Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
Resiko Kehamilan di Usia Dini
Mon, 30 Nov 2020
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang ditunggu-tunggu oleh setiap perempuan yang telah menikah, tetapi bagaimana dengan kehamilan di usia muda? Umumnya hamil di usia dini bisa dianggap berbahaya jika Anda berusia di bawah 20 tahun.
Data WHO mengungkapkan, sekitar 16 juta wanita usia 15-19 tahun melahirkan anak setiap tahunnya atau 11% dari keseluruhan kelahiran di dunia. Jumlah ini cukup besar dengan risiko yang
besar juga.
Meskipun Anda merasa siap hamil di usia 20 tahun, tapi harus diketahui bahwa hamil di usia muda memiliki
banyak risiko. Beragam risiko tersebut pun tentunya akan memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin
yang dikandungnya.
Dilansir dari situs Healthline, hamil di usia remaja memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menderita anemia atau pengurangan jumlah sel darah merah. Kondisi ini akhirnya membuat ibu hamil cepat merasa lelah hingga dapat memengaruhi perkembangan janin.
Risiko lain yang akan dialami yaitu melahirkan bayi prematur.
Apabila kehamilan sehat umumnya berlangsung selama 40 minggu, maka hamil di usia muda, maka kemungkinannya sangat besar ibu hamil melahirkan sebelum usia kandungan 37 minggu.
Akibatnya, tumbuh kembang otak, fisik dan organ janin belum sempurna. Bahkan, efek jangka panjang dari kelahiran prematur, yaitu akan membuat bayi mengalami gangguan kesehatan serta masalah tumbuh kembang seumur hidupnya.
Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG (K) mengungkapkan secara alami sistem reproduksi wanita umur 15-20 memang siap, artinya wanita yang sudah menstruasi itu bisa hamil. Akan tetapi, ada yang dinamakan waktu terbaik untuk hamil yaitu usia 25 hingga 35 tahun. Alasannya, karena usia 25-35 tahun adalah usia ‘matang’ bagi wanita, baik secara fisik maupun mental. Wanita di antara usia tersebut pun memiliki kematangan emosi yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi risiko stres yang dapat terjadi saat hamil.
Data WHO mengungkapkan, sekitar 16 juta wanita usia 15-19 tahun melahirkan anak setiap tahunnya atau 11% dari keseluruhan kelahiran di dunia. Jumlah ini cukup besar dengan risiko yang
besar juga.
Meskipun Anda merasa siap hamil di usia 20 tahun, tapi harus diketahui bahwa hamil di usia muda memiliki
banyak risiko. Beragam risiko tersebut pun tentunya akan memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin
yang dikandungnya.
Dilansir dari situs Healthline, hamil di usia remaja memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menderita anemia atau pengurangan jumlah sel darah merah. Kondisi ini akhirnya membuat ibu hamil cepat merasa lelah hingga dapat memengaruhi perkembangan janin.
Risiko lain yang akan dialami yaitu melahirkan bayi prematur.
Apabila kehamilan sehat umumnya berlangsung selama 40 minggu, maka hamil di usia muda, maka kemungkinannya sangat besar ibu hamil melahirkan sebelum usia kandungan 37 minggu.
Akibatnya, tumbuh kembang otak, fisik dan organ janin belum sempurna. Bahkan, efek jangka panjang dari kelahiran prematur, yaitu akan membuat bayi mengalami gangguan kesehatan serta masalah tumbuh kembang seumur hidupnya.
Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG (K) mengungkapkan secara alami sistem reproduksi wanita umur 15-20 memang siap, artinya wanita yang sudah menstruasi itu bisa hamil. Akan tetapi, ada yang dinamakan waktu terbaik untuk hamil yaitu usia 25 hingga 35 tahun. Alasannya, karena usia 25-35 tahun adalah usia ‘matang’ bagi wanita, baik secara fisik maupun mental. Wanita di antara usia tersebut pun memiliki kematangan emosi yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi risiko stres yang dapat terjadi saat hamil.