Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
REMATIK PADA ANAK, APAKAH BISA?
Wed, 7 Sep 2022
Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak ternyata juga bisa terkena rematik. Gejala, tanda-tanda, atau ciri-ciri rheumatoid arthritis yang umum terjadi pada orang dewasa, seperti nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi, serta kelelahan, demam, dan kehilangan nafsu makan, juga bisa dialami oleh anak-anak yang mengalami rematik. Penyakit ini disebut juga dengan juvenile idiopathic arthritis atau juvenile rheumatoid arthritis (JRA).
Penyebab dari penyakit rematik pada anak hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Hanya saja, penyakit rematik pada anak erat dikaitkan dengan penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan serta sel tubuh yang baik. Anak yang menderita penyakit autoimun bisa saja terkena penyakit rematik karena saat imunitas tubuh menyerang lapisan sendi yang berperan sebagai pelumas, peradangan pada jaringan tersebut bisa terjadi. Akibatnya penyakit rematik pun akan diderita anak.
Rematik pada anak umumnya menimbulkan gejala lain yang khas, biasanya tidak dimiliki orang dewasa. Beberapa gejala tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Gangguan pada mata
Pada tipe pauciarticular JRA, peradangan bisa memengaruhi mata. Kondisi ini bisa menimbulkan gangguan pada mata, seperti penglihatan kabur atau mata kering dan seperti berpasir.
2. Nyeri Sendi
Sama halnya dengan rematik yang diderita orang dewasa, gejala yang mungkin anak derita saat terkena rematik adalah nyeri sendi. Anak bisa mengalami nyeri sendi di bagian tubuh tertentu seperti pinggang, lutut dan pergelangan kaki. Selain rasa nyeri, area kulit sekitar persendian yang meradang juga akan terlihat merah, bengkak dan terasa hangat ketika disentuh.
3. Demam
Penyakit lain juga bisa menyebabkan anak menderita demam, namun demam yang disebabkan oleh penyakit rematik cenderung berlangsung lama atau berlarut-larut. Anak bisa saja mengalami demam selama berminggu-minggu dengan suhu tubuh yang tinggi, bahkan bisa mencapai di atas 39,4° Celsius. Selain mengalami demam yang berlarut, munculnya ruam berwarna merah muda pada kulit juga bisa saja terjadi. Umumnya ruam ini akan tampak di dada, perut, punggung, tangan dan juga kaki.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Tipe rematik pada anak lainnya, yaitu sistemik juvenile idiopathic arthritis atau juvenile rheumatoid arthritis (JRA), bisa menimbulkan gejala khas, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya terjadi di sekitar rahang, ketiak, atau sekitar paha dan selangkangan. Pada rematik tipe ini pun, meski pembengkakan kelenjar getah bening tidak selalu pertanda dari penyakit rematik pada anak, orang tua harus waspada jika anak mengalaminya. Apalagi jika gejala lain yang disebutkan tadi juga dialami oleh anak.
5. Pertumbuhan yang terganggu
Peradangan rematik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang anak. Anak yang menderita rematik mungkin akan terhambat pertumbuhan tulangnya karena penyakit ini bisa mengubah bentuk lempeng tulang dan tulang rawan di sekitar sendi yang meradang. Efeknya, ukuran panjang lengan tangan atau kaki anak bisa saja menjadi tidak sama.
Jika anak Anda mengalami gejala rheumatoid arthritis dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke Dokter.
Penulis: dr. Fatimah Bebi (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Diponegoro No. 37, Medan)
Penyebab dari penyakit rematik pada anak hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Hanya saja, penyakit rematik pada anak erat dikaitkan dengan penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan serta sel tubuh yang baik. Anak yang menderita penyakit autoimun bisa saja terkena penyakit rematik karena saat imunitas tubuh menyerang lapisan sendi yang berperan sebagai pelumas, peradangan pada jaringan tersebut bisa terjadi. Akibatnya penyakit rematik pun akan diderita anak.
Rematik pada anak umumnya menimbulkan gejala lain yang khas, biasanya tidak dimiliki orang dewasa. Beberapa gejala tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Gangguan pada mata
Pada tipe pauciarticular JRA, peradangan bisa memengaruhi mata. Kondisi ini bisa menimbulkan gangguan pada mata, seperti penglihatan kabur atau mata kering dan seperti berpasir.
2. Nyeri Sendi
Sama halnya dengan rematik yang diderita orang dewasa, gejala yang mungkin anak derita saat terkena rematik adalah nyeri sendi. Anak bisa mengalami nyeri sendi di bagian tubuh tertentu seperti pinggang, lutut dan pergelangan kaki. Selain rasa nyeri, area kulit sekitar persendian yang meradang juga akan terlihat merah, bengkak dan terasa hangat ketika disentuh.
3. Demam
Penyakit lain juga bisa menyebabkan anak menderita demam, namun demam yang disebabkan oleh penyakit rematik cenderung berlangsung lama atau berlarut-larut. Anak bisa saja mengalami demam selama berminggu-minggu dengan suhu tubuh yang tinggi, bahkan bisa mencapai di atas 39,4° Celsius. Selain mengalami demam yang berlarut, munculnya ruam berwarna merah muda pada kulit juga bisa saja terjadi. Umumnya ruam ini akan tampak di dada, perut, punggung, tangan dan juga kaki.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Tipe rematik pada anak lainnya, yaitu sistemik juvenile idiopathic arthritis atau juvenile rheumatoid arthritis (JRA), bisa menimbulkan gejala khas, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya terjadi di sekitar rahang, ketiak, atau sekitar paha dan selangkangan. Pada rematik tipe ini pun, meski pembengkakan kelenjar getah bening tidak selalu pertanda dari penyakit rematik pada anak, orang tua harus waspada jika anak mengalaminya. Apalagi jika gejala lain yang disebutkan tadi juga dialami oleh anak.
5. Pertumbuhan yang terganggu
Peradangan rematik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang anak. Anak yang menderita rematik mungkin akan terhambat pertumbuhan tulangnya karena penyakit ini bisa mengubah bentuk lempeng tulang dan tulang rawan di sekitar sendi yang meradang. Efeknya, ukuran panjang lengan tangan atau kaki anak bisa saja menjadi tidak sama.
Jika anak Anda mengalami gejala rheumatoid arthritis dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke Dokter.
Penulis: dr. Fatimah Bebi (Dokter Konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. Diponegoro No. 37, Medan)