Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
Penyebab Gangguan Kesehatan Mental bagi Generasi Milenial
Fri, 10 Dec 2021
Sudah tahukah kalian? Berdasarkan studi dari Blue Cross Blue Shield Association (BCBSA), derajat kesehatan mental pada generasi milenial cenderung menurun seiring pertambahan usianya.
Salah satu kondisi yang menempati peringkat teratas dari penyakit kesehatan mental atau gangguan mental yang mempengaruhi generasi milenial adalah depresi.
Gangguan mental (mental disorder) adalah suatu kelainan yang berdampak pada perubahan cara berpikir, emosi, dan perilaku (American Psychiatric Association).
Banyak sekali faktor yang menyebabkan generasi milenial mengalami gangguan kesehatan mental.
Menurut Psikolog Deborah Serani, lingkungan sosial saat milenial tumbuh dewasa menjadi faktor utamanya.
Beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kesehatan mental generasi milenial, diantaranya ialah:
- Lingkungan keluarga yang super sibuk, membuat generasi milenial tumbuh menjadi generasi yang terabaikan
- generasi milenial dihadapkan pada arus informasi yang bergerak sangat cepat.
- Ketidaksiapan psikologis menghadapi perubahan zaman yang bergerak aktif dan menerima arus informasi, akan mengakibatkan kecemasan yang berlebihan.
- Peran media sosial sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana sosialisasi, membuat komunikasi generasi milenial lebih banyak lewat tulisan. Tidak ada tatapan mata ataupun sentuhan. Hal ini menjadikan generasi milenial tumbuh dengan sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar.
- tugas dan pekerjaan yang menyita waktu, menyebabkan generasi milenial sulit untuk mendapatkan cukup waktu luang untuk kegiatan refreshing.
Fakta adanya gangguan kesehatan mental pada generasi milenial tidak bisa diabaikan begitu saja. Banyak yang harus dilakukan untuk menyelamatkan mereka.
Sebagai masyarakat yang saling peduli, kita harus lebih aware terhadap kebutuhan para generasi milenial yang memiliki gangguan kesehatan mental dengan menciptakan lingkungan yang mampu menerima dan lebih peduli pada mereka.
Dengan melakukan banyak aktivitas fisik bersama teman-teman yang mau menerimanya, diharapkan penderita gangguan mental akan merasa lebih berguna. Kegiatan-kegiatan menyenangkan dan positif bersama teman-teman pastinya mampu membuang kejenuhan mereka setelah rutinitas sehari-hari dan menghilangkan pikiran negatif dalam dirinya.
Salah satu kondisi yang menempati peringkat teratas dari penyakit kesehatan mental atau gangguan mental yang mempengaruhi generasi milenial adalah depresi.
Gangguan mental (mental disorder) adalah suatu kelainan yang berdampak pada perubahan cara berpikir, emosi, dan perilaku (American Psychiatric Association).
Banyak sekali faktor yang menyebabkan generasi milenial mengalami gangguan kesehatan mental.
Menurut Psikolog Deborah Serani, lingkungan sosial saat milenial tumbuh dewasa menjadi faktor utamanya.
Beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kesehatan mental generasi milenial, diantaranya ialah:
- Lingkungan keluarga yang super sibuk, membuat generasi milenial tumbuh menjadi generasi yang terabaikan
- generasi milenial dihadapkan pada arus informasi yang bergerak sangat cepat.
- Ketidaksiapan psikologis menghadapi perubahan zaman yang bergerak aktif dan menerima arus informasi, akan mengakibatkan kecemasan yang berlebihan.
- Peran media sosial sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana sosialisasi, membuat komunikasi generasi milenial lebih banyak lewat tulisan. Tidak ada tatapan mata ataupun sentuhan. Hal ini menjadikan generasi milenial tumbuh dengan sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar.
- tugas dan pekerjaan yang menyita waktu, menyebabkan generasi milenial sulit untuk mendapatkan cukup waktu luang untuk kegiatan refreshing.
Fakta adanya gangguan kesehatan mental pada generasi milenial tidak bisa diabaikan begitu saja. Banyak yang harus dilakukan untuk menyelamatkan mereka.
Sebagai masyarakat yang saling peduli, kita harus lebih aware terhadap kebutuhan para generasi milenial yang memiliki gangguan kesehatan mental dengan menciptakan lingkungan yang mampu menerima dan lebih peduli pada mereka.
Dengan melakukan banyak aktivitas fisik bersama teman-teman yang mau menerimanya, diharapkan penderita gangguan mental akan merasa lebih berguna. Kegiatan-kegiatan menyenangkan dan positif bersama teman-teman pastinya mampu membuang kejenuhan mereka setelah rutinitas sehari-hari dan menghilangkan pikiran negatif dalam dirinya.