Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
Penyakit Jantung Koroner
Sat, 22 Feb 2020
Penyakit jantung koroner (PJK) termasuk bagian dari penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyebab kematian pertama sampai saat ini.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan pada pembuluh darah koroner akibat menyempit /tersumbat oleh timbunan plak aterosklerosis (bubur kolesterol) sehingga proses transportasi bahan-bahan energi terganggu dan berakibat melemah atau matinya sel –sel jantung. Penyempitan atau sumbatan ini menimbulkan rasa sakit seperti ditindih beban berat pada dada bagian tengah dan menjalar ke lengan kiri atau kanan disertai dengan keluarnya keringat dingin yang berlangsung lebih dari 20 menit, inilah petanda adanya serangan jantung. Serangan jantung terjadi apabila pembuluh darah koroner tiba – tiba menyempit parah atau tersumbat total.
Secara statistik, seseorang dengan faktor risiko kardiovaskular akan memiliki kecenderungan lebih tinggi menderita gangguan koroner dibandingkan mereka yang tanpa faktor risiko. Faktor – faktor risiko yang dimaksud adalah
- riwayat keturunan
- hiperkolesterol
- tekanan darah tinggi
- kencing manis
- kebiasaan merokok
- kurang gerak
- meningkatnya mengonsumsi makanan olahan siap saji
Risiko penyakit jantung pada laki – laki mulai melonjak pada usia 45 tahun, sementara pada perempuan, mulai meningkat pada usia 55 tahun.
Apabila anda memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung koroner atau mati medadak pada usia “muda” (laki-laki dibawah 55 th, perempuan dibawah 65 th), boleh jadi anda pun mewarisi gen – gen perusak jantung. Faktor - faktor “nasib” tsb memang tidak dapat diubah, namun jika dapat mengendalikan faktor – faktor risiko yang lain, anda berpeluang untuk tetap memiliki jantung sehat hingga usia senja.
Kebiasaan beraktivitas fisik dapat memperbaiki tekanan darah, kadar gula dan kolesterol bahkan bisa menurunkan berat badan. Aktivitas fisik (olahraga) teratur yang digabungkan dengan cara hidup yang sehat, seperti diet rendah lemak, berhenti merokok, dan pengendalian tekanan darah, akan mengikis potensi penebalan dan pengerasan dinding dalam pembuluh darah (aterosklerosis).
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan pada pembuluh darah koroner akibat menyempit /tersumbat oleh timbunan plak aterosklerosis (bubur kolesterol) sehingga proses transportasi bahan-bahan energi terganggu dan berakibat melemah atau matinya sel –sel jantung. Penyempitan atau sumbatan ini menimbulkan rasa sakit seperti ditindih beban berat pada dada bagian tengah dan menjalar ke lengan kiri atau kanan disertai dengan keluarnya keringat dingin yang berlangsung lebih dari 20 menit, inilah petanda adanya serangan jantung. Serangan jantung terjadi apabila pembuluh darah koroner tiba – tiba menyempit parah atau tersumbat total.
Secara statistik, seseorang dengan faktor risiko kardiovaskular akan memiliki kecenderungan lebih tinggi menderita gangguan koroner dibandingkan mereka yang tanpa faktor risiko. Faktor – faktor risiko yang dimaksud adalah
- riwayat keturunan
- hiperkolesterol
- tekanan darah tinggi
- kencing manis
- kebiasaan merokok
- kurang gerak
- meningkatnya mengonsumsi makanan olahan siap saji
Risiko penyakit jantung pada laki – laki mulai melonjak pada usia 45 tahun, sementara pada perempuan, mulai meningkat pada usia 55 tahun.
Apabila anda memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung koroner atau mati medadak pada usia “muda” (laki-laki dibawah 55 th, perempuan dibawah 65 th), boleh jadi anda pun mewarisi gen – gen perusak jantung. Faktor - faktor “nasib” tsb memang tidak dapat diubah, namun jika dapat mengendalikan faktor – faktor risiko yang lain, anda berpeluang untuk tetap memiliki jantung sehat hingga usia senja.
Kebiasaan beraktivitas fisik dapat memperbaiki tekanan darah, kadar gula dan kolesterol bahkan bisa menurunkan berat badan. Aktivitas fisik (olahraga) teratur yang digabungkan dengan cara hidup yang sehat, seperti diet rendah lemak, berhenti merokok, dan pengendalian tekanan darah, akan mengikis potensi penebalan dan pengerasan dinding dalam pembuluh darah (aterosklerosis).