Inspirasi Sehat
Pro dan Kontra Girl's Code
Thu, 27 Jun 2024Dalam labirin kompleks hubungan antarmanusia, terutama di antara para perempuan, terdapat sebuah istilah yang sering menjadi pembicaraan hangat: girl code. Istilah ini merujuk pada sekumpulan aturan tak tertulis yang mengatur dinamika persahabatan perempuan, dengan tujuan utama memperkuat solidaritas dan dukungan satu sama lain. Namun, seiring berjalannya waktu, girl code sering kali terjerat dalam kontroversi dan interpretasi yang beragam.
Solidaritas atau Posesif?
Di satu sisi, girl code bisa dilihat sebagai bentuk kesetiakawanan perempuan. Mulai dari mendukung teman yang sedang kesulitan, sampai pada etika berpacaran—seperti tabu mengencani mantan pacar teman—semua diatur dalam girl code. Adegan film populer dan cerita-cerita seru kerap memuat narasi ini, menegaskan bahwa persahabatan perempuan adalah benteng terakhir dari segala pengkhianatan.
Namun, bila ditinjau lebih dalam, beberapa aspek girl code menyiratkan adanya sifat posesif dan eksklusivitas yang tidak selalu sehat. Larangan untuk berpacaran dengan mantan teman, misalnya, sering kali menimbulkan dilema dan konflik internal. Bukankah pada akhirnya, perasaan cinta tidak bisa dikontrol?
Persaingan atau Dukungan?
Girl code juga kerap kali tidak sengaja memicu persaingan antar perempuan, bukan solidaritas. Di balik dinding dukungan, tersembunyi rasa iri dan ketidakpuasan yang jika tidak ditangani dengan bijak, dapat merusak persahabatan itu sendiri.
Mengarahkan Girl Code ke Jalan yang Lebih Sehat
Daripada memaksakan aturan yang ketat dan eksklusif, alangkah lebih baiknya jika girl code diarahkan untuk mendorong komunikasi terbuka dan empati antar perempuan. Persahabatan yang baik harusnya memberikan ruang untuk diskusi jujur tentang perasaan, termasuk dalam hal-hal yang sensitif seperti percintaan.
Girl code tidak harus menjadi rantai yang mengikat, melainkan jembatan yang memperkuat ikatan persahabatan. Mari kita gali lebih dalam nilai- nilai positif di balik girl code, dan bersama-sama mengarahkannya untuk mendukung, bukan membatasi.