lain untuk menghasilkan citra struktur dan aktivitas dalam tubuh. Jenis pencitraan yang dipakai dokter bergantung pada gejala dan bagian tubuh yang diperiksa.
Sistem terbaru dalam pemeriksaan radiologi meliputi radiografi digital langsung (Direct Digital Radiography / DDR). Digital Radiology menggunakan beberapa teknologi kunci untuk menghasilkan gambar radiografi yang akurat dan berkualitas tinggi. Prinsip kerja DDR adalah menangkap sinar-X tanpa film dan diganti dengan perangkat digital. Dengan sistem ini, citra hasil ekspos atau penyinaran dapat dilihat di layar monitor secara langsung (real-time) dan file bisa disimpan atau dikirim ke semua gawai. Meski masih tergolong baru, beberapa fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) sudah menggunakan teknologi ini untuk diagnosis medis.
Alat DDR (Direct Digital Radiography) yang dikembangkan saat ini terdiri dari komponen utama generator sinar-X dan detektor yang tersusun atas layar fluoresens serta kamera digital. Detektor yang digunakan dalam Digital Radiology mampu mengubah energi radiasi menjadi sinyal elektronik yang kemudian diubah menjadi gambar digital. Penggunaan sistem digital dan komputer memungkinkan operator atau radiografer menerapkan protokol jaga jarak dengan pasien. Kinerja sistem juga telah dioptimalkan untuk menghasilkan citra digital yang berkualitas.
Secara umum, prosedur radiografi menggunakan DDR hampir sama dengan alat radiografi konvensional berbasis film. Perbedaan mendasar hanya pada pengoperasian dan proses akhir saat mengeluarkan citra hasil penyinaran.
Sebelum melakukan proses radiografi, terlebih dahulu radiografer memastikan citra referensi telah diperoleh, memeriksa permintaan ekspos, dan memasukkan data pasien. Selanjutnya, radiografer memandu proses radiografi dan memverifikasi sejumlah data pasien yang telah dimasukkan sebelumnya.
Proses radiografi bagi pasien umumnya dilakukan dengan cara berdiri atau standing radiography untuk permintaan citra toraks. Sementara untuk permintaan pemeriksaan radiografi contohnya seperti foto polos abdomen, pasien akan diarahkan untuk berbaring di tempat yang disediakan atau bed radiography biasanya.
Radiografer kemudian menentukan parameter ekspos kepada pasien sesuai pemeriksaan yang akan dilakukan. Setelah proses ekspos selesai, radiografer memperoleh citra digital yang dapat langsung diakses untuk diverifikasi dan divalidasi dari server atau komputer. Alat ini juga akan menghubungkan suatu jaringan antar fasilitas layanan kesehatan sehingga pelayanan pasien dapat dilakukan secara cepat, efisien, efektif, dan produktif.
Penulis: dr. Dewi Maria, Sp.Rad (Dokter Penanggungjawab Radiologi PRAMITA Lab cabang Wahid Hasyim)