Inspirasi Sehat

Scruffy Hospitality, Ramah yang Apa Adanya

Fri, 6 Sep 2024

Hayoo, siapa yang kalau tahu ada tamu mau mampir langsung panik tujuh keliling? Pasti banyak yang acung tangan ya. Langsung deh, bersih-bersih kamar mandi, piring-piring numpuk langsung masuk dishwasher, cek isi kulkas, dan barang-barang acak langsung disumpel ke dalam lemari atau laci. Teriak-teriak ke keluarga buat gak usah sentuh apa-apa sampai tamu datang. Intinya, pengen rumah kelihatan kayak gak ada yang tinggal.

Tapi, itu kan ribet banget. Gimana kalau kita apa adanya aja? Bayangin, temen tiba-tiba chat, "Eh, gue mampir ya dalam dua menit bawa keluarga. Bisa jadi sejam, bisa juga seharian. Sampai jumpa!" Daripada panik nyedot debu, mending duduk manis aja di sofa, nyantai nungguin mereka datang.

Namanya itu Scruffy Hospitality, atau keramahan ala kadarnya.

Ide ini tentang menerima tamu dengan tangan terbuka walaupun rumah kelihatan ... ehm ... 'berpenghuni' banget. Ada semacam prinsip "mi casa es su casa," alias rumah gue rumah lu juga, walau cuma ada sisa snack di rumah, tetep aja mau dibagi. Ini lebih ke soal kedekatan yang nyata, karena lu ngasih mereka liat kehidupan lu yang sebenarnya.

Darimana sih ide ini?

Sepuluh tahun yang lalu, seorang pendeta Anglican dari Knoxville, Tennessee, ngomong soal konsep scruffy hospitality di websitenya.Rev. Jack King dan istrinya punya cara tersendiri buat siap-siap kalo ada tamu, tapi mereka sadar kalo kesibukan itu (apalagi punya dua anak di bawah umur 3 tahun) seringkali jadi penghalang buat ngundang orang. Ada jurang antara "rumah sehari-hari mereka dengan versi rumah yang layak untuk menjamu tamu," katanya. " Persahabatan itu saat bisa ngobrol seru. Sahabat sejati bakalan paham kalo kondisi rumah agak berantakan."

Di tahun 2020, kita banyak menghabiskan waktu di rumah atau kerja online. Nah, kalo online, artinya orang-orang bisa ngintip kondisi rumah kita, apalagi kalo lupa gak masang virtual background. Atau bisa jadi kalo tiba-tiba anak-anak kita nongol saat meeting penting sama bos besar. Duh, panik kan?

Namun, kita juga melihat influencer di media sosial yang terus memamerkan rumah yang sempurna, bersih, tertata rapi, dan gak ada cacatnya sama sekali. Bandingkan sama rumah kita yang persis kapal pecah, jadinya minder menjadi-jadi kan.

Di Amerika, akhir 2023 kemudian muncul trend buat mengundang teman-teman ke rumah berantakan mereka, bahkan ada yang live beri tur di ”chaotic house” itu di TikTok.

Beberapa orang tua yang capek dengan kesempurnaan media sosial mulai menerima kekacauan dari rumah yang benar-benar terlihat 'dihuni'.

Ada seorang organizer profesional di Amerika yang berpendapat, bahwa berharap rumah selalu rapi 24 jam itu adalah harapan yang gak masuk akal, apalagi bila ada anak kecil didalamnya. Lagipula, sangat capek dan bisa stres kalo pasangan dituntut sedemikian. Jadi, bila ada tamu datang dan rumah dalam keadaan ”gak sempurna 100%”, minta maaf saja dan berharap si tamu bakalan ngerti kondisi kita.

 

Kembali ke indeks
Customer Service
Layanan Whatsapp
SAPA PRAMITA