Inspirasi Sehat
Semua
INFO PEMERIKSAAN
Parenting/Kesehatan Anak
LabPedia
Life Style
Kesehatan Wanita
Millenial
Info Kesehatan
Mitos/Fakta
PEMERIKSAAN UNTUK TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
Thu, 28 Jul 2022
Pemeriksaan yang dilakukan untuk memantau atau mengetahui masalah tumbuh kembang pada anak antara lain dengan anamnesis pasien, pemeriksaan secara fisik dan pemeriksaan penunjang laboratorium.
A. Pemeriksaan laboratorium yang disarankan :
1. Hematologi Rutin, Retikulosit, Ret-He dan Gambaran Darah Tepi, pemeriksaan untuk mendeteksi anemia, terutama anemia defisiensi besi.
2. Urin Rutin, untuk mendeteksi infeksi saluran kemih (ISK) yang sering ditemukan pada anak dan dapat menyebabkan gejala tidak menyenangkan pada anak.
3. G6PD Neonatus dan TSHs Neonatus, diperlukan untuk uji saring neonatus guna mendeteksi kekurangan (defisiensi) enzim Glucose-6-Phospatase Dehydrogenase (G6PD) dan hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir. Uji saring neonatus sebaiknya dilakukan pada saat bayi berusia 72-120 jam (3-5 hari). Bayi yang diperiksa sebelum usia 24 jam harus diperiksa kembali pada saat bayi berusia 2 minggu untuk konfirmasi.
4. Albumin dan Total Protein, diperlukan untuk mengevaluasi status nutrisi anak yang akan sangat mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang anak.
5. Faeces Rutin, untuk deteksi infeksi saluran pencernaan yang sering terjadi pada anak.
6. Profil Lemak (Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL Direk, dan Trigliserida) dan Indeks Massa Tubuh (IMT), diperlukan untuk deteksi obesitas secara dini pada anak. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk melindungi kesehatan anak di masa mendatang.
7. Glukosa Puasa, untuk untuk deteksi penyakit kencing manis (diabetes melitus).
8. Non Invasive Prenatal Test (NIPT) adalah pemeriksaan (screening) pada awal masa kehamilan (prenatal) yang dilakukan secara non invasif untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin. Seperti down syndrome yang bisa menyebabkan masalah tumbuh kembang pada anak.
9. Tekanan Darah perlu dipantau secara rutin pada anak untuk deteksi dini tekanan darah tinggi (hipertensi).
10. Pengukuran antropometri, pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas.
Dari parameter-parameter ini dokter akan membuat kesimpulan status gizi seorang anak, apakah gizi lebih, gizi baik atau gizi kurang berdasarkan standar pertumbuhan dari World Health Organization(WHO) untuk selanjutnya dilakukan intervensi lebih lanjut.
Penulis : dr. Yulia Agustina (Dokter konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. DI. Panjaitan No. 7-7A Kampung Kali, Semarang)
A. Pemeriksaan laboratorium yang disarankan :
1. Hematologi Rutin, Retikulosit, Ret-He dan Gambaran Darah Tepi, pemeriksaan untuk mendeteksi anemia, terutama anemia defisiensi besi.
2. Urin Rutin, untuk mendeteksi infeksi saluran kemih (ISK) yang sering ditemukan pada anak dan dapat menyebabkan gejala tidak menyenangkan pada anak.
3. G6PD Neonatus dan TSHs Neonatus, diperlukan untuk uji saring neonatus guna mendeteksi kekurangan (defisiensi) enzim Glucose-6-Phospatase Dehydrogenase (G6PD) dan hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir. Uji saring neonatus sebaiknya dilakukan pada saat bayi berusia 72-120 jam (3-5 hari). Bayi yang diperiksa sebelum usia 24 jam harus diperiksa kembali pada saat bayi berusia 2 minggu untuk konfirmasi.
4. Albumin dan Total Protein, diperlukan untuk mengevaluasi status nutrisi anak yang akan sangat mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang anak.
5. Faeces Rutin, untuk deteksi infeksi saluran pencernaan yang sering terjadi pada anak.
6. Profil Lemak (Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL Direk, dan Trigliserida) dan Indeks Massa Tubuh (IMT), diperlukan untuk deteksi obesitas secara dini pada anak. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk melindungi kesehatan anak di masa mendatang.
7. Glukosa Puasa, untuk untuk deteksi penyakit kencing manis (diabetes melitus).
8. Non Invasive Prenatal Test (NIPT) adalah pemeriksaan (screening) pada awal masa kehamilan (prenatal) yang dilakukan secara non invasif untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin. Seperti down syndrome yang bisa menyebabkan masalah tumbuh kembang pada anak.
9. Tekanan Darah perlu dipantau secara rutin pada anak untuk deteksi dini tekanan darah tinggi (hipertensi).
10. Pengukuran antropometri, pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas.
Dari parameter-parameter ini dokter akan membuat kesimpulan status gizi seorang anak, apakah gizi lebih, gizi baik atau gizi kurang berdasarkan standar pertumbuhan dari World Health Organization(WHO) untuk selanjutnya dilakukan intervensi lebih lanjut.
Penulis : dr. Yulia Agustina (Dokter konsultan Medis Laboratorium Klinik PRAMITA Jl. DI. Panjaitan No. 7-7A Kampung Kali, Semarang)