Inspirasi Sehat
STROKE : Kenali Gejala, Penyebab dan Pencegahan Sejak Dini
Tue, 17 Oct 2023Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Stroke juga menjadi penyebab utama kecacatan pada dewasa. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.
Penilaian sederhana untuk mengenali gejala stroke yakni "SEGERA KE RS"
• Senyum tidak simetris
• Gerak separuh badan melemah secara tiba-tiba
• Bicara pelo atau terpatah-patah hingga tidak dapat bicara sama sekali
• Kebas atau baal
• Rabun serta
• Sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba
Jika serangan stroke dapat dikenali lebih dini dan mendapat pertolongan sesegera mungkin, maka dampak buruk dari penyakit ini dapat diminimalkan. Periode emas penanganan stroke adalah 3 sampai 4,5 jam setelah terjadi serangan untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Oleh karena itu jika muncul gejala yang mengarah ke penyakit stroke, jangan tunggu sampai kondisinya menjadi tambah parah.
FAKTOR RISIKO STROKE
Adapun yang termasuk dalam faktor risiko STROKE, di antaranya:
• Hipertensi. Sekitar 70% penderita stroke disebabkan oleh hipertensi.
• Diabetes.
• Kolesterol tinggi.
• Obesitas.
• Penyakit jantung, beberapa obat-obatan yang dipakai untuk terapi penyakit jantung dapat meningkatkan risiko untuk stroke perdarahan.
• Sleep apnea.
• Pernah mengalami transient ischemic attack (TIA).
Sedangkan yang termasuk dalam faktor risiko gaya hidup, yaitu:
• Merokok dengan jumlah 1 pak per hari mempunyai risiko untuk stroke hingga 2-2,5 kali dibanding dengan orang bukan perokok.
• Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
• Konsumsi obat-obatan terlarang terutama kokain dan methamphetamine, merupakan faktor risiko yang kuat untuk stroke terutama pada usia muda. Begitu pula steroid yang digunakan untuk body building juga dapat meningkatkan stroke.
• Kecanduan alkohol.
Sementara itu, beberapa kondisi yang termasuk dalam faktor risiko lainnya adalah:
• Faktor keturunan. Seseorang dengan anggota keluarga yang pernah mengalami stroke memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit yang sama.
• Faktor usia. Penyakit ini sering menyerang seseorang yang berusia di atas 60 tahun. Meski begitu, stroke juga dapat mengenai orang dengan usia muda. Sekitar 28% penderita stroke menyerang orang yang berusia di bawah 65 tahun.
PENCEGAHAN STROKE
Cara utama mencegah stroke adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada serta ikuti anjuran Dokter. Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:
• Menjaga pola makan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko hipertensi yang memicu terjadinya stroke. Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Selanjutnya, makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin dan serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.
• Rutin berolahraga
Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.
• Berhenti merokok
Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke. Sebab rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal. Tidak merokok berarti turut mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.
• Hindari konsumsi minuman beralkohol
Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
• Hindari penggunaan NAPZA
Beberapa jenis Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif (NAPZA) dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.
• Menurunkan berat badan
Obesitas bisa meningkatkan peluang seseorang terserang stroke ringan. Jika sudah mengalami berat badan berlebih, disarankan untuk menurunkan berat badan agar risiko terkena penyakit stroke berkurang.
• Lakukan Medical Check Up secara rutin dan berkala
- Kontrol Tekanan Darah secara rutin
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan faktor risiko terbesar yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke ringan. Oleh karena itu, tekanan darah harus dijaga agar tidak lebih dari 120/80 mmHg.
Cara menjaga tekanan darah adalah dengan banyak makan buah dan sayuran, mengurangi konsumsi garam atau makanan yang asin, serta menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
Selain itu, jangan lupa berolahraga sekitar 30 menit setiap harinya, berhenti merokok, dan perbanyak konsumsi asam lemak omega-3, seperti dari telur dan ikan.
- Kontrol kadar gula darah untuk pasien risiko diabetes*
Penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tinggi dapat mengalami kerusakan dan sumbatan di pembuluh darah. Jika pembuluh darah otak mengalami kerusakan, risiko terkena stroke pun akan menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, kendalikan kadar gula darah dengan menjaga pola dan porsi makan, rutin olahraga, serta minum obat-obatan yang sudah diresepkan oleh Dokter.
Penulis: Dr. Melynda Elka Putri (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Jend. Sudirman No. 14-CD, Pekanbaru)