Inspirasi Sehat

TAHUKAN APA ITU RESISTENSI INSULIN ?

Wed, 6 Oct 2021

Insulin merupakan salah satu hormon yang dihasilkan oleh sel beta dalam pankreas. Hormon ini berfungsi untuk membantu sel otot, lemak, dan hati untuk menyerap glukosa dari peredaran darah, sehingga menurunkan kadar gula darah, merangsang sel hati dan otot untuk menyimpan kelebihan glukosa.

Hormon insulin merupakan bagian penting dari sistem metabolisme tubuh karena tanpa hormon insulin, sel-sel akan kekurangan energi dan harus mencari sumber penggantinya. Saat tubuh tidak lagi bisa menghasilkan insulin atau ketika insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak dapat bekerja dengan optimal, dibutuhkan suntikan insulin untuk mengganti fungsi hormon insulin alami.

Apabila pankreas tidak menghasilkan hormon yang cukup atau sel-sel tubuh menjadi kebal terhadap insulin, kadar gula darah bisa melonjak (hiperglikemia). Kadar gula darah yang tinggi lama-kelamaan akan menimbulkan penyakit gula darah, seperti diabetes melitus.


Terdapat dua kondisi yang umum terjadi akibat terganggunya fungsi hormon insulin, yaitu:

  1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi karena sistem imun keliru menyerang sel-sel penghasil insulin dalam pankreas. Akibatnya, pankreas tidak dapat menghasilkan hormon yang memadai.

Kondisi autoimun yang menjadi penyebab diabetes tipe 1 tidak diketahui secara pasti. Namun, ahli kesehatan percaya bahwa sistem imun yang keliru dan menyerang sel penghasil hormon pengatur gula darah bisa disebabkan oleh masalah pada gen, infeksi dan paparan virus di lingkungan.

  1. Diabetes tipe 2

Pada diabetes tipe 2, tubuh seolah tak lagi peka terhadap insulin. Akibatnya, gula darah yang tinggi tidak dapat terserap dengan baik oleh sel tubuh dan menyebabkan kadar gula darah tetap tinggi. Kondisi ini dikenal dengan resistensi insulin.

Beberapa kondisi yang membuat seseorang harus mendapatkan insulin tambahan, diantaranya :

  1. Sensitivitas terhadap insulin yang rendah

Hormon insulin dapat memengaruhi berat badan. Gangguan fungsinya dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh yang mana mengarah pada kenaikan berat badan.

Kelebihan berat badan akan membuat tubuh  semakin tidak peka untuk menggunakan hormon ini. Akibatnya, kadar gula dalam darah semakin tinggi dan sulit dikendalikan.

  1. Rusaknya sel beta di pankreas

Resistensi insulin membuat tubuh  membutuhkan lebih banyak hormon terkait untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Produksi hormon yang terus-terusan membuat pankreas bekerja lebih keras.

Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang penggunaan glukosa tubuh atau turunnya respon sel target/organ (otot, otot jantung, jaringan lemak dan hati) terhadap konsentrasi insulin fisiologis. Mekanisme yang mendasari resistensi insulin ini adalah faktor genetik atau defek primer sel target, autoantibodi terhadap insulin dan degradasi insulin yang berlangsung cepat. Gangguan ini dapat terjadi pada tingkat prereseptor, reseptor, postreseptor dan GLUT. Insulin resisten dapat ditemukan pada DM tipe 2, obesitas, gangguan toleransi glukosa, dan pada anak yang orang tuanya menderita DM. Diantara penyebab tersebut, obesitas adalah penyebab tersering terjadinya resitensi insulin, yang diawali dengan berkurangnya jumlah reseptor insulin dan kegagalan reseptor untuk mengaktifkan tirosin kinase.


Faktor – faktor yang menyebabkan resistensi insulin diantaranya :

  1. Kelebihan berat badan.
  2. Obesitas terutama kelebihan lemak pada area sekitar pinggang diperkirakan berhubungan dengan resistensi insulin.
  3. Gaya hidup yang tidak aktif secara fisik.
  4. Tidur tidak cukup atau tidur tidak berkualitas
  5. Stres kronis (baik fisikal maupun mental).

Gejala Resistensi Insulin

Secara umum, resistensi insulin tidak akan memberikan gejala khusus. Namun,  resistensi insulin bisa menunjukkan beberapa tanda, seperti :

  1. Acanthosis nigricans (bercak kehitaman pada leher belakang, siku, lutut, buku jari dan ketiak)
  2. Gejala berkaitan gula darah tinggi, seperti mudah lelah, sering lapar dan haus, sulit konsentrasi
  3. Gejala berkaitan sindrom metabolik, seperti :
  • Trigliserida tinggi (≥150 mg/dl)
  • Hdl rendah (di bawah 50 mg/dl untuk wanita dan 40 mg/dl untuk pria)
  • Tekanan darah tinggi (lebih dari 130/85 mmhg)

 

Pencegahan Resistensi Insulin

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resistensi insulin, antara lain:

  1. Menurunkan berat badan berlebih.
  2. Menerapkan gaya hidup aktif dan rutin berolahraga..
  3. Menghindari pola makan tinggi kalori dan lemak.
  4. Mengonsumsi vitamin D. Vitamin D dikaitkan dengan kemampuan tubuh mengontrol gula darah dengan lebih baik. Paparan sinar matahari pagi yang kaya sumber vitamin D.
  5. Berhenti merokok.
  6. Mengonsumsi obat (untuk gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan sebagainya) apabila sudah disarankan dokter.
  7. Pastikan Anda memperoleh tidur cukup dan berkualitas.

Aneka makanan yang bisa mengurangi resistensi insulin, seperti dilansir Healthmeup :

  • Cokelat
  • Aneka buah berry
  • Red wine
  • Teh
  • Makanan tinggi serat
  • Makanan yang kaya antioksidan
  • Sayuran
  • Mengelola berat badan atau berat badan ideal
  • Minyak zaitun
  • Produk berbahan kedelai.

Penulis : Ira Puspita Sari, S.Tr.A.K (Manager Teknis Lab Klinik PRAMITA Cabang Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 95 Cirebon)

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA